||BAGIAN ENAM||
♡ Happy Reading♡
Berjanji lah, untuk tidak jauh dari ku, dan jangan pernah jauh dari ku.
──────────────────────────
Setelah Rolan menyanyikan sebuah lagu untuk Yura, tiba-tiba tangan Yura yang berada dalam pegangan Rolan bergerak. Rolan sontak langsung kaget.
"Ra tangan lo gerak!" Rolan tersentak sumringah melihat Yura mulai menggerakkan tangan nya.
Yura mulai membuka matanya yang sayup perlahan lahan, ia masih dalam keadaan lemah, ia melihat seluruh keliling terlihat asing baginya.
"Yura, lo udah sadar!"
Yura melihat tangan nya berada di pegangan Rolan.
"Rolan," ucap Yura lembut.
"Gue ada dimana?"
"Lo ada di rumah sakit Ra,"
"Gue kenapa?"
"Lambung lo kambuh, lo pingsan tadi," ujar Rolan membalas pertanyaan Yura
Rolan berdiri dari kursi yang ia duduki nya, ia ingin keluar ruangan untuk memberikan kabar kepada Anita dan Hendry, jika Yura sudah sadar dari pingsannya. Tetapi Yura menahan tangan Rolan yang saat itu ingin beranjak keluar dari ruangan.
"Rolan, lo mau kemana,"
"Gu... gue mau kasih kabar ke tante Anita sama om Hendry, kalau lo udah sadar dari pingsan," Rolan menjawab gugup saat ia tau Yura menahan tangannya.
"Lo gak boleh pergi dari gue,lo disini aja," pinta Yura masih menahan tangan Rolan.
Keringat dingin langsung turun dari sela sela rambut Rolan, kenapa? Kenapa bisa Yura menahan erat lengan Rolan.
"Iya gue akan disini sama lo," Rolan tersenyum dan menuruti permintaan Yura, ia kembali duduk di samping Yura.
Yura yang mendengar itu, merasa kembali tenang.
"Emang nya separah apa lambung gue Lan?" Yura bertanya penasaran ada apa dengan lambung nya.
"Dokter bilang parah banget," tukas Rolan menakut nakuti Yura.
"Oh ya, tapi gue masih bisa kan makan seblak kan Lan?" Yura kembali bertanya. Sehingga membuat Rolan gemas dengan pertanyaan nya yang masih saja memikirkan Seblak.
"Kagak! Dokter bilang seblak itu enggak baik buat lo!"
Yura melunturkan senyum nya, ia mengerucutkan bibirnya dan memasang muka melas.
"Rolan gue boleh minta sesuatu?" ucap nya memberikan pertanyaan yang membuat Rolan penasaran.
"Apa?"
"Lo janji sama gue, lo enggak akan pernah tinggalin gue, kita akan jadi sahabat selamanya. Sampai semesta mengizinkan kita," cetus Yura meminta Rolan berjanji pada nya, ia memberikan jari kelingking nya di hadapan Rolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Heart [On Going]
Teen Fiction"Semesta yang menyatukan, dan semesta juga yang memisahkan" Mungkin kah jika sebuah persahabatan antara seorang laki-laki dan perempuan tidak ada rasa yang dimaksud? Rasa yang di maksud itu adalah Cinta. Sebuah persahabatan antara Rolano Aditian d...