TAMAT

116 13 0
                                    

Hari ini tibalah saatnya mama dan papa tiba di Korea sekarang aku dan changha dalam perjalanan menuju bandara mau jemput mama dan papa

Aku dan changha sudah pindah ke apartemen sejak 3 hari yang lalu berat memang untuk meninggalkan rumah yang sudah 1 tahun aku tinggal di itu meninggalkan eomma yang sendiri di sana.

Ditengah-tengah perjalanan aku merasakan sakit yang amat sakit di perutku Aku merasa bahwa bayi yang ada di dalam perut ku akan keluar aku sangat kesakitan.

"Yaaak kau kenapa hmm? Apa kau akan melahirkan" ujat changha khawatir

"Se...sepertinya iya"

"Baiklah ayi kita ke rumah sakit"

"Tapi papa dan mama"

"Aku akan memberi tau mereka setelah mengantarmu ke rumah sakit tenang saja yang terpenting kau selamat" aku hanya mengangguk lemah aku sudah tidak sanggup lagi untuk berbicara.

Tak lama kemudian kami sampai di rumah sakit changha menggendongku ala bridal membawaku masuk kedalam rumah sakit dan meneriaki suster untuk menolongku.

Aku pun dibawa ke ruang UGD tempat aku melahirkan bayiku, kalau dilihat dengan seksama wajah changha itu sangat sangat khawatir aku jadi tidak tega untuk melihatnya.

"Sayang bertahan sedikit lagi" ujar changha

"Ini baru pembukaan ke 5 kita harus menunggu sebentar"

"Tidak bisakah langsung di keluarkan liat istriku sangat kesakitan"

"Tidak bisa, ibu harus bertahan sebentar lagi nde"

"Ba..baiklah"

Cangha lalu keluar dari ruangan itu dia mengatakan kepadaku bahwa dia akan memberitahu orang tuaku bahwa aku masuk rumah sakit dan ingin melahirkan termasuk memberitahu eomma dan appa, dan juga jungkook, dan yuzu

"Pak istri anda siapa untuk melahirkan silahkan temani istri anda" changha mengangguk lalu pergi ke sampingku memegang tanganku

Rasanya sungguh sakit.

"Aaaakkkkhhh"

"Ayo sedikit lagi kepalanya sudah terlihat"

"Sa..sakit hiks"

"Jangan menangis sayang ayo sedikit lagi"

"Aakkkhhhh hik hik aku...akkkhh"

Huek huek huek

"Hah..hah..hah sudah"

"Tinggal satu lagi ayi semangat bu" ujar dokter

Aku sangat terkejut mendengar perkataan dokter tadi apakah kembar?!

"Akkkhh sa...sakit to..tolong"

"Ayo sayang pegang tangaku"

"Hiks hiks sa.saaakit"

"Akkh sayang jangan mencakarku kuku mu itu tajam"

"Aaahh aku tidak peduli"

"Ayoo sayang ayo"

"Sebentar lagi bu"

Huek huek huek

Suara bayi pun terdengan lagi

"Syukurlah bayi nya sehat selamat bu anda menjadi seorang ibu dari 2 anak sekaligus dan lihatlah betapa tampan dan cantiknya anak ibu"

"Hah..hah..be..benarkah?"

Aku tidak sanggup lagi membuka mataku lalu perlahan aku menutup mataku dan semuanya gelap.

"KIA!" teriak changha

Oppaku Imamku | Jeon Changha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang