49

72 13 2
                                    

20 sep 20

-

yoora membuka tirai jendela dan hidung nya mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. entah kenapa dia sangat menyukai udara pagi dan malam. ia berbalik pada Taehyung yang masih dibalut dengan kain tebal.

ia memasuki ruang ganti dan memilih pakaian biasa yang tak ribet dan masih ada kesan sopan nya. tak membutuhkan waktu lama untuk nya untuk memakai pakaian.

setelah selesai ia keluar dari ruang ganti dan kembali melirik Taehyung. ia berjalan menuju pintu dan membuka pintu. tapi sekuat apapun usahanya ia tetap tak bisa menembus barrier Taehyung.

menghembuskan nafas kasar, lalu duduk di sisi ranjang. ia menggoyangkan bahu Taehyung dan berkata "buka barrier nya, aku ingin keluar" Taehyung tetap memejamkan mata nya tapi tangan nya bergerak memeluk perutnya.

"kau akan kemana?" "keluar, aku sangat bosan" "tidak, temani aku disini" yoora berdiri lalu menatap Taehyung dengan tatapan kesal. "aku hanya keluar, bukan kabur, Taehyung." "tetap saja, aku ingin kau disini" "tapi aku tidak" yoora berjalan ke pintu dan berusaha menarik gagang.

"t-tae!!" teriak nya dengan nada tertahan. Taehyung hanya tersenyum disela sela tidurnya.

brak...

"akh" yoora tersungkur ke belakang yang membuat siku nya berdarah. "Taehyung! sialan kau!!" "segera lah pergi. aku tahu nafsu mu tak normal disini" "ya karna kau mengeluarkan aura gila mu!" yoora berdiri lalu pergi begitu saja.

bibirnya menggerutu kesal dan matanya fokus pada siku nya. hingga ia menabrak seseorang. matanya melihat ke atas lalu bibirnya tersenyum. "kooki!!" Jungkook langsung memeluk tubuh yoora.

"aku merindukanmu, nuna" "aku juga.." Jungkook melepaskan pelukannya lalu melirik siku yoora. "kenapa?" "tidak ada, tadi hanya terjatuh" Jungkook mengangguk paham.

"kau akan kemana?" "entah lah, mungkin taman. aku sangat bosan di kamar, dan... " "kau tidak bisa mengendalikan nafsu mu?" potong Jungkook. yoora mengangguk kecil. "darah V Hyung kini berubah ubah. aku juga tak bisa menahan nafsu ku, tapi seokjin Hyung memberikan aku penahan nafsu"

-

yoora berjalan santai di taman, semua maid dan prajurit membicarakan nya. ia ingin sekali menutup mulut mereka, tapi demi rencana ia rela di cemooh oleh kalangan rendah. 

"yang mulia ratu telah meninggalkan yang mulia kaisar. dan sekarang tanpa malu nya ia kembali" bisik maid. yoora hanya tersenyum kecil tanpa memperdulikan omongan bodoh itu.

"dia ratu kalian, jika yang mulia kaisar tahu nyawa kalian ada di ujung tanduk" yoora berbalik dan tersenyum saat Jimin tengah berdiri gagah disana. "Jim" Jimin menoleh lalu tersenyum, ia mendekati yoora dan memberikan salam.

"bagaimana kabar mu?" "bisa kau lihat. ah bagaimana dengan saera?" "entahlah, dia tak pernah keluar dari kamar nya" "benarkah?" Jimin mengangguk. kini wajah yoora berubah menjadi khawatir. ia langsung melesat ke ruangan saera diikuti Jimin.

"barrier?" "Taehyung yang memasang itu" "tunggu disini, aku akan menjemput Taehyung"

-

ceklek...

yoora menahan nafas nya lalu mendekati Taehyung. "t-tae...." "Tae" Taehyung tak menjawab, ia malah merapatkan selimutnya. "Tae!!" yoora berlari ke kamar mandi lalu menghadap ke kaca. "bibir ku pucat?" ia merasa ia mual, ia langsung memuntahkan isi perutnya.

"darah?" pikiran nya sudah melayang kemana-mana, tidak mungkin dia hamil, bahkan itu sangat mustahil. tapi bibirnya pucat dan ia mual. "YA! KAU TIDAK AKAN HAMIL SECARA SEMALAM!" teriakan Taehyung menyadarkan ia dari lamunannya. ia membasuh wajah nya lalu keluar dari kamar mandi.

"kau hanya mual karena aura ku" "kenapa dengan aura mu? tidak ada yang paham dengan aura mu, bahkan Jimin yang sangat tahu dengan aura tidak memahami aura mu!" "mungkin aku pernah bermain dengan kaum harpy dan dryad?" "maksud mu?" "aku bermalam dengan dua wanita satu dari kaum harpy dan satunya dari dryad"

"dryad? siapa dia?" "Shin Hye Ra, dia hanya rakyat biasa dari negri oemma mu " "k-kau...? ah itu tak penting, aku tak akan cemburu hanya karena hal gila sep---" yoora membulatkan matanya lalu kembali ke kamar mandi. "sial. aku akan kehilangan banyak darah jika seperti ini" ia kembali membasuh wajah nya lalu pergi.

"temui aku di aula, aku tidak ingin darah ku habis hanya hal bodoh seperti in" yoora melesat meninggalkan kamar Taehyung. wajah nya sangat pucat, matanya sesekali memerah, tangan nya mengepal. sungguh dia sedang tak bisa menahan nafsu.

ia berjalan dengan mata yang sesekali memejam. matanya membuka saat merasa bahu nya ada yang memegang. "p-pergilah" usir yoora. Jimin tersenyum lalu memberikan pergelangan tangan nya. "aku yakin kau mengeluarkan banyak darah" "t-tidak, segera lah pergi sebelum dia datang" Jimin yang paham maksud dari 'dia' semakin mendekatkan tangan nya pada hidung yoora.

mata yoora menggelap lalu melebar. "jadi...?" Jimin bertanya dengan senyuman khasnya. yoora memeluk leher Jimin lalu menancapkan taringnya pada leher Jimin. Jimin mengelus rambut yoora dan tangan kanan nya mengambil tangan kiri yoora.

ia memegang tangan yoora dan sesekali mengusap lembut punggung tangan yoora. "ya!" teriakan Taehyung menggema di seluruh lorong. yoora hanya melirik Taehyung tanpa melepaskan taring nya. ia menghisap banyak darah dan kepala nya yang tadinya sakit kini berangsur normal.

ia melepaskan taring nya lalu menatap tempat dimana ia menancapkan taring nya. "kenapa darah mu berbeda dengan Taehyung?" "mungkin karena aku jarang meminum darah sembarang an?" yoora terkekeh lalu melirik Taehyung yang tengah mengepalkan tangannya.

"wae?" tanya nya dengan nada menantang. "kau...?" "lepaskan barrier ruangan saera." "tidak" Taehyung pergi dengan santai. "Taehyung! aku akan... " "membunuhmu" saran jimin "...aku akan membunuhmu!!" Taehyung tetap berjalan tak memperdulikan yoora.

-

tbc

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang