||BAGIAN TUJUH BELAS||
♡ Happy Reading♡
Jika kondisiku seperti ini terus, aku ingin berhenti bernafas dan menjalankan kehidupan baru di alam kubur saja.
-Rolano-
Sebelum membaca, jangan lupa vote terlebih dahulu❤️
Terimakasih:)
──────────────────────────
Jam pelajaran pertama telah dimulai, seluruh siswa siswi semua memasuki kelasnya masing-masing.
"Ra, jangan marah dong cantik,"
"Kalo lo marah, jelek sumpah nggak boong,"
"Udah jelek, muka kek singa lagi,"
Padahal jam pelajaran Pak Murod, Guru bahasa indonesia, sudah di mulai. Sementara Rolan justru masa bodo dan tetap membujuk Yura supaya berhenti bertingkah cuek padanya.
"Brisik jablay!" ejek Samuel, terganggu oleh suara Rolan yang terdengar sangat berisik di telinganya.
"Ett... biji onta diem atau gue amplas muka lo," ejek Rolan kembali, tak terima.
Samuel menghela napasnya kasar. "Hadeh...."
"AYOLAH RA! MAAFIN GUE! GUE NGGAK LAGI-LAGI!" ucap Rolan berteriak di dalam kelas, sehingga membuat seisi kelas bahkan Pak Murod menyaksikan aksi memalukan Rolan.
Yura melotot, matanya mengarah pada sahabat gilanya itu.
Suka banget sih malu-maluin gue, batin Yura, menggertak.
Rolan baru menyadari, bahwa suaranya itu ternyata sangat kencang dan membuat yang lain terganggu.
"Sorry... sorry. Gue lagi akting buat acara film yang lagi coming soon 20 abad kemudian," ucap Rolan asal, seraya menggaruk kepalanya dengan sengaja.
"Sora-sori! Film 20 abad kedepan yang akan di tayangin? Kamu udah jadi tengkorak toh. Lagian kamu tuh kenapa sih Rolan, suka banget buat ribut di kelas. Piye pengene piye hah?" ujar Pak Murod dengan logat jawanya, sehingga membuat seisi kelas dipenuhi gelagak tawa.
"Emang susah, kalo kenalpot racing dikasih nyawa." timbal Jovan sembunyi, kali ini tak berpihak pada temannya yang tengah tidak waras itu.
"Ra Ra itu apa Rolan? Siapa dia?"
"YURA!!!" teriak seisi kelas, gereget.
"Oalah Yura? Kamu punya salah apa sama dia?"
"Jadi gini Pak... gitu maksud saya,"
"Loh loh, kamu mau gelut sama Bapak? Ayo tentuin tempatnya mau dimana, di ring boxing atau di lapangan bola? Insyaallah Bapak ndak siap," balas Pak Murod, yang awalannya berani malah akhirnya melempem. "Belum di jelasin, kok udah selesai aja. Piye toh!"
"PIYE TOH PIYE!!!" teriak seisi kelas kembali, kali ini menirukan kata-kata yang selalu Pak Murod katakan.
"Apa piye-piye! Mau dihukum di lapangan kalian?"
![](https://img.wattpad.com/cover/205926242-288-k974802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Heart [On Going]
Novela Juvenil"Semesta yang menyatukan, dan semesta juga yang memisahkan" Mungkin kah jika sebuah persahabatan antara seorang laki-laki dan perempuan tidak ada rasa yang dimaksud? Rasa yang di maksud itu adalah Cinta. Sebuah persahabatan antara Rolano Aditian d...