46

58 13 0
                                    

15 sep 20

-

"apa? appa?!!" teriak yoora saat menyadari bahwa yang dimaksud oleh Taejoong adalah lelaki itu. yoora langsung menarik tangan Taejoong dan berbisik. "appa? apa kau tak salah? ap---" "dia kakek mu" "dia sangat tampan" "ya, seperti appa mu" yoora menatap Taejoong malas.

"nikah kan aku dengan nya, appa" Taejoong mendelik lalu menjawab "kau gila?" "appa~ kau menikahi ibu ku" "t-tapi itu berbeda cerita" "tidak, nikah kan aku dengan nya atau aku pergi" "aku akan menghukum mu di istana nanti"

"wajahnya bagai lelaki yang sangat sering muncul di tv" "yoora, dia kakek mu." "ketampanan nya melebihi Taehyung yang bernotabene seorang tertampan di dunia" "yoora-" yoora tak memperdulikan Taejoong. ia langsung berlari mendekati kakek nya

"selamat sore, perkenalkan saya Kim yoora" Taejoong mendelik lalu berkata "Lee yoora" "ah ya, maaf. Lee yoora." "y-ya, kalian masuk lah" yoora tersenyum riang lalu memasuki rumah kakek nya.

"kakek, siapa nama mu?" tanya yoora tanpa terselip kata hormat sedikit pun. Taejoong sempat akan memperingati yoora tapi sang ayah nya melarang nya. "aku memakluminya karena dia dididik layak nya seorang anak manusia, bukan anak raja seperti Taeyong" Taejoong mengangguk i sang ayah.

"nama ku Lee Myung-Dae" "jadi kau yang dimaksud oppa ku?" Myung dae mengangguk dengan tersenyum. ia menarik tangan yoora lalu mengelus nya. "berapa umur mu?" "akan menginjak usia 20 tahun" Myung dae kembali mengangguk.

"jadi, ada apa kau mengajak appa mu kemari?" "tidak ada, hanya ingin merasakan bagaimana menjadi seorang cucu" "baiklah, kau akan merasakan bagaimana rasanya menjadi cucu. Sekarang peluk kakek mu" wajah yoora memerah.

"yoora~" panggil Taejoong. yoora langsung menormalkan wajah dan hatinya. "t-tidak" "bukan kah di dunia manusia cucu sering memeluk kakek nya?" "a-aku tidak tahu" "kalau begitu, kakek mu ini yang akan memeluk mu" yoora langsung ditarik ke pelukan Myung-Dae.

seketika ia berhenti bernafas dan matanya melebar. Myung-Dae melepaskan pelukannya lalu membingkai wajah merah yoora. "sekarang kau tahu rasanya menjadi seorang cucu bukan?" yoora mengangguk. "a-apa anda ayah angkat appa ku?"

Myung-Dae melepaskan tangan nya lalu terkekeh. "bagaimana bisa? jika kakek adalah ayah angkat appa mu. kakek akan memikirkan dua kali dahulu untuk memungut appa mu" "apa ada bukti?" "mata kakek sama seperti mata milik appamu" yoora meneliti mata Myung-Dae lalu berganti ke mata Taejoong.

ia langsung menutup matanya saat ia melihat Taejoong tengah melotot padanya. "kenapa appa ku sangat menakutkan?" gumam yoora yang membuat Myung dae terkekeh. "aku tebak kau akan mendapatkan hukuman setelah ini"

"appa, hentikan gurau an ini. aku butuh bantuan mu" "apa?" "satukan jiwa yoora. dia memiliki dua jiwa yang berbeda" "maksud mu?" "dulu yoora memiliki masalah hingga aku terpaksa harus menghapus ingatan nya, aku tidak menyangka jika jiwa nya terbagi menjadi dua. dan sekarang dia ingin membalaskan dendam...

...tapi rencana awalnya adalah menyatukan jiwa nya." "hanya itu? apa kau tidak bisa?" Taejoong menggeleng malu. "lalu apa yang kau ingat tentang pelajaran yang ku ajari?" "h-hanya m-menghapus ingatan s-saja" "pabbo. lihat lah yoora, appa mu sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun. tapi dia masih bersikap ke kanak kanak an"

yoora menahan tawanya karena takut jika Taejoong akan marah padanya. Myung-Dae menoleh ke yoora lalu menatap yoora sebentar.

bus...

yoora langsung terjatuh di sandaran sofa. Taejoong nampak khawatir tapi ia percaya jika sang ayah dapat diberikan kepercayaan. "gendong anak mu, beberapa jam lagi mungkin akan bangun" titah Myung dae seraya berdiri. Taejoong mengangguk lalu melesat ke yoora.

-

Taeyong berjalan ke arah meja makan yang sudah di isi oleh banyak sekali makanan. ia duduk di kursi dan mengambil beberapa lauk yang menurutnya menggoda. tangan nya menggunakan sumpit untuk menyuapkan makanan pada mulutnya.

bugh...

"Hyung!" panggil Taehyung seraya memukul punggung Taeyong. tangan Taeyong mengepal dan wajah nya memerah. ia berdiri dan mendelik saat Taehyung akan melemparkan pertanyaan padanya.

Taeyong menyuapkan makanan dengan santai seraya mendengar kan teriakan yang tertahan dari lelaki yang tengah berusaha untuk melepaskan diri dari rantai yang mengikat tangan nya. "jangan banyak bergerak atau rantai itu akan menghisap banyak energi mu" ucap Taeyong seraya terkekeh.

Taehyung berusaha melesat atau berteleportasi tapi kekuatan tertahan pada rantai itu. "sialan, aku akan membunuhnya setelah menemukan yoora" batin Taehyung. Taeyong terkekeh lalu berbalik ke Taehyung. "ingat, kau tidak akan bisa melakukan hal yang sedang kau pikirkan saat ini" "dia membaca pikiran ku?" batin nya lagi.

"ya, tubuh mu gampang di tembus, apalagi otak kosong mu itu" Taeyong kembali berbalik ke makanan nya dan melanjutkan makan nya.

-

"ada apa hingga kau kemari?" tanya Taeyong seraya mendekati Taehyung yang tengah berdiri di balkon. "mencari yoora. aku mencium aroma darah nya tadi saat ada festival. atau aku saja yang berkhayal?" "tidak, kau tidak berhalusinasi. itu benar, aku ke tanah demon dengan yoora tadi"

Taehyung berbalik ke Taeyong. "yoora mengingat ku?" "dia tidak pernah melupakan mu, tapi jiwa nya terbagi. satu Kim yoora sang ratu demon dan satu lee yoora sang manusia" "sekarang dimana dia?" "entahlah, appa mengajak nya ke suatu tempat"

-

Myung dae mengajak yoora ke ruang bawah tanah dimana banyak sekali tahanan yang di tahan disana. tahanan itu memiliki khas kaum immortal, immorland dan demon. semua nampak terawat meski di tahan di ruang bawah tanah.

Myung dae memberikan makanan atau perawatan yang umum nya digunakan kaum bawah (immortal/immorland/demon). Myung dae mengatakan jika beberapa kaum yang ditahan itu memiliki kesalahan hingga harus ditahan.

dari sini yoora bisa menyimpulkan bahwa tidak semua kaum malaikat membenci kaum bawah.

"sekarang panggil teman mu itu" titah Myung dae seraya membuka salah satu ruangan bercorak hitam. "dia sudah datang sedari tadi" "benarkah? aku sama sekali tak menyadari aura nya" Myung dae terkekeh.

"maredith, kau bisa memilih tubuh mana yang nyaman untuk mu." ucap Myung dae seraya tersenyum. maredith ikut tersenyum lalu melangkah maju. ia berjongkok di depan wanita yang tengah menatap maredith dengan tatapan ketakutan.

"maaf aku harus mengambil tubuh mu. maaf sungguh maaf" tubuh maredith langsung menjadi cahaya lalu mendekati kepala wanita itu. yoora dan Myung dae hanya melihat maredith dari jauh.

wajah kumuh wanita itu bercahaya, tangan nya yang tadi nya sangat kotor kini menjadi putih dan bersih. wajah wanita itu berganti menjadi wajah maredith.

"perubahan yang sangat cepat" puji yoora.  "mungkin maredith keturunan bangsawan" "apa itu ada hubungannya?" "ya, beberapa bangsawan memiliki ciri khas berbeda dari kaum Phoenix biasa"

-

tbc

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang