35

67 11 3
                                    

Sudah dua bulan ini yoora tak sadarkan. Dia tetap diam seperti mayat diatas ranjang. Bibirnya pucat, tubuhnya kering, rambutnya yang berwarna hijau kini berubah menjadi blonde.

Tidak ada yang tahu mengapa yoora tak membuka mata. Seluruh istana dan sanak saudara nya selalu menjenguk nya setiap saat, hanya Taehyung yang selalu sibuk sampai tak sempat untuk menjenguk sang istri.

Tiba saat siang hari tubuh yoora sangat dingin bagai tubuh para vampir. Kukunya berwarna hitam dan memanjang dan bibirnya memerah. Pancaran hawa tubuh yoora membuat seluruh ruangan sangat dingin.

Yoora bahkan masih tidur membeku. Tak ada angin atau apapun yang berani membangunkan yoora, kecuali mimpi yang amat menyeramkan. Ia bermimpi bahwa Taehyung menyiksanya tanpa ampun.

Matanya langsung melebar, pupil yang selalu berwarna coklat kini berwarna merah gelap. Pandangan nya sangat tajam dan menakutkan. Yoora berdiri dan menatap jendela. Sangat berubah.

Ia keluar dari kamar yang disambut ramah dengan para maid, ia berhenti di depan ruangan Taehyung, menatap pintu yang sangat ia rindukan. Ia membuka pintu itu dan melotot melihat Taehyung yang sedang bermesraan dengan orang yang ia kenal.

Taehyung memberhentikan kegiatannya lalu melesat ke yoora. Ia menyentuh wajah yoora dan bersikap biasa saja. "Aku merindukanmu" yoora tersenyum kecil. "Apa kau baik-baik saja?" Yoora hanya mengangguk lalu berubah menjadi bunga hitam yang memiliki bau wangi nan menyengat.

-

"Aku tidak tahu, dia sangat sering membawa wanita itu kemari, bahkan bibi sudah sangat sangat sering membantah keputusan nya. Bibi sering dikasari oleh Taehyung, untung saja bibi tidak bisa merasakan sakit fisik" jelas Jimin. Yoora menatap tangan nya lalu beralih ke Jungkook yang sedang berdiri di depannya.

"Sebenarnya ada apa? Tolong jelaskan padaku" Jungkook menatap Jimin untuk meminta saran. "Kau kehilangan anak mu, yoora." Yoora membulatkan matanya dan menatap Jimin tak percaya. "A-apa?" "Tidak ada penjelasan yang logis untuk janin mu...

...itu seperti petir di siang hari." Yoora menitikkan air matanya, tubuhnya bergetar hebat. "J-jim.." Jimin memeluk tubuh yoora untuk memberikan ketenangan.

Bugh...

Tubuh yoora terpental ke dinding. Taehyung menendang nya tanpa belas kasih an sama sekali. "Siapa yang menyuruh kalian bermesraan disini?!!" "K-kit---" "diam dan pergilah!!!" Jungkook menatap yoora yang kini mengusapi darah dibibirnya.

"Cepat!!!" Jungkook dan Jimin pergi dengan langkah yang sangat pelan. Menoleh kebelakang sebentar dan menelan ludah kasar melihat yoora yang dilukai fisik oleh Taehyung. "H-hyung" "biarkan saja, ini masalah mereka" jungkook menatap yoora dengan penuh kasihan.

Bugh...

"Kau membunuh anak ku!! Kau membuat nya mati!!!" "Aku tid---" "diam dan rasakan semua" Taehyung mengikat tangan nya dengan tali dan memukulnya pada tubuh yoora.

"Kau membunuh nya!!" "Bukan aku!!!" "Kau!! Siapa lagi memang!!!" "A-aku tidak tahu" Taehyung tak memperdulikan yoora melainkan ia menarik yoora dan mengikat tangan yoora pada kepala ranjang.

-

"AKU AKAN MEMBUNUH MU, TAEHYUNG!!!" teriak yoora. "Akan ku tunggu, sayang." Taehyung keluar dari kamar yoora dan membuat yoora pasrah akan keadaan. Baju yang tak lagi menutupi tubuhnya, tangan dan kaki yang diikat membuatq ingin mengakhiri semua.

Ia berteleportasi ke kamar mandi dan nyeri sangat jelas ia rasakan. Tangan nya menggenggam kuat westafel yang membuat westafel itu pecah. "Aku juga tidak ingin ia mati. Kau menyalahkan aku seolah-olah akulah yang membunuh anak ku sendiri."

-

Setiap malam, setiap hari dalam kurun waktu dua bulan. Yoora selalu mendapat siksaan, tak tanggung-tanggung Taehyung sangat sering sekali mematahkan tulang yoora. Kesakitan selalu mendera nya, tapi itu tak ber langsung lama karena kekuatan regenerasi yoora yang cepat membuat sedikit lebih baik.

Pada suatu malam, disaat Taehyung tak datang sebagai malaikat maut yoora bisa bernafas lega. Tiga lelaki datang bagai malaikat tak bersayap. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Jungkook. "Tak apa, hanya kaki ku yang masih sakit ...

... Tubuh bagian bawah selalu lebih lama untuk sembuh dari pada tubuh bagian atas" Jungkook mengangguk lalu menoleh ke Suga. "Yoora, aku tidak bisa menyelamatkan mu dari Taehyung, kau tahu bukan jika Taehyung bukan tandingan ku...

... Tapi aku hanya ingin memberikan info yang penting bagi mu" yoora menatap Suga lama lalu berganti menatap jin. "Kau hamil, lagi. Dua anak secara bersama an, dalam tiga bulan lagi kau akan melahirkan nya" jelas jin yang membuat mata yoora berkaca-kaca.

"B-benarkah...?" "Ne, aku mohon kau kuat.maafkan aku yang tak bisa membantu mu. Kau bisa bangkit dan melawan Taehyung jika kau yakin dengan kemampuan mu sendiri."

"T-tap..." "Aku tahu kau kuat, kita tidak akan keberatan sama sekali jika kau membunuh Taehyung. Bahkan bibi selalu menyuruhku untuk menyuruh mu membunuh Taehyung" "kenapa harus aku?" "Karena kau lah yang memiliki kekuatan Taehyung. Kemampuan mu sebanding dengan kemampuan Taehyung, bahkan bisa dibilang kau lebih baik dari pada Taehyung...

... Aku tidak tahu mengapa, tapi namjoon bilang jika kau memiliki kemampuan kaum Phoenix"

-

seperti malam biasa nya, yoora selalu mendapatkan siksaan yang tak henti-henti diberikan taehyung. dan malam menjelang pagi taehyung pergi dengan tangis siksaan milik yoora. yoora kembali tersakiti. ia berteleportasi ke kamar mandi dan menatap badan nya yang penuh luka, tersenyum kecut lalu menatap cermin. ''aku lapar, tapi aku tak bisa keluar dari kandang ini.''

mata yoora tiba-tiba membulat saat ada wanita cantik di pantulan cermin, ia berbalik lalu kembali membulatkan matanya saat wanita itu mendekat. ''hai, jangan takut. aku tak akan menyakiti mu.'' ucap wanita itu. yoora semakin panik saat wanita itu menyentuh rambutnya.

''aku maredith, ibu saera. terima kasih telah menjadi ibu yang baik bagi saera. Maaf telah menumpang di tubuh mu" "m-menumpang?" "Ya, aku menumpang saat kau pertama kali kemari, aku sungguh minta maaf" yoora tak menjawab ia masih tidak percaya dengan kecantikan milik maredith.

"Aku tahu perasaan mu, aku tahu jiwa mu lelah. Aku akan membantu mu untuk memperbaiki hubungan mu dengan Taehyung" "t-tidak, terima kasih" "aku tidak menerima penolakan" yoora menatap maredith tak percaya.

"Aku tahu kau masih ragu dengan ku, tapi yakin lah, arwah seperti ku tidak akan bisa bersanding dengan orang seperti Taehyung yang nyata adanya" yoora masih menatap maredith.

"Aku akan memberitahu rencananya"

-

Brak...

Wanita cantik yang memasuki ruangan Taehyung tanpa mengetuk pintu. Ia menarik kepala Taehyung dan wanita yang sedang berciuman dengan Taehyung.

-

Tbc...

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang