6. Second Chance?

275 79 116
                                    

" Apa menurutmu mantan itu lebih buruk dari seonggok sampah? Jika begitu, tak apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa menurutmu mantan itu lebih buruk dari seonggok sampah? Jika begitu, tak apa. Namun perlu kau ingat, benda tak berguna itu dapat kembali di daur ulang, memiliki kesempatan kedua untuk kembali berharga. Lantas, kuharap kau memberiku kesempatan itu pula"-Na Jaemin

.

.

"M-mau jadi pa-pacarku, Yoo Ri-el?"

Gadis itu tersenyum. Layaknya film dokumenter lama, kalimat terbata-bata yang diucapkan pria itu kembali berputar di pikirannya.

Gadis itu, Yo Ri-el. Menatap wajah lelaki yang kini tengah menggandengnya, mengengam hangat jemari lentik itu. Berjalan berdua menyelusuri sepanjang tepian sungai Han. Hari Minggu, berdua bersama nya. Mungkin mampu membuat iri hati para manusia yang tak sengaja menatap mereka.

Huang Renjun, lelaki yang terkenal dengan sikap dinginnya. Beberapa hari lalu berhasil mengungkapkan isi hati, menyatakan sebuah perasaan terpendam pada gadis di sampingnya. Dan kini, hari pertama mereka jalan.

"Njun?!"

Lelaki itu menoleh, sedikit menunduk guna memandang wajah kekasihnya yang menawan.
"Hmm?"

"Duduk sana yuk, cape" ujarnya, jari lentik itu menunjuk kearah salah satu kursi panjang, yang entah kapan berada di tepian sungai, di bawah pohon rindang.

Lelaki bersurai hitam itu mengangguk samar, lantas berjalan beriringan dengan gadis itu.

"Njun?! Kenapa diam terus?"

"Siapa?" Tanya nya, salah satu alis lelaki itu terangkat.

"Kamu," Yoo Ri-el menghela samar." Kenapa kamu itu selalu diam? Apa emang kepribadianmu yang pendiam? Jika kuamati, setiap hari, kamu itu tak banyak bicara seperti teman-temanmu"

Renjun tersenyum samar, dipalingkan pandangan itu dari sosok gadis di sampingnya." Kamu perhatiin aku?"

Anak perempuan itu mencebik, apa yang ia dengar baru saja tak salah? Renjun ngomong seperti itu? Rasanya sedikit canggung memang. Bahkan gadis itu tak habis pikir, dirinya dengan Huang Renjun ini tak terlalu akrab di sekolah maupun luar sekolah. Namun mengapa tiba-tiba lelaki berdarah Cina itu menembaknya.

"Enggak!"

Lelaki itu terkekeh pelan. Suara kekehan itu layaknya kicauan burung di pagi hari, sungguh, terkesan begitu tentram.
"Plin-plan"

Yoo Ri-el terdiam. Ia tahu apa maksud dari jawaban lelaki itu. Ia lantas tersenyum samar. Pandangannya masih menatap lurus ke depan.

[✓] 1. The Ex || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang