SEMANGAT BARU, TAPI....

657 46 5
                                    

Hari ini genaplah satu bulan dari sepeninggal ayah tiara. Ia harus berusaha kuat dan tidak boleh larut dalam kesedihan. Bunda yang awalnya selalu murung pun sekarang sudah bisa sedikit lebih ceria. Tiara selalu berusaha menghibur bundanya dan selalu berhati - hati dalam bersikap dan bertutur kata, jangan sampai membuat bundanya sedih. Ia juga rajin dalam ibadahnya, selalu membantu saudaranya yang kesulitan bahkan dengan cuma - cuma ia membantu mengobati beberapa pasien nya yang kurang mampu, dengan semboyan yang ia miliki yaitu satu jiwa selamat menjadi kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarganya.
Sang bunda pun sangat bangga dengan tiara, ia bagaikan hiasan indah yang dikirim sang pencipta untuknya.

Suatu hari di rumah sakit...
Dr galih : " dokter tiara... siang ini kita akan bertemu dengan pemilik yayasan...jadi kita terima pasien sampai pukul 11.00 saja ya".
Tiara : " o iya dok, ada lagi?".
Dr galih : " nanti sepulang kerja bisa temani aku ke klinik dekat rumahku nggak? Sekalian ada yang mau aku bicarakan."
Tiara : " baik dok... bisa insyaAllah.... kalo gitu aku permisi dulu ya.."
Tiara meninggalkan dr galih di ruangannya, karena waķtu istirahat telah tiba.
Ia kembali ke ruangannya dan menyantap bekal yang sudah ia bawa dari rumah. Karena pagi tidak sempat sarapan, maka biasanya tiara membawa makanan dari rumah dan bisa ia nikmati saat jam istirahat pagi.
Kemudian salah seorang temannya masuk ke ruangannya.
Vita : " ra..... baru sarapan?"
Tanya dokter vita yang biasa memanggilnya tiara ( tanpa panggilan dokter ).
Tiara : " iya nih... kalo pagi tu buru - buru...ga sempet makan... lagian masih macet juga di jalan."
Vita : " aku boleh nitip nggak?"
Tiara : " nitip apa ?"
Vita : " aku mau kasih bunga nih buat dokter galih".
Tiara : " kasih sendiri lah..."
Vita : " iiihh aku malu... kan kamu deket tuh sama dokter galih....ya..ya..plissss".
Tiara : " iihh iya iya..,maksa banget sih"
Vita : " makasih.... kamu baik banget deh..."
( sambil senyum - senyum )
Kemudian vita curhat ke tiara tentang perasaannya yang sudah lama ia simpan untuk dr galih. Sebelum tiara bekerja, vita sudah bekerja duluan di rumah sakit itu. Dan ia juga menjadi partner dr galih hingga posisinya tergantikan setelah kedatangan tiara. Sayangnya dr galih dengan vita tidak bisa seakrab ketika bersama tiara.
Vita : " aku sering nggak bisa tidur mikirin dia ra... kenapa ya dia baik banget sama semua orang....aduuuh idaman banget deh " " kira - kira dr galih dah punya pacar belum ya? Iiih... semoga aja aku wanita yang beruntung jadi pilihannya."
Tiara : " sampai segitunya kamu suka....tapi kalo dilihat sih memang belum punya pacar deh"
Vita : " semogaaa..."
Tiara segera menghabiskan makanannya karena waktu istirahat hampir habis. Dalam hatinya : " ya wajar sih kalo vita kagum banget sama dr galih... perawat2 aja sampai terpesona dibuatnya.... apa kurangnya coba.... kalo misalnya dia ngajak serius....pasti nggak ada yang bisa nolak ."" tau ah...".
Jam istirahat telah selesai. Vita dan tiara kembali melanjutkan pekerjaanya. Di siang hari seluruh dokter, perawat dan staff berkumpul untuk mendengarkan pengarahan dari pemilik rumah sakit. Sehingga hanya tinggal sedikit dokter yang masih stand by di pelayanan.
Sepulang kerja, seperti yang diminta dr galih tadi pagi, ia mau mengajak tiara petgi ke klinik kecil yang ia bangun dekat rumahnya dan juga ada hal yang ingin ia sampaikan ke tiara.
Ternyata dr galih mengajak tiara ke sebuah klinik tempat khusus pasien penyakit kanker.
Tiara sangat terkejut dan merasa iba dengan mereka. Ada beberapa anak kecil dan ada juga lanjut usia.
Dr galih : " dokter tiara , duduk sini dulu ya.... aku mau periksa pasien dulu ke dalam "
Tiara menyiyakan.
Kemudian seorang anak kecil mendekati tiara dan menyapanya : " kak.... kakak ini siapa ?"
Tiara : " haiii...aku tiara...kamu siapa?"
Anak kecil tadi menyebutkan namanya : " aku sofi..."
Sofi : " kak tiara temen dokter galih ya..."
Tiara : " iya..."
Sofi : " seneng kan kak punya temen kayak dr galih...aku aja dah lama lho dirawat dr galih.. aku seperti nggak ngerasa sakit. Dr galih selalu bikin kita seneng".
Tiara : " memangnya kamu sakit apa?"
Sofi : " kanker otak..."( tiara pun kaget dan hanya bisa diam )" tapi nggak sakit kok kak....kadang - kadang aja pusing.....tapi ..... aku kangen sama papa mama aku...".
Tiara : " memang mama papa kamu dimana ?"
Sofi : " di sana " ( sambil menunjuk ke atas langit ).
Tiara nggak bisa menahan air matanya, kemudian ia memeluk anak itu, dan
Tiara :" kalo kangen, kamu bisa peluk kakak...nanti kakak sampaikan ke Tuhan kalo sofi kangen mereka ya"
Sofi : " makasih ya kak"
Tiara : " he em"
Tiara sadar ternyata masih ada banyak orang yang nasibnya jauh sekali dengan apa yang ia alami selama ini. Ia menjadi lebih mensyukuri keadaannya.
" ya Allah anak ini sakit yang tidak biasa dan dia melawan sakitnya itu sendirian.... semoga kamu bisa sembuh dan tetap semangat ." " aku juga harusnya bisa lebih semangat...jangan sampai kalah dengan anak ini. Gimana pasien mau semangat kalo dokternya aja loyo."Dalam hati tiara.

Tak lama kemudian dokter galih telah menyelesaikan pemeriksaannya.
Dr galih : " halooo sofi...."
Sapa dr galih melihat sofi yang sedang duduk di samping tiara.
Sofi melambaikan tangannya dan...
Sofi : " dr galih.... kak tiara temen kakak ya... cantik banget... kak tiara juga baik banget... "
Galih menatap tiara sehingga membuat tiara menunduk malu.
Dr galih : " sofi ... aku kan dah selesai nih... aku dan kak tiara mau pulang dulu ya..."
Sofi : " iya dokter galih "
Kemudian dr galih dan tiara pun pamit pulang dari klinik itu. Belum sampai membuka pintu untuk keluar,...
Sofi : " kak tiara..."
Panggilan sofi menghentikan langkah galih dan tiara.
Kemudian sofi berlari mendekati tiara.
Sofi : " kak tiara.... nanti kak tiara nikahnya sama dokter galih aja biar kak tiara bisa terus ketemu sofi "
Tiara dan galih menjadi kaget dibuatnya. Dan saling menatap sebentar.
Dr galih : " pasti kak tiara bakal sering ke sini kok".
Tiara mengangguk sambil menatap wajah sofi.
Dr galih : " dah ya....sofi masuk kamar trus istirahat, besok dr galih kesini lagi ya..".
Kemudian keduanya meninggalkan tempat itu.

Selama perjalanan tiara merasa pertemuannya dengan sofi dan beberapa pasien tadi seperti memulihkan rasa akan kehilangan adik dan ayahnya. Ia berterima kasih kepada dr galih yang sudah membawanya ke tempat itu. Tiara merasa dokter galih itu selalu bisa membaca situasi dan menyelesaikannya dengan tepat . Ia merasa dr galih memahami hatinya yang selama ini masih memikirkan tentang kematian ayah dan adiknya sehingga membawanya ke tempat itu. Bahkan tiara tidak menyangka dengan jawaban dr galih atas pertanyaan sofi tadi, sangat bijak. Ia pun mulai mengagumi dr galih.
Dr galih : "dokter tiara..." panggil galih memecahkan lamunan tiara.
Tiara : " eh... iya dok...maaf - maaf ".
Dr galih : " kamu baik - baik saja kan?"
Tiara : " iya dok aku gapapa kok, cuma memikirkan sofi tadi".
Dr galih pun menghentikan mobilnya.
Dr galih : " oya dr tiara sebetulnya aku setuju dengan sofi"
Tiara : " hhh...maksudnya dok?"tiara kaget.
Dr galih : " ehmm...maaf... maksudku...ehmmm... tadi kan aku bilang ada yang mau aku sampaikan ke kamu..." " aku ... bermaksud mengajak kamu untuk kelola klinik tadi. Maksudku gimana kalo kita berdua yang kelola, sekaligus nanti kita berdua tinggal disana, aku.... ingin melamarmu"" aku sudah menyukaimu dari dulu... dan karena sifatmu, aku rasa kamu memang tepat untuk mendampingi hidup aku".
Tiara : " hhhhh...apa dokkkk???".
Tiara menjadi lebih kaget lagi dan bingung mau berkata apa. Dalam hatinya ia mau - mau saja tapi semua terlalu cepat dan ia tidak menyangka kalo dr galih selama ini menaruh perasaan padanya. Ia juga merasa tidak enak jika menerimanya, bagaimana dengan vita temannya. Lagipula bunga yang vita titipkan tadi belum sempat ia berikan ke dr galih.
Dr galih : " gimana ??"
Tiara : " ehmmm... dok.... maaf ya... mungkin ini terlalu cepat .. aku....."
Dr galih : " oh iya gapapa... mungkin kamu perlu waktu untuk berfikir "" gapapa... nanti kalo sudah ada jawabannya tolong kasih tahu aku ya..."
Kemudian tiara mengangguk berat, dan suasana menjadi terasa sepi karena keduanya terdiam.

Mobil pun melaju hingga mengantar tiara sampai ke rumahnya. Sesampai di rumah, tiara segera menyampaikan semua yang ia alami hari ini kepada ibundanya termasuk tentang lamaran dr galih. Bunda menyarankan supaya tiara memikirkannya baik - baik dan semua keputusan ada di tangan tiara.
Karena kejadian itu, bunga titipan vita pun tiara letakkan di meja dr galih diam - diam, yang jelas sidah tertulis nama vita di dalamnga.
Setiap bertemu dengan dr galih, tiara merasa canggung, dan ia pun masih dalam kebingungan antara menerima lamaran dr galih atau menolaknya.




MUTIARA DARI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang