"Aku janji, aku ga akan pernah tinggalin kamu"
Anak laki-laki itu mengengam erat kedua tanganku. Sorot mata yang mengisyaratkan sebuah keseriusan terpancar dari sana.
Sore itu. Di bawah pohon rindang dia membawaku. Menarik tangan ku seusai bel sekolah tadi. Entah apa yang ingin dia katakan. Aku pun tak mengerti.
Ya... Dia pacarku, Na Jaemin.
Ku tautkan kedua alisku, pandanganku tetap kearah mata legam lelaki itu.
"Maksudnya?"
Anak itu menghela samar, lantas muncul lah seutas senyuman manis dari bibirnya.
"Aku serius! Aku berjanji kalau aku ga akan pernah ninggalin kamu!"
"Apaan sih, Na. Gaje banget" ujarku, kemudian ku palingkan pandangan ku dari Na Jaemin.
"Bodo amat lah. Lagi ngomong serius malah di anggap bercanda" anak itu melepaskan genggaman tangannya.
Aku terkikik. Ku tatap dirinya yang kini tengah memandang sembarang. Mungkin kini aku mulai mengerti. Dia menarik ku, menggenggam tangan ku seraya berlari menelusuri koridor dan berhenti disini. Di bawah pohon rindang belakang sekolah.
Aku mulai paham. Dia membawaku, karena ia ingin mengatakan hal tersebut. Jaemin memang aneh. Mengapa harus membawaku kemari, padahal dia bisa saja mengatakan hal itu di sekolah tadi.
"Ya hmm, jangan marah, Na!"
Anak itu kembali memandangku. Ia berjalan mendekat, hampir saja wajahku menabrak dada bidangnya. Mengingat tinggi ku hanya sebatas dagu lelaki tersebut.
Aku hampir saja berlonjak saat kedua tangan kekarnya menangkup kedua pipiku. Lantas didekatkan wajah tampan itu.
"Makanya. Jangan suka angep omongan ku hanya bercanda" dia tersenyum samar.
"Aku sangat menyayangimu, Kim Yu Na."
Tepat seusai kalimat itu terucap. Kedua netra kami saling bertemu. Kupandang netra lelaki ini. Sebuah mata yang begitu indah. Netra legam nan kelam. Rasanya begitu nyaman menatap pemuda ini.
Hingga, beberapa detik berikutnya. Na Jaemin mengusak rambutku sedikit kasar. Lantas pemuda itu menjauhkan diri dariku. Aku menatapnya sembari menyernyit.
"Ayo pulang. Nanti aku kena marah kak Doyoung kalau telat pulang"
~The Ex-Na Jaemin~
"Huh.. akhirnya!" lirihku, ku tutup buku dengan sampul biru itu.
Baru saja kuselesaikan tugas sekolah. Jam telah menunjukan pukul 20.36, dan Entah mengapa, rasanya begitu mengantuk. Sepertinya aku akan berencana untuk segera tidur.
Menyimpan buku yang sebelumnya membuatku fokus padanya. Kemudian meregang kan tubuh dan berakhir dengan berjalan menghampiri ranjang.
Kuhempaskan seketika tubuhku di atasnya. Teringat jelas apa yang Jaemin lakukan sore tadi. Senyuman samar muncul begitu saja di wajahku. Anak laki-laki itu memang penuh dengan kejutan.
Lamunanku terbayarkan saat kudengar suara mengejutkan keluar dari ponsel ku. Aku mendengus, lantas ku raih benda pipih itu dari nakas samping tempat tidurku.
Pesan line!
Ah.. kukira apa,
Kubuka pesan itu. Na Jaemin, Lelaki yang baru saja kupikirkan. Sungguh lucu, aku baru saja memikirkannya. Dan dia, mengirimkan pesan singkat padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. The Ex || Na Jaemin
Ficção Adolescente❝Cerita ini ku tulis padanya dan tentangnya. Na Jaemin. Hei Na, terimakasih! Karenamu, aku mengerti bahagianya dicintai dan sakitnya ditinggalkan.❞