"Membantumu, menemanimu, melakukan sesuatu untukmu bukan semata karena aku mengasihanimu, namun karena aku masih mencintaimu"-Na Jaemin
.
.
.
Aku memasukan kedua tangan ku kedalam saku hoodie warna cream yang ku kenakan.
Keluar dari pintu kamar, lantas ku ayunkan kakiku gontai menuruni tangga.Rencana aku akan pergi keluar, mencuci mata dengan pemandangan sekitar. Cukup suntuk berada di dalam rumah. Sepi. Ya, bisa dibilang rumah ku memiliki suasana tak menentu. Terkadang suasana akan terasa sangat ramai, pasalnya kak Doyoung tak jarang membawa teman-teman nya yang cukup berisik kerumah, membuat suasana nampak begitu riuh. Dan terkadang pula. Rumah akan sepi, seperti saat ini. Kak Doyoung belum juga pulang dari kampus. Dan hanya ada Aku, bunda serta ayah.
"Weh.. Yu Na, bapak lo mana dah?"
Aku tersentak setelah mendengar suara yang cukup nyaring itu. Bahkan hampir saja tubuhku terhuyung dan jatuh dari atas tangga.
Aku membulatkan mataku, menatap dua orang yang kini juga tengah menatapku dari lantai bawah.
Om Ceye serta Jisung.
Tumben-tumbenan mereka kemari. Rasanya, jika kuingat terakhir mereka berkunjung saat aku kelas 9 SMP. Ah, sudah lama ternyata.
"Di teras belakang om, benerin mesin cuci tadi" balasku. Kulanjutkan langkahku menuruni tangga.
"Mau kemana lo?" Om Ceye kembali bersuara.
Ya, kalian tak perlu heran dengan teman ayahku yang bernama Park Chanyeol ini. Walau sudah nyaris berkepala tiga. Om Chanyeol masih tak ingin tertinggal zaman. Bisa kalian liat sendiri, bagaimana caranya berbicara padaku.
Berbeda dengan Park Jisung, anaknya yang sekaligus sebagai sahabat kecilku itu. Jisung malah terlihat sedikit kaku, ia tak semodern sang ayah.
"Pa.." Jisung menyenggol lengan ayahnya, membuat lelaki berusia matang itu menoleh.
"Apa, cuk?"
Jisung menghela setelah mendapat balasan sang ayah "Yang sopan pa, dirumah orang"
"Halah di rumah Suho Weh"
Om Ceye lantas memandangku. Mungkin mencoba kembali bertanya, pasalnya pertanyaan dari nya tadi belum sempat kujawab.
"Mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. The Ex || Na Jaemin
Teen Fiction❝Cerita ini ku tulis padanya dan tentangnya. Na Jaemin. Hei Na, terimakasih! Karenamu, aku mengerti bahagianya dicintai dan sakitnya ditinggalkan.❞