25

100 12 0
                                    

Changha melihat ke arah jam sudah jam 13:30 waktu makan siang sudah usai lalu changha berdiri dan menarik tanganku.

"Ayo kembali berkerja" ujarnya sambil tersenyum

"Baik bos" jawabku

Lalu kami masuk ke ruangan changha karna aku berkerja sebagai sekretarisnya otomatis aku 1 ruangan kerja dengannya.

Aku mulai menyusun jadwal untuk changha mengetik lalu memprint berkas-berkas sesekali aku menghela nafas karna pusing memikirkan bagaimana menyusun jadwal changha yang banyak ini.

Aku berdiri lalu mencabut flashdis yang berada di laptopku lalu memberinya kepada changha, changha pun menerimanya lalu memerikasa berkas yang aku ketik.

"Bagus print segera lalu berikan padaku" ucapnya

"Baik" jawabku lalu mengambil flashdis tersebut lalu mulai memprintnya.

Selesai memprint aku segera menghadap changha.

"Pak 1 jam lagi kau ada rapat bersiaplah" ujarku dan di balas anggukan olehnya.

Lalu aku memberi berkas tadi dan dia terima dengan senang hati aku kembali duduk di mejaku lalu mulai mengetik lagi.

***

Jam 17:00 kami dalam perjalanan pulang dari kantor tapi sebelum pulang ibu mertuaku meminta kami membelikan 1 paket pizza daging+sosis.

Selesai membeli pizza pesanan ibu mertuaku kami pun melanjutkan perjalan pulang kerumah.

Sesampainya kami di rumah kami di sambut hangat oleh eomma changha lalu changha memberikan bungkus pizza tersebut kepadanya dan langsung di ambil olehnya dia tersenyum puas lalu berbalik dan meninggalkan kami

Kami hanya bisa menggelengkan kepala lalu tertawa melihat betapa bahagianya eomma changha mendapatkan pizza tersebut.

"Oppa aku merindukan yuzu" ujarku tiba-tiba lalu changha menoleh ke arahku

"Ayo telpon dia" ajak changha

"Apa kita tak menggagu bulan madu mereka?" tanyaku

"Kurasa tidak"

"Baiklah"

Aku pun memgambil telpon genggamku lalu  mulai mencari kontak yuzu dan menekan tombol yang berbenduk seperti kamera itu.

Drrrttttt drrrttttt drrrrrttttt
Tut

"Halo"

"Yuzu!" ujarku

"Hay kia apa kabar aku merindukanmu huhuhu"

"Aku juga merindukanmu"

"Mana jungkook" tanya changha

"Ada, dia sedang membeli minuman, ah itu dia oppa lihat ada kia dan changha menelpon"

"Oh, mana? Ah halo apa kabar saudaraku apa kau merindukanku hhmm?" goda jungkook di telpon

"Ani, aku tak merindukanmu sama sekali percaya diri sekali dirimu" jawab changha dengan nada dingin

"Yaaa! Oppa bilang saja kau gengsi mengatakannya" ujarku pada changha, lantas changha mengerucutkan bibirnya ingin sekali aku menampolnya

"Hahaha kau benar kia" ujar jungkook

"Changha oppa bilang saja kau merindukan kami haha" ujar yuzu

"Sudah ku bilang aku tak merindukan kalian sudahlah aku ingin mandi" sepertinya changha merajuk haha

"Hais hyung kau ini menyebalkan sekali"

"KAU YANG LEBIH MENYEBALKAN JUNGKOOK-AH" teriak changha dalam kamar mandi, sungguh pendengarannya tajam sekali

"Ppfftt ya sudah kia jungkook lusa kalian pulang bukan?"

"Iya kia kami akan pulang lusa" ujar yuzu

"Yasudah ingat bawakan aku keponakan yang lucu"

"Yaaa! Kia apa-apaan kau" ujar yuzu denga wajah yang memerah

"Pasti kami akan membawakannya untukmu haha, aduh yuzu jangan menginjak kakiku sakit kau tau, aduh kenapa aku di cubit"

"Ssttt sudahlah" jawab yuzu masih menahan malu

"Haha baiklah aku tutup telponnya baik-baik kalian di sana daaah"

"Daaah" yuzu dan jungkook

Tut tut telpon mati

Aku meletakkan ponsel ku di nakas sambil menunggu changha mandi aku membaringkan sebentar tubuhku aku sangat lelah dan juga tak henti-hentinya aku tersenyum mengingat kejadian tadi siang.

Ceklek pintu kamar mandi terbuka aku bergegas mengambil handuk dan pakaian dalamku dan masuk ke kamar mandi.

Skip dua hari kemudian saat jungkook dan yuzu pulang dari singapore.

Kami dalam perjalanan menuju bandara aku sungguh sangat lelah karna jadwal ku di kantor sangat padat badanku rasanya remuk semua aku hanya bisa menyandarkan tubuhku di kursi sedangkan changha fokus menyetir.

Jam 12:30 kami sampai di bandara aku tak ikut masuk ke bandara di karnakan aku tertidur hehe.

"Sayang" bisik changha di telingaku.

"Chagiaa bangun"

Sebenarnya aku sudah bangun tapi aku malas membuka mataku perlahan ku buka mataku ku dapati wajah changha yang sangat dekat dengan wajahku dan

Cuup dia menciumku

1 detik
2 detik
5 detik

Akhirnya dia melepaskan ciumannya dia tidak melumat bibirku dia hanya meletakkannya lalu dia tersenyum ke arahku.

"Ayo kita sudah sampai di rumah" ujarnya

"Mwo?!" ujarku yang terkejut jadi aku ketiduran? Kenapa dia tidak membangunkanku huh!

Aku berjalan gontai+malas masuk ke dalam rumah changha yang melihatku hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Dasar kau ini kalau kau malas berjalan lebih baik kau tidur saja di mobil" ujarnya

"Mwo! Kau yang membangunkanku dasar kau tau aku sangat lelah aku kerja lembur bahkan aku tidur hanya 4 jam coba kau bayangkan hais"

"Wow! wow! Sabar kia kenapa emosi kau jadi naik apa kau....datang bulan?" tanya changha

"Aku tak tau tapi perutku terasa sakit" jawabku seadanya itu memang benar perutku sakit padahal aku sudah makan lalu kenapa jadi sakit.

Aku berjalan ke arah kamar mandi mengabaikan yuzu yang ingin menghampiriku dan memelukku terlihat wajah kecewa+kesal karna aku mengabaikannya.

Sesampainya di kamar mandi aku segera memeriksa apakah benar aku datang bulan atau tidak dan boom aku memang datang bulan, bagaimana bulan maduku nantinya? Hah?! Kenapa aku berfikir sampai ke situ

Oh ayolah kia bulan madu mu ini hanya jalan-jalan dan menghadiri acara reoni bukan membuat anak kenapa aku sampai berfikir seperti itu oh aku benci pikiranku.

BERSAMBUNG.....

Oppaku Imamku | Jeon Changha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang