39

56 12 0
                                    

"Aku akan menganggap ini mimpi karena aku percaya bahwa ini tidak terjadi. aku bermimpi jika ada seorang lelaki yang datang di kehidupanku menjadi ada kelasku dan memberikanku kenyamanan yang tidak ada seorangpun memberikannya tapi kita hanyalah teman tidak lebih dari itu malah dia mengaku sebagai kakaknya...

...tiba-tiba aku dibawa ke dunia nya dunia yang tak pernah aku masuki dunia yang tidak pernah aku ketahui dan aku dinikahkan dengan seorang lelaki yang tidak tahu dari mana dan siapa dia...

... Lalu beberapa saat kemudian aku bertemu dengan oemma dan appa dalam keadaan masih sehat. lalu oemma mengenalkanku dengan seorang lelaki dan seorang perempuan keduanya mengaku jika itu ada kakakku...

...aku hamil tapi beberapa saat kemudian janinku gugur dan suamiku menyiksaku hingga aku merasakan sakit hingga sekarang tapi itu bukan sakit fisik....

....apa tanggapan mu tentang cerita ku'' jaemin mengangguk anguk. ''mungkin kau terlalu sering membaca buku fantasi hingga kau terbawa alur cerita itu." yoora melihat benang yang melingkar di jari manisnya.

''apa ini ada hubungan nya? aku rasa ada" yoora menujuk an jari nya yang membuat jaemin membulatkan matanya. ''b-bag...'' ''aku menemukannya dibawaah ranjang ku, saat aku bersih bersih''

''apa setelah kau memakai cincin itu kau mengalami kejadian aneh?" ''ya, aku terhempas dan memuntahkan darah" "apa benar? tapi menurutku itu tidak ada hubungan nya dengan cincin itu"

"ya mungkin saja. tapi aku masih tidak habis pikir dengan mimpi ku itu" ''sudahlah, jangan terlalu difikirkan, sekarang ayo pulang'' yoora menggangguk lalu berdiri.

-----

yoora keluar dari kamarnya dengan pakaian minim, kaos yang kebesaran dan celana pendek andalan nya. ia menuruni tangga lalu bergabung dengan teman teman nya yang sedang tertawa riang.

''lee yoora, akhirnya kau datang'' sambut mingyu seraya memeluk pundak yoora. yoora melepaskan tangan mingyu, "jangan sok asik'' mingyu terkekeh lalu mengangguk.

rumah yoora kini sangat penuh dengan teman teman nya. ia berjalan ke kolam renang milik nya dan menatap datar air kolam renang. ''yoora, apa boleh aku berenang disini?" tanya perempuan bernama yeri.

''tidak, kedalaman nya sangat membahayakan, lebih baik kau berenang di kolam renang satu nya'' jawab yoora tanpa mengalihkan pandangan nya. ''baik lah, aku pergi''

yoora mengangguk kecil dan sekali lagi ia tidak mengalihkan pandangan nya. ia terlalu larut dalam pikirn nya hingga ia sadar jika kaki nya melangkah dengan pelan ke kolam.

suara musik yang terus menerus menghantap telinga membuatnya tak sadar jika gelas yang ia pegang terjatuh dan pecah disekitar kakinya.

byur...

semua langsung menoleh ke sumber suara, mereka berteriak saat air yang semula biru menjadi merah darah. yoora seketika sadar saat tercebur di kolam. ia terus menerus berusaha mengambil  oksigen tapi karena tercebur terlalu dalam ia tak sempat mengambil oksigen.

ia menyerah, semua buram, semua berakhir. pikirnya. tangan nya seolah ditarik dan pinggang nya seolah dipeluk. ia membuka mata kecil lalu tersenyum sedikit. orang itu mendekatkan wajahnya pada leher yoora.

menghisap darah dari taring miliknya yang membuat air tercemar darah yoora. setelah ia  rasa cukup dengan darah yoora, ia melepaskan taring nya dan berganti ke bibir yoora, memberika oksigen melalui kecupan.

srettt...

tangan yoora ditarik dan dibawa ke atas, dimana sudah ada banyak oksigen yang menantinya. ia dibaringkan dilantai dan pipinya ditepuk pelan oleh jaehyun yang menyelamatkan nya.

matanyaa terbuka dan menatap semua orang seperti biasa, datar. ''apa aku masih hidup?" tanya nya seraya menoleh ke jaehyun. jaehyun tak menjawab melainkan memeluk tubuh yoora.

