BINGUNG

580 46 0
                                        

Setelah kepergian nuca. Mama adalah orang yang paling merasa kehilangan. Demikian juga dengan mbok siti yang sudah merawatnya dari kecil. Mama meminta supaya papa mencarinya kemana pun sampai ketemu. Perdebatan pun mulai terjadi antara papa dan mama nuca. Keduanya saling menyalahkan...
----------

Di sisi lain..
Nuca telah jauh membawa tiara pergi. Tiara yang membonceng di belakangnya menangis ketakutan. Bahkan ia sendiri tidak tahu yang membawanya ini orang seusia siapa karena wajah nuca tertutup dengan masker dan helm. Pikiran tiara bercampur aduk. Ia takut jika dibawa ke tempat berkumpulnya para penjahat atau bahkan takut jika laki2 yg membawanya tadi akan menganiayanya. Ia sempat berfikir ingin kabur dan lompat dari motor akan tetapi ia juga takut celaka karena nuca membawa motornya terlalu cepat. Sehingga ia mulai mencoba menenangkan diri berharap nanti ada saat yang tepat untuk melarikan diri.
----------
Setelah nenempuh perjalanan sekitar dua jam maka sampailah keduanya di sebuah rumah kecil. Di sekelilingnya ditumbuhi pohon - pohon besar seakan - akan rumah itu berada di tengah hutan.
Ternyata nuca membawanya ke rumah kecil yang dulu ia beli untuk tempat latihan bernyanyi bersama teman - temannya. Sebuah rumah di salah satu desa yang masih banyak pohon - pohon besarnya di daerah bogor.
Nuca : " turun... ayo jangan macam - macam .... nanti nyawa kamu resikonya..."
Nuca menggertak tiara kemudian tiara pun mengikuti arahan nuca hingga keduanya memasuki rumah itu.
Bangunan rumah itu agak aneh... semua ruangan memiliki jendela dengan teralis . Kemudian di bagian luar rumah itu ada tembok tinggi yang mengelilingi, sehingga jika teriak pun tidak dapat terdengar oleh orang yang ada di sekitarnya.
Nuca membawa tiara ke sebuah kamar yang sudah dilengkapi springbed, sofa , TV dan sudah ada kamar mandi di dalamnya. Ruangan itu juga dilengkapi dengan AC. Walaupun memiliki fasilitas lengkap akan tetapi ruangan itu terlihat kotor karena lama tidak dihuni.
Kemudian nuca meminta supaya tiara menyerahkan HP yang ia bawa.

Sekarang ...
Tiara berada di kamar itu sendirian. Nuca mengunci kamarnya dari luar. Jendela kamar bisa dibuka akan tetapi banyak teralis yang menghalanginya sehingga tidak bisa kabur melaluinya.
Tiara masih ketakutan dan air matanya terus mengalir. Pikirannya kacau... dia khawatir orang yang membawanya tadi akan memanggil teman - temannya dan bisa menyakitinya atau bahkan bisa menodainya.
Tiara hanya duduk di sofa sambil memikirkan cara agar ia bisa keluar dari tempat itu.

Adapun nuca,
Ia duduk di sofa ruang utama. Kebetulan rumah itu memiliki ruang utama yang dilengkapi dengan dua sofa besar, kamar tidur ( tempat tiara disembunyikan), dapur dan dua kamar mandi.
ia masih mengenakan masker dan jaketnya. Ia pun menjadi bingung mengapa ia bisa senekat itu bertindak. kemudian ia merebahkan badannya di atas sofa, karena lelahnya perjalanan.
-------

Hingga beberapa jam berlalu...
Nuca terbangun dari tidur yang tidak ia sengaja. Ternyata langit sudah menghitam. Ia lupa belum menyiapkan persediaan makan dan minum. Seketika itu juga ia segera mencari makanan dan minuman. Dan setelah mendapatkannya ia pun segera mengetuk pintu kamar tiara kemudian masuk ke dalamnya.
Nuca : " nih.... makan dulu ". Sambil meletakkan makanan di samping tiara.
Kemudian keluar menuju ruang utama dengan kembali mengunci kamar tiara.

Tiara berusaha supaya tetap terjaga meskipun badannya lelah dan mulai mengantuk.
Perutnya berbunyi menunjukkan tanda - tanda kalau ia lapar. Akan tetapi ia enggan untuk mengambil makanan dan minuman yang sudah ada di sampingnya itu.

Malam semakin larut.....  tiara masih duduk di sofa dengan kondisi hati yang tidak menentu. Ia mulai memikiran bundanya.
Dan...
Benar....bunda tiara saat itu masih menunggunya . Ia khawatir mengapa malam sudah semakin larut dan tiara belum pulang. Ia juga mencoba menghubungi teman - teman tiara akan tetapi hasilnya tidak ada. Tidak ada yang tahu keberadaan tiara.

Keesokan harinya...
Tiara tersadar dan melihat jam dinding menunjukkan pukul lima pagi. Ia pun kaget mengapa bisa sampai tertidur. Kemudian ia mengecek badan dan pakaiannya untuk memastikan bahwa semalam tidak terjadi apa - apa. Tanpa menunggu lama, ia mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat shubuh. Dalam doanya ... ia berharap ia akan baik - baik saja dan bisa segera keluar dari tempat yang dia sendiri tidak tahu itu dimana.
Setelah sholat, tiara berusaha menenangkan diri dengan membaca Al Qur 'an yang kebetulan ia temukan ada di atas rak dekat tempat tidurnya. Bacaan tiara pun terdengar sampai ke ruang utama.
Sehingga...
Nuca : " ya Allah.... gadis itu..." ( rasa kasian nuca muncul saat mendengar tiara mengaji ).
" sekarang apa yang harus gue lakukan.... bagaimana dengan gadis itu...apa gue harus melepaskannya sekarang. Gimana kalo dia nggak tahu jalan pulang.... kalo terjadi apa - apa di jalan ?? , kalo dia lapor polisi.... aduuuh...kenapa sih ini terjadi...semua gara - gara papa". ( batin nuca yang sedang bingung dengan apa yang harus ia perbuat sekarang )
--------

Pukul tujuh pagi,
Terdengar suara ketukan di pintu kamar tiara. Ia takut dan merapatkan tubuhnya ke sofa yang ia duduki.
Tak lama kemudian nuca masuk ke dalamnya ( dengan wajah dan rambut yang masih tertutup ) kemudian meletakkan makanan yang barusaja ia beli di atas meja dan mengambil kembali makanan yang tadi malam ia berikan kepada tiara meskipun masih terlihat utuh.
Nuca : " makan...."ucap nuca singkat.
Kemudian nuca meninggalkannya kembali.

Seharian tidak makan, membuat tiara merasa sangat lapar...
Ia coba meraih makanan di depannya itu tetapi ia ragu. Kemudian ia membuka jendela kamarnya..
Ternyata tiara masih bisa menatap langit yang sedikit terlihat dari kamarnya.
" ini sudah pagi.... alhamdulillah aku baik - baik saja. Sepertinya di rumah ini tidak ada orang lain selain orang itu... harusnya aku bisa dong lawan satu orang" batin tiara.
" makanan ini juga kelihatan nggak beracun... kalo memang orang itu mau meracuniku ngapain dia ganti makanannya"
Lirih tiara.
Tiara pun segera memakan makanan itu sedikit demi sedikit untuk memastikan apakah aman atau tidak. Karena merasa baik - baik saja maka ia menghabiskan makanan itu untuk menguatkan badannya.
Kemudian ia berusaha memikirkan cara untuk kabur dari rumah itu.

MUTIARA DARI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang