||BAGIAN DUA||
♡ Happy Reading♡
Biasanya cinta datang dari kata benci (benar-benar cinta).
──────────────────────────
Setelah suasana ramai di kantin karena keberisikan Rolan Dkk. Seketika suasana hening karena kehadiran rombongan Most Wanted datang ke kantin.
"Bro kita duduk di situ aja skuyy!" ajak Friyan sembari menunjukan tempat yang akan mereka duduki.
Mereka telah menempati meja kantin yang telah ditunjuk Friyan, dan tidak jauh dari tempat Yura dan teman temannya tempati.
"Gue pesen makanan dulu ah, laper ni. Btw enggak ada yang mau beli juga?" ajak Yura menawarkan teman temannya untuk membeli makanan bersama.
"Gue nitip sama lo aja,Ra." sahut Rolan membalas tawaran Yura sesekali bergurau.
"Ah lo Lan, kebiasaan nitip mulu. Kan gue ngajakin lo, bukan suruh nitip ke gue," Yura mendesis kesal kepada Rolan.
"Yaudah iya iya gue enggak jadi nitip deh, gue beli sendiri nih." Kata Rolan sambil memegang kedua pundak Yura.
"Nah gitu dong." Yura menarik senyum nya, "Oh iya kalian enggak pada laper?"
"Duluan Ra,nanti nyusul," balas Jovan,Samuel,Keysha dan Dilian serentak.
"Ya udah deh gue pesen duluan ya sama Rolan." ujar Yura lalu menuju ke warung kantin Teh Ayul langganan mereka. Ibu kantin yang berjulan berbagai makanan maupun cemilan dengan khas sundanya.
"Tehh...tehh anget...teh anget" gurau Rolan memanggil Teh Ayul.
"Naon maneh lan, manggil teteh mau pesen nya?" sahut Teh Ayul mengusik candaan Rolan dengan logat sundanya.
"Yang sopan dikit dong lan, teh Ayul kok dibilang teh anget," cibir Yura mencubit kecil perut Rolan.
"Aduh sakit... Becanda kali Ra, yakali dibawa tegang terus," ringis Rolan lalu kembali melontarkan candaanya.
"Oiya teh saya mau pesen biasa lah Mie Goreng 1 aja. Jangan pedes-pedes nantinya kayak Yura," candanya lagi sehingga membuat teh ayul tertawa lepas.
"Bisa ajh kamu mah Rolan bikin teteh ketawa terus." ucap teh Ayul sambil menahan tawanya.
"Rolan kebiasaan bikin malu aja didepan umum," Yura menatap tajam dan kesal akan tingkah sahabatnya itu.
"Boleh kali sekali-kali menghibur orang lain yang kurang ketawa," tukas Rolan menyenggol tubuh Yura seraya menyengir.
"Ya boleh aja, tapi jangan bawa-bawa gue dong!" desis Yura.
"Ya udah iya jangan di anggap bercanda,"
"Yahhh berarti serius dong," kata nya yang jengkel dengan kekonyolan Rolan.
"Udah udah enggak selesai-selesai atuh ini mah kalo berantem terus," lerai teh Ayul mengehentikan mereka.
"Maaf ya teh ini gara-gara Rolan bikin aku kesel jadi lupa mau pesen. Pesen seblak 1 ya teh yang pedes,"
"Tuhh kan ped─" ucap Rolan lalu terpotong oleh kata Yura.
"Diemm lo!" sentaknya, mata nya menyorot tajam.
Rolan tersentak kaget.
"Pedes pisan neng? Level berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Heart [On Going]
Roman pour Adolescents"Semesta yang menyatukan, dan semesta juga yang memisahkan" Mungkin kah jika sebuah persahabatan antara seorang laki-laki dan perempuan tidak ada rasa yang dimaksud? Rasa yang di maksud itu adalah Cinta. Sebuah persahabatan antara Rolano Aditian d...