''siapa dia?" gumam yoora yang membuat jaehyun melepaskan pelukan nya lalu menatap yoora dengan penuh kebingungan. ''siapa yang kau maksud?" tanya jaehyun. yoora menggeleng.

''aku juga tidak tahu... tapi dia selalu datang dimana pun aku pergi" jawab yoora.

----

sejak saat itu yoora sangat sering melamun, dimana pun itu yang membuat teman dekatnya termasuk jaehyun semakin khawatir pada yoora.

''apa kau akan terus terusan seperti ini, lee yoora?" tanya jaemin seraya duduk didepan yoora. ''ya, dia akan seperti orang gila jika terus terusan seperti itu" sahut jaehyun seraya ikut duduk di sisi yoora.

yoora melirik jaehyun lalu meminum kopi nya. ''kau memikirkan apa?" tanya jaemin seraya memeggang tangan yoora yang kemudian di cubit oleh jaehyun. jaemin meringis lalu melepaskan genggaman nya.

''yoora, jangan banyak melamun. kau harus fokus ke hari pertama kita'' yoora tak meng indakan omongan jaemin melainkan memesan makanan. ''yoora...'' ''ya, ya, aku berjanji tidak akan melamun lagi''

------

''apa ini cukup?" tanya yoora seraya menatap buku buku yang ada di tas nya. ''ya, itu lebih dari cukup'' jawab eun hye. yoora mengangguk lalu mengambil ponsel yang sudah ada di atas meja.

''ayo berangkat" ajak nya seraya meninggalkan eun hye. eun hye menyusul yoora tidak lupa untuk menutup pintu apartemen nya.

brak...

''aku harap kau bisa memili teman baru'' ucap eun hye. ''aku tidak berharap begitu'' gumam yoora yang membuat eun hye menoleh padanya. ''aku dengar sebagian senior kita mengenal mu''

''ya, mungkin hampir semua. tapi aku sama sekali tak mengenal mereka'' eun hye mengangguk paham. ''semoga ini hari yang menyenangkan'' ''jangan terlalu berharap, aku lelah mendengarkan harapan bodoh mu'' ucap yoora lalu menginjak gas.

''apa salah nya berharap?" "diam lah, apa kau mau kita menabrak mobil. hanya karena telinga ku yang lelah mendengarkan ocehan mu?"eun hye tak menjawab melainkan membuka ponsel nya.

----

sesampai nya dikampus, mobil yoora menarik perhatian semua orang. apalagi saat dua wanita keluar. yoora tak memerdulikan keadan sekitar melainkan memasang hansfree pada telinga nya.

''berikan rasa sopan pada senior kita'' bisik eun hye saat menyadari para senior menatap mereka. ''whatever, aku tidak mengenal mereka.'' ''t-tap...'' ''diam dan pergilah mencari teman yang sejalur dengan mu''

eun hye murung lalu pergi meninggalkan yoora. yoora berjalan santai, tatapan datar dan wajah datar membuat nya terkesan sombong.

bugh...

ia di dorong dengan keras dari belakang oleh wanita ber make up menor. yoora hanya menatap wanita itu datar. ''maaf, kau salah'' ucap yoora lalu berbalik dan akan pergi tapi tangan nya ditarik kasar oleh wanita yang mendorong nya tadi.

Yoora berbalik dan menatap tangan yang masih dipegang oleh seniornya dengan alis satu  naik. ''bisa kau lepas kan tangan ku?" senior itu langsung melepaskan tanganya dengan kasar.

''apa masih ada perlu?" snior itu menatap yoora yang berwajah datar. ''ya, jaga sikap mu dan hormati kami'' ''kau bukan tuhan atau orang tua ku yang pantas ku hormati''

tangan wanita itu terangkat dan menampar wajah yoora. ''dasar tidak tahu diri!!!" ucap wanita lain yang dibelakang wanita depan yoora. ''jika kau terus terusan seperti ini, aku pastikan kau tidak lama disini'' ancam mereka.

jdag...

yoora menendang kaki wanita di depan nya dengan tampang tak berdosa. wanita  itu berdiri dibantu teman teman nya. ''sial, aku dipermalukan dengan mahasiswa baru''

para wanita itu siap untuk menampar yoora, tapi setiap wanita sudah ada lelaki yang mencegah tangan mereka. ''kau salah jika kau menjadikan nya korban mu''  ucap lelaki tinggi nan tampan.

para wanita itu membulatkan mata saat bahu yoora dipeluk oleh lelaki itu. ''aku ingin pergi sekarang'' gumam yoora.

tbc

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang