ADA APA DENGAN SIKAPNYA?

670 66 15
                                    

Mobil nuca sudah tak tampak, Tiara memasuki rumahnya.
Bunda : " siapa tadi... cakep bener ?"
Tiara : " ehm tadi tu anak dr ardian yang sekarang jadi manager rumah sakit bun "
Bunda : " lho kok nggak disuruh masuk?, memang ada urusan apa dia sampai kesini?, kamu membuat kesalahan ya?"
Tiara : " eh enggak bun, tadi nggak sengaja ketemu di jalan trus ada sedikit kerjaan yang mau ia tanyain ke tiara tapi belum sempat karena tadi tiara buru - buru pulang..."
Bunda : " bener kerjaan?? Kok tadi kamu kayak malu - malu gitu ngomongnya "
Tiara : " iihh bunda tadi ngintip ya?? "
Bunda : " muka kamu aja merah gitu... kamu..? "
Tiara : " astaghfirullah...bunda jangan gitu..aahhh"
Bunda tiara sengaja iseng untuk menghilangkan penatnya tiara setelah bekerja.

Sampai di kamar, tiara memandang wajahnya pada cermin.
" emangnya merah?? Masa sih.. enggak ah...bunda tuh ngerjain tiara...."
Lalu tubuhnya ia baringkan ke atas kasurnya.
" emang cakep sihhh... baru nyadar....ih ih ih...tiara... astaghfirullah.". Kata tiara mencoba menghentikan pikirannya tentang nuca.
----------

Di kamar nuca...
" seneng deh bisa menatapnya lebih dekat ... emang ya... ada yang beda dari auranya... andai ajaa..."
Batin nuca mengingat moment bertemu tiara hari ini.
Kemudian nuca mengambil gitarnya dan menambahkan beberapa bait pada lirik yang pernah ia tulis dulu, hingga ia pun tertidur.

-------------
Pagi hari yang selalu ceria...
Nuca hanya menyantap sepotong roti dan segelas susu lalu bercepat - cepat berangkat ke rumah sakit.
Mama nuca : " nucaaa... rotinya belum habis ini..."
Nuca : " buat mama aja..."
Mama : " heran deh... semangat banget ke rumah sakitnya, apa dia udah punya temen baru pa?"
Papa : " papa belum lihat sih... paling ya sama dr galih "

Sampainya di rumah sakit nuca mengecek semua unit yang ada mulai dari proker, tugas sampai laporan. Karena belum memiliki sekretaris pribadi maka ia kerjakan semuanya sendiri. Waktu masih pukul 09.00 wib, target nuca hari ini lumayan banyak. Ia agendakan di akhir jamnya untuk melihat kerja staffnya secara langsung dan tentunya yang ia tunggu - tunggu adalah mendatangi tempat tiara untuk mengecek kerjanya. Meskipun sebetulnya maksud tersembunyinya hanya ingin bertemu dengannya.
Pertemuan sehari sebelumnya membakar semangat kerjanya, menjadikannya tidak sabar untuk melihatnya kembali.

" Alhamdulillah udahan ni, sekarang tinggal cek lokasi kerja".
Nuca mulai mengelilingi tempat - tempat kerja karyawannya. Meski cuma tiga lantai akan tetapi rumah sakit itu termasuk rumah sakit yang cukup besar. Kini giliran cek yang ada di lantai dua, satu per satu hingga nuca sampai pada ujung lantai.
" ini dia ruang mawar... nomer tujuh kan??". Tanya nuca dalam hati.
Langkah kakinya tepat berada di depan ruang yang dimaksud. Serasa ada degup aneh dalam hatinya.
" masuk nggak ya??"
Kakinya kaku tak dapat digerakkan, bingung antara mau masuk sekarang atau sebentar lagi, sehingga Ia tetap berdiri di depan ruang itu.
Sesaat kemudian pintu terbuka dari dalam.
" lho .. pak nuca.... kenapa ada disini?". Tanya tiara kaget melihat nuca ada di depan pintu kantornya.
Nuca yang tiba - tiba melihat tiara pun ikut kaget dan menjadi serba salah.
Tiara : " bapak cari siapa?"
Nuca : " ehm.. cari... eh enggak .. maksudnya bukan cari siapa - siapa tapi baru kontrol lapangan ".
Tiara : " oh gitu... silakan masuk".
Tiara mempersilakan nuca memasuki kantornya lalu ia pun duduk.
Tiara : " aku asisten dr galih pak.. jadi sering bantu beliau saat operasi " " pak nuca tadi sudah ketemu dr galih?"
Nuca : " aku belum ke ruangannya, tapi kata papa dia baru ke klinik asuhannya "
Tiara : " oh iya pak , dr galih punya klinik dekat rumahnya. Aku pernah diajak kesana. Kalo kapan - kapan bapak mau lihat nanti aku tunjukkan jalannya ".

Waktu bertugas hampir selesai namun nuca masih tetap berdiam di ruangan tiara, menanyakan apa saja agar membuatnya agak lama di ruang itu.
Tiara : " masih ada lagi pak yang mau ditanyakan ".
Nuca : " cukup.... trima kasih "
Nuca keluar dari ruangan itu karena sudah tidak ada alasan lagi yang membuatnya tetap tinggal.
Nuca : " aku keluar ya "
Tiara : " iya... "
Nuca : " aku keluar "
Tiara hanya tersenyum dan mengangguk.

MUTIARA DARI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang