06

166 16 0
                                    

Astaga aku kesiangan aku harus bergegas bersiap untuk berangkat kerja ku lihat ke kamar yuzu lalu ke dapur tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini astaga sepertinya yuzu telah pergi meninggalkanku.

Aku sekarang sudah siap aku sudah memanggil taxi jadi aku tinggal berangkat aku menyuruh ahjusi ( paman ) untuk mempercepat laju mobilnya karna aku sungguh akan terlambat ku lihat benda persegi yang berada di tasku itu yuzu mengirimkan pesan bahwa dia akan berangkat lebih dulu dia sudah membangunkanku tpi aku tak menjawab sama sekali makanya dia pergi lebih dulu.

Aku berlari setelah turun dari taxi lalu pergi manaiki lift nafasku terengah-engah pelipisku basah karna peluh yang terus menerus keluar aku lupa memakai lipstik pasti bibirku saat ini sangat pucat

Ting

Pintu lift terbuka aku pun segera pergi ke tempat aku berkerja ku lihat ada beberapa berkas yang menumpuk di meja kerjaku ini pasti hukuman karna aku terlambat haah aku membuang nafas kasar lalu mulai mengetik

Baru saja aku ingin mengetik tiba-tiba ada sebotol minuman dingin tertempel di pipiku dingan dan ngilu itu yang ku rasakan ku lihat siapa yang melakukan itu padaku ternyata dia changha.

"Kau pasti lelah nih minumlah"

"Gomawo"

"Dan pakai ini kau terlihat pucat" sembari memberika liptint kepadaku

"Kau memakai ini"

"Yaa kenapa apa kau jijik dengan pria yang memakai lipstik"

"Aku hanya terkejut dan wajar pria korea memakai lipstik"

"Kau tau aku adalah seorang selebgram di dunia sesmed"

"Oh wow"

"Tentu saja"

"Gomawo lipstik dan airnya"

"Ambil saja lipstiknya aku punya banyak di rumah"

"Oke"

*****

Saat pulang kerja aku berniat pulang bersama yuzu tapi saat aku menemuinya dia menolak pulang bersama karna pekerjaanya menumpuk dan di haruskan untuk lembur aku ingin membantu tapi itu bukan bidangku aku takut salah dan akan menyebabkan masalah pada yuzu nantinya.

Ting...

Pintu lift terbuka masih ada beberapa pegawai di luar sana menunggu taxi atau seseorang yang akan menjemput mereka mataku menyipit ketika aku melihat changha duduk di bangku koridor dia menunggu seseorang tapi siapa itu aku tak berniat menanyakan itu padanya  toh bukan urusanku aku berlalu melewatinya begitu saja.

Aku membuka benda persegi itu berniat memesan taxi tapi...

"Kia"

Aku menoleh kebelakang mataku membelalak changha memanggilku bukankah dia menunggu seseorang?

"Kia aku menunggumu mau kah kau pulang bersamaku"

"Mwo" aku terkejit tentu saja.

"Aku kira kau menunggu orang lain" lanjutku

"Tidak aku menunggumu"

"Wae"

"Aku ingin mengenalmu lebih dalam boleh kh?" tanya changha

"Maaf aku harus pulang changha" aku berbalik lalu segera berlalu meninggalkan changha yang masih berdiri mematung di sana.

Oppaku Imamku | Jeon Changha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang