02

222 24 0
                                    

22 april 2020

Ica.afs Presenting story chapter 02

-----

"Akh..." Pekik jimin dengan telungkup yang disanggah oleh kedua kaki nya, tangan kiri ikut membantu menahan tubuh dan tangan kanan mencengkeram kuat dada nya.

"Hyung" jungkook datang dan langsung melesat ke tempat yang jarang dilalui orang sebelum menanyakan beberapa pertanyaan.

Sesampainya dibelakang sekolah jungkook membaringkan tubuh jimin kepohon besar.
Tangan nya mengusap tangan kiri jimin dan jimin yang terus menerus menggeram kesakitan.

"Hyung bertahanlah, apa kita harus pulang sebentar?" Tanya jungkook dengan nada khawatir. Jimin mengangguk lalu jungkook membantu jimin berdiri dan berteleporasi ke istana.

-

"Bagaimana hyung?" Tanya jungkook nada khawatir.
"Aku tak tahu banyak tentang bangsa dryad, tapi menurutku ini adalah kekuatan terbesar milik bangsa dryad. Jimin mendekati nya tak lebih lima menit tapi ia sudah kacau seperti ini"

"Kalau dia terus berdekatan dengan yoora, bisa bisa dia merenggang nyawa didekat yoora" sahut sang adik bernama kim namjoon.

"Lalu bagaimana? Apa aku harus mengganti kan jimin hyung" tanya jungkook dengan nada yang lebih lembut.

Sang kakak tertua menggeleng kecil "sepertinya tidak usah, karena kekuatan mu masih kecil, jimin yang memiliki kekuatan lebih besar dari mu saja bisa sekacau ini apa lagi kau"

Jungkook mengerti apa yang dimaksud oleh kakak tertuanya. "Lalu? Apa aku harus memberhentikan tugas ini?"

"Ya, tapi kau bisa mencoba mendekati yoora dulu, jika saat kau berdekatan dengan yoora kau merasakan tubuh mu panas, segeralah pergi dari nya, jika kau masih bisa bertahan akan energi besarnya, kau pasti lumayan lama membawa nya kemari dan kemungkinan kau tak bisa datang ke acara pengangkatan putra mahkota" ujar namjoon

"Tapi apa appa akan menyetujui itu? Karena acara itu  juga akan berlangsung beberapa minggu lagi" tanya sang kakak tertua.

Namjoon berfikir lalu menjawab "tenang seokjin hyung, aku akan merayu appa. Jika aku tak berhasil kita bisa menyuruh taehyung untuk merayu appa"

Kakak tertua yang dipanggil seokjin itu mengangguk atas usul adik nya lalu menyuruh jungkook untuk kembali ke dunia mafia.

Setelah perginya jungkook namjoon ikut pamit lalu pergi ke ruangan appa nya.

-

Ckelek

"Appa, dimana kau?" Tanya namjoon seraya memasuki ruangan ha-joon. "Appa sedang membaca buku" bisik ha-joon.

Hanya bisikan kecil tapi pasti akan terdengar jelas oleh namjoon.
Namjoon mendekati hajoon lalu duduk didepan hajoon, tapi sebelum itu ia menunduk hormat.

"Appa, aku mempunyai berita"ucap namjoon dengan menatap HaJoon. "Apa?"
"Sepertinya kekuatan keturunan dryad dan manusia itu tak bisa diremehkan, ia berhasil menyerap energi jimin hingga jimin tak kuat menahan sakit lalu ia sekarang terkapar di ruangan jin hyung"

Hajoon langsung menatap namjoon "bagaimana bisa? Apa cincin yang appa berikan pada jimin dan jungkook tak berguna?" Namjoon menggeleng "seperti nya itu bukan karena cincin appa, tapi memang kekuatan dari yoora memang besar"

Hajoon nampak berfikir lalu bertanya "lalu apa jimin dan jungkook tak berhasil membawa gadis itu?" Namjoon menggeleng "tidak appa, tapi aku telah mengusulkan kepada jungkook untuk lebih berhati-hati dalam menyelesaikan tugasnya"

HaJoon menggaguk mengerti. "Appa, apa kau mengizinkan jungkook untuk menyelesaikan tugasnya dengan lambat? Bukan maksud lain, tapi aku lebih menghawatirkan adik sepupu ku dari pada kekuatan, appa."

Hajoon mengangguk "jungkook bisa menyelesaikan tugasnya dengan pelan tapi suruh ia lebih berhati-hati lagi, dan bagaimana dengan jimin sekarang? Apa sudah membaik?" Namjoon menggeleng.

Hajoon langsung berdiri dan melesat. Namjoon mengikuti aura appanya.

Setelah sampai di ruangan seokjin, ruangan yang didesain seperti uks pada umumnya tapi dengan obat obatan alami.

Seokjin menunduk hormat kepada hajoon---sang appa---, hajoon mendekati jimin yang terbaring lemah di kasur.

"Apa kau sudah mengobati adik mu?" Tanya hajoon dengan menatap jimin, jin menggeleng Lalu menjawab "tidak ada obat yang cocok dengan nya appa, aku tak memiliki kekuatan yang sama seperti appa"

Hajoon nampak bingung lalu mengambil salah satu tangan jimin, entah merampalkan apa tapi bibirnya seakan-akan ia tengah berdoa.

"Uhuk...uhuk..." akhirnya jimin berSuara meski hanya batuk kecil. Hajoon melepaskan tangannya lalu meletakkan kembali tangan jimin.

Plak plak plak

Hajoon menepuk-nepuk kecil pipi jimin yang berhasil membuat jimin bangun.

"Paman?" Panggil jimin, ha joon tersenyum lalu menegakkan tubuhnya. "Kau sudah lebih baik, kerjakan tugas ku dengan hati-hati, aku tak menuntut mu untuk menyelesaikan tugas mu sebelum pengangkatan putra mahkota" ujar hajoon yang diangguki oleh jimin.

Hajoon pergi lalu diikuti oleh seokjin.
Dipertengahan jalan seokjin bertanya "kapan appa pergi ke kerajaan sebrang?"

"Besok, pastikan kau menjadi pengganti ku, pastikan juga bahwa kau menjadi appa yang baik untuk mengantikan appa" ucap hajoon.

Kening seokjin mengerut tak mengerti "k-kenapa appa berbicara seakan akan akan pergi dan tak kembali?" Hajoon memberhentikan langkahnya lalu menatap dalam mata putra bungsunya itu.

"Kau tau appa sudah hampir mati, appa bukan seperti mu yang menjadi makhluk abadi yang tak bisa mati karena penyakit atau menua, appa bisa saja mati saat ini." Seokjin menatap nanar wajah hajoon.

"Apa appa akan meninggalkan oemma, aku, namjoon dan taehyung?" Tanya seokjin dengan membendung air matanya.

"Appa tak akan meninggalkan kalian, jika appa mati, itu tak sepenuhnya mati, appa ada disini" ucapnya yang diakhiri menepuk dada seokjin.

"Appa percaya kau bisa menjadi kakak sekaligus appa yang baik.kau harus menjaga adik adikmu, kau harus merawat oemma, jangan buat oemma mu kecewa, oemma mu wanita yang luar biasa, jika kau menjaga oemma mu,secara tidak langsung kau juga menjaga appa, karena appa dan oemma satu jiwa"

Air mata seokjin tak bisa ditahan, satu tetes jatuh tanpa izin.
"Jaga taehyung, dia penerus kerajaan ini, kau pasti mengerti kenapa appa mengangkat Taehyung daripada kau" seokjin mengangguk.

Tiba tiba ada sesuatu yang hangat memeluk tubuh hajoon. Hajoon mengerti bahwa itu taehyung, aura tubuh nya sangat berbeda dari makhluk lain.

Tiba tiba seokjin juga merasakan pelukan, dari aura nya bisa ditebak bahwa dia adalah namjoon.

"Kuharap kalian mengerti semua, jangan membuat appa kecewa, apalagi jika oemma juga kecewa, appa tak akan memaafkan kalian" kim bersaudara mengangguk serempak.

----

Tbc

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang