34

90 10 0
                                    

Hari minggu pagi jam 08:00 aku merasa perutku mual, tidak berselera makan dan merasa ingin di dekat changha saja tidak mau jauh-jauh.

"Sayang ayo makan" ujar changha

"Ga mau" tolakku, aku sudah makan tadi, yaa walau sesuap tapi aku mual bila makan perutku rasanya tidak enak

"Ayolah nanti kamu sakit aku takut"

"Aku ga mau oppa"

Changha menghela nafas

"Baiklah sekarang ayo mandi lalu kita berangkat"

"Hhmm? Kemana?"

"Ikut saja"

"Aku ti..." ucapanku terpotong saat rasa mual itu datang lagi aku bergegas menuju kamar mandi lalu memuntahkan semua isi perutku lagi.

Aku sudah tidak tahan aku hanya bisa menangis di toilet rasanya sungguh sakit dan tidak enak.

"Gwechana?" tanya changha sambil menepuk-nepuk bahuku

"Ne"

"Yasudah tidak usah mandi ganti baju aja aku bantu yaa" aku hanya bisa mengangguk lemah saja aku tidak kuat lagi untuk bicara.

Changha membuka lemari dan memilih baju serta jilbab yang akan aku pakai, aku hnya bisa menurut padanya.

"Mau ku bantu pakai?"

"Tidak usah, oppa keluar saja aku bisa sendiri"

"Aku disini saja nanti kamu kenapa-napa aku juga yang repot"

"Ish cepat keluar oppa"

"Tap...."

"Keluar!"

"Iya iya aku keluar" changha pun keluar dari kamar

Aku pun segera memakai pakaian yang di pilihkan oleh changha tadi, selesai memakai aku pun berteriak memanggil changha memberi taunya bahwa aku sudah selesai mengganti baju.

"Sudah" tanya changha ketika dia masuk kamar, aku mengangguk

"Masih kuat jalan? Mau ku gendong?"

"Iyaa mauuu" ujarku manja dan mengulurkan kedua tanganku, entah apa yang merasuki sampai aku berani manja dengan changha

Changha pun menggendongku lalu membawaku sampai mobil, saat menurini tangga eomma changha melihat keUWUan ku dengannya changha gemas.

"Astaga menantu eomma manja yaa"

"Hehe maaf yaa eomma aku lagi pengen di gendong" ujarku

"Dia lagi sakit eomma" tambah changha

"Enggak kok changha bohong"

"Awas yaa kalau kamu mual lagi"

"Eng..." baru saja ingin menyangkal ucapan changha aku merasakan mual itu lagi

Dengan segera changha membawaku ke wastafel dan aku mengeluarkan isi perutku yang sudah kosong itu ke wastafel.

"Astaga kia kamu gapapa?" tanya eomma khawatir

"Hah hah hah gak papa kok eomma aku baik"

"Baik apanya, changha bawa dia kedokter eomma ikut, tunggu"

"Cepetan" ujar changha

Changha lalu membawaku ke mobil aku tak tau kenapa aku jadi membenci bau ac yang berada di mobil changha.

"Oppa matiin acnya bau aku gak suka"

"Eeh kan biasanya kamu suka"

"Kali ini gak suka baunya gak enak cepat matiin"

Oppaku Imamku | Jeon Changha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang