Di bogor..
Lagi - lagi awan menurunkan tetesan - tetesannya...
Nuca duduk di kamarnya sambil membuka tas berisi gitar yang baru dia beli. Kejadian hancurnya gitar kesayangannya belum hilang dari ingatannya. Mengingatnya, membuat emosi datang kembali.
Petikan gitar mulai mengalihkan perhatiannya...
Kini ia harus merawat lukanya sendiri dan tidak ada lagi yang menyuapkan bubur untuknya.
Bayangan tiara seakan - akan muncul dimana - mana, berasa seperti ada yang sirna di hadapannya.Sesaat hujan pun reda, nuca keluar rumah dan duduk di teras berteman gitar barunya. Langkah kepergian tiara seolah masih membekas. Petikan indah gitarnya mewakili ungkapan hatinya.
Bening tatapmu
Membuatku tenang
Aroma perhatian
Bak bunga bermekaran
Amarah reda
Kau ciptakan asa
Kembalikan semangat di jiwa
Wahai mutiara dari surga
.............Si mbok : " bagus den lagunya.."
Nuca : " eh si mbok "
Si mbok : " makan dulu "
Nuca : " entar aja mbok.. belum laper "
Si mbok : " dari tadi si mbok lihat den nuca melamun terus, mikir apa den ".
Nuca : " ga ada...ehm... ga tahu mbok"
Si mbok : " den... kemarin pak ardian telpon saya den, katanya mama aden sudah dua hari berbaring den.... gimana.... kita pulang aja yuk... saya nggak tega kalo mama aden tambah parah"
Nuca : " males mbok... nanti papa marah lagi.."
Si mbok : " ya udah simbok tunggu aden aja".Dalam hati nuca : " kira - kira papa masih marah nggak ya... gue takut pulang... tapi kasian mama.. gue juga kangen sama mama..dan nggak mau mama kenapa - napa. Coba aja cewek itu masih disini pasti ngasih saran."
Sejenak nuca mengingat kata - kata tiara.
Ia memandangi jendela kamar yang dihiasi bunga di luarnya.
Kenangan akan tiara selalu muncul.Si mbok : " den masih belum makan..."
Nuca : " mbok.... terasa sepi nggak sih? "
Si mbok : " iya den..sepi.. si mbok kangen sama bu dokter.... apa den nuca kangen sama bu dokter juga ya?"
Nuca : " waktu dia di sini , nuca merasa tenang mbok... "
Si mbok : " kenapa nggak telpon aja den?"
Nuca :" aku nggak punya nomornya "
Si mbok : " ato kita ke rumahnya?? "
Nuca : " boro - boro rumahnya mbok"
Si mbok : " hee.. aduh den berarti nggak bisa ketemu lagi dong. Oya kan bisa tanya bapak... yang nyuruh kesini kan bapak den"
Nuca diam, dia sampai tidak kepikiran untuk meminta nomor telpon tiara ,namanya saja ia belum tahu.
Nuca : " payah banget lu nuc... bahkan disaat dia pulang pun lu nggak ngomong apa - apa... makasih saja enggak" " iiih....".Si mbok : " den... pulang yuk...bu dokter kemarin pesen ke saya kata bu dokter den nuca harus pulang, aden mesti bersyukur masih punya papa mama. Lagian papa mama aden itu orang baik den ... si mbok saja betah kan tinggal di rumah aden. Kalo mereka sudah meninggal gimana dong cara bahagiain mereka.."
Nuca : " memang dia bilang gitu?"
Mbok siti mengangguk.
Si mbok : " bu dokter juga selalu berdoa supaya aden cepet sembuh".
Nuca : " masa sih "Setelah benar - benar berpikir, nuca memutuskan untuk pulang...
------------Dua hari setelah kepulangan tiara, ia mulai masuk kerja. Karena merasa banyak pekerjaannya tertunda maka tiara segera menemui atasannya di rumah sakit...
Tiara : " permisi dok..." sapa tiara yang mau memasuki ruang dokter galih.
Dr galih : " eh... dokter tiara... ya ampun...masuk.. dokter baik - baik saja kan?" Aku cari kemana - mana.... , syukurlah aku seneng dokter tiara sudah kembali".
Tiara : " maaf dokter galih kemarin aku ada pasien kecelakaan jadi lupa memberi kabar, kebetulan di desanya susah sinyal... tapi semua tanggunganku tetap aku kerjakan kok".
Dr galih : " iya... aku harap lain kali tetap harus memberitahu ya kalo ada apa - apa ".
Tiara : " oh iya..."
Tiara meminta ijin untuk pindah ke ruangannya agar segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah dua pekan ia tinggal.
Ia juga mau menghindari dr galih, takut ditanya kembali tentang jawaban dari lamaran dr galih.
Sedangkan dr galih merasa sangat senang dengan kembalinya tiara. Ia baru merencanakan untuk menanyakan kembali maksud hatinya. Ia juga yakin tiara sudah memiliki jawaban setelah sekian lama dr galih menunggu.
Semangat dr galih pulih seketika dengan kehadiran tiara.Pukul empat sore pertanda pekerjaannya telah usai. Tiara bergegas untuk keluar dari rumah sakit dengan memesan taxi lima menit sebelumnya, berharap tidak kelamaan menuggu supaya tidak ada celah untuk bertemu dr galih.
----------Di ujung jalan lain
Wajah nuca dengan motornya sudah tampak dari rumah dr ardian. Nuca sudah pulang.
Rasa ragu dan bimbang sempat menahannya sejenak di depan rumahnya. Ingatan akan tiara membuatnya mencoba meyakinkan diri sendiri untuk terus melangkahkan kakinya apapun yang terjadi.
Nuca :" assalamualaikum ma.." sambil membuka pintu rumahnya.
Zahra adik nuca : " waalaikumsalam.... kakk nuca.... maaa maa kak nuca pulang...".teriak zahra sambil lari kemudian memeluk kakaknya.
Zahra : " ya Allah kak.... ih ini kenapa ?". Tanya zahra melihat bekas jahitan di dahinya.
Nuca : " ga papa.... mana mana?"
Zahra : " mama di kamar ayo kak kasian mama nggak doyan makan."
Nuca dan zahra pun segera menuju kamar sang mama.
Zahra : " maa.... ada kak nuca ".
Mama yang sedang duduk di atas tempat tidurnya langsung berdiri dengan wajah syukur yang tak percaya .
Mama : " nucaaa"
Nuca mencium tangan mamanya dan memeluknya eratnya.
Mama : " nucaaa akhirnya kamu pulang... mama nggak siap kalo kamu jauh dari mama "
Nuca : " iya maafin nuca ma..."
Mama : " kamu kenapa " sambil memegang wajah nuca melihat lukanya yang masih tampak jelas.
Nuca : " nggak usah dipikirin ma... cuma jatuh, ... mama juga kenapa jadi kelihatan tua gini sih... ini pasti karena mama kurusan ya?"
Mama : " apa iya?"
Nuca : " ntar mama harus makan ya... nuca suapin"
Mama mengiyakan.Keadaan mama nuca pulih dan terobati dengan adanya nuca disampingnya. Mama merasa senang, ia tidak akan memaksanya lagi untuk mengikuti kemauan papanya.
Kemudian,
Sore hari setelah papa pulang dari rumah sakit, ia segera menuju kamar nuca setelah mengetahui kabar kepulangan nuca.
Papa : " nuca...."
Nuca yang baru memainkan gitarnya jadi terhenti dan memandang papanya pasrah.
Nuca : " pa- pa"
Papa : " syukurlah kamu sudah pulang.... lain kali nggak perlu kabur lagi... kasian mama kamu"
Tanpa berkata panjang lebar papa pun keluar dari kamar nuca.
Nuca lega papanya tidak memarahinya. Meskipun masih banyak kekhawatiran dalam hatinya.Sehari berikutnya mbok siti juga sampai kembali di rumah nuca.
----------Sekian kali nuca tidak bisa bergabung dengan temannya. Hari ini ia sudah nembuat janji untuk bertemu dengan vino dan yang lain.
Dengan tidak lupa membawa gitar barunya, ia segera menuju ke cafe biasanya. Mereka bernyanyi bersama - sama. Nuca juga membawakan sedikit dari bait ciptaannya...
Vino : " dalem banget nuc... buat siapa ".
Nuca hanya senyum membayangkan hadirnya tiara. Nuca sangat senang kedatangannya disambut baik oleh teman - temannya dan mereka pun ngobrol dengan asyiknya.
--------------
![](https://img.wattpad.com/cover/221081126-288-k71863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTIARA DARI SURGA
Short StoryTentang seorang laki - laki yang ingin mengejar cita - citanya tetapi tidak sesuai keinginan ayahnya. Apakah ia mampu mewujudkan cita - citanya ataukah mengikuti permintaan ayahnya. Apa yang ia lakukan setelah bertemu dengan seorang wanita yang ia k...