Chensung areaΔ
.
.
Jisung menghembuskan nafasnya lega. Dia sudah keluar dari gereja dan menatap sekeliling. Menyapu jalanan untuk menemukan apa yang ia cari.
Hingga matanya bertemu pandang pada seseorang. Seseorang yang nampak tak asing. Jisung yakin dia tak salah lihat.
Maka kakinya melaju, mendekati lelaki yang kini juga sedang menatapnya.
"Apa kabar, Jisung?"
.
.
.
"Chenle?"
Jisung semakin melangkahkan kakinya tepat di depan orang yang saat ini juga sedang menatapnya. Mencoba untuk apa yang lelaki itu sedang pikirkan.
Hasilnya masih nihil.
Bahkan ketika pemuda itu menariknya masuk ke dalam sebuah mobil. Jisung masih bergeming.
Masih tidak mengerti dengan jalan pikiran orang yang saat ini ada disampingnya.
Jisung tak mengerti. Dia akan dibawa kemana. Yang kini ingin dia lakukan adalah bertanya 'kemana selama ini pergi nya Chenle nya?'
Karna keheningan yang melingkupi ruangan dalam mobil ini, Jisung bergerak gelisah di atas kursi nya.
Pemuda yang mengerti itu akhirnya menoleh.
"Aku membawa Chenle pergi saat kau meninggalkannya."
Suara yang sudah lama tidak ia dengar, masuk dalan gendang telinganya. Dia menoleh dan mendapati lelaki yang barusan berbicara kembali fokus pada jalanan. Jisung tidak peduli.
Yang dia pedulikan adalah cerita yang sialannya Jeno menggantungkannya begitu saja. Seolah ingin membiarkan dirinya bertanya. Demi apapun! Jisung tidak busa bertanya saat ini. Dia hanya ingin meneriaki.
'Lantas kemana sekarang Chenle ku?'
Tapi baiknya, dia diam. Tidak membuat sebuah keributan kembali. Lagi pula, bibirnya kaku karna pedih yang menyerangnya kemudian.
Ah, dia meringis. Melupakan fakta bahwa dia sedang dalam keadaan kurang baik. Atau berantakan? Dia tak peduli.
Mari dengarkan apa yang akan selanjutnya Jeno jelaskan.
Flashback
Jeno mendial nomor kekasihnya-Renjun-
Dengan tergesah dia membawa tubuh kaku Chenle masuk kedalam mobil. Mengarahkannya ke kanan, tepat dimana Rumah sakit besar korea berada.
"Cepat datang! Chenle dalam keadaan kacau."
Tanpa harus dikatakan, Renjun tau betul kemana dia harus datang. Kemana lagi dia harus berlari, jika Chenle kacau harus masuk rumah sakit?
Limfoma Hodgkin yang Chenle alami membuat dia harus selalu keluar masuk rumah sakit. Meski begitu, dia sama sekali tidak membiarkan Jisung mengetahuinya.
Sayang nya, tidak untuk saat ini.
Karna sekarang dia harus dilarikan-dirujuk- ke rumah sakit Asklepios Barmbek, Jerman. Bukan tanpa alasan, bahkan rumah sakit Wooridul Spine Hospital, Korea yang terkenal dengan perawatan tulang belakang ini tidak lagi bisa memberikan yang terbaik.
Limfoma yang menyerang tubuh Chenle sudah membuat seluruh organ nya ikut bermasalah. Paru-paru dan jantung nya tidak lagi normal.
Maka dengan tanpa berkata apapun lagi, Jeno membawa Chenle pergi. Apapun itu, Chenle harus sehat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Snow December [jichen] END
Fanfiction[ORIGINAL STORY BY : @hyuckers] Akhir dari segala cerita Desember.. Jisung pergi, tanpa bantahan dari kekasihnya. Namun siapa sangka, justru sang kekasih yang lebih dulu pergi? BxB!