.
.
.
"Kak Doy. Ayo berangkat sekarang" aku berlari menyambar tas di atas nakas. Mencepatkan laju keluar kamar dan menuruni tangga.
Jam telah menunjukan pukul 06.20, hari ini hari Selasa. Dan, hari ini jadwal ku piket kelas. Jika aku terlambat sudah dapat dipastikan, si seksi kebersihan, Haera akan memarahiku.
"Loh.. kok ada kak Sehun"
Mataku membulat. Kuhentikan langkahku menuruni tangga, saat kutangkap sosok jakung yang kini tengah duduk di sofa tamu.
"Kak, Kak Doyoung mana?"
Lelaki itu memandangku. Kedua tangannya saling bertaut, sesekali jari-jari itu ia mainkan.
"Thiap-thiap di kamar"
Aku berdecak. Menghela samar lantas_ " Kak Sehun kalau ngomong yang bener dong. Tiap-tiap apaan sih? Yang jelas keburu telat nih"
"Eh anjir. Dibilangin kakak lo lagi di kamar, thiap-thiap mau berangkat"
Aku menghela sarkas.
"Omong aja sama tembok!"Ku tatap jam di pergelangan kiri. Sepertinya masih ada waktu untuk menunggu kak Doyoung selesai. Lagipula jika nanti memang benar aku telat hingga tak ada waktu piket. Aku bisa menjadikan kakak ku ini sebagai alasan.
"Yu Na! Berangkat sendiri, ya"
Kupalingkan wajahku. Jelas, bias suara kak Doyoung nyaring terdengar. Sedikit tersentak sebenarnya akan kalimat dari kakak lelaki ku itu. Kini ia tengah menuruni tangga dengan tas yang ia letakkan di bahu kanan serta jaket kulit yang ditentengnya dengan tangan kiri.
"Lah kok gitu kak, ini udah mau telat. Gosah bercanda"
Lelaki itu berjalan mendekat "siapa yang canda elah. Beneran gue berangkat sama nih, koala Amazon"matanya melirik kak Sehun sekilas.
Aku berdecak. Menghentakkan kakiku kesal. Hei, siapa yang tak kesal jika telah lama menunggu lantas yang ditunggu malah memberi harapan palsu. Sungguh itu menyesakkan. Apalagi aku juga dikejar waktu.
Ingin rasanya kubunuh kak Doyoung yang tak berperasaan saat ini. Namun mengingat lelaki berusia 23 tahun ini kakak kandungku. Kuurungkan niatku.
"Bangsat! Terus gue berangkat sama siapa, anjing"
"Sama gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. The Ex || Na Jaemin
Jugendliteratur❝Cerita ini ku tulis padanya dan tentangnya. Na Jaemin. Hei Na, terimakasih! Karenamu, aku mengerti bahagianya dicintai dan sakitnya ditinggalkan.❞