06

126 18 0
                                    

23 april 2020

Ica.afs Presenting story chapter 06

--------------------------

"Appa akan berangkat, jaga istana, jaga ibumu" titah hajoon seraya menaiki kuda hitamnya. "Appa... Bisa kau undur perjalanan mu untuk ke kerajaan sebrang? Aku merasa tak enak hati"

Hajoon tersenyum kepada seokjin "appa akan tetap melanjutkan perjalanan ini, kau harus menjaga adik adikmu seokjin" seokjin mengangguk lalu mundur dan memasuki barisan yang sudah berjajar para pangeran dari kerajaan demons, Seokjin, Namjoon, Suga, Hoseok, Jimin dan Taehyung.

"Taehyung, segera buat Jungkook sembuh, agar ia bisa membawa yoora kemari" titah hajoon yang diangguki oleh Taehyung.

"MEMBUAT PENGHORMATAN, SIAP...!!!" teriak seokjin, lalu tiga detik berikutnya para pangeran dan para prajurit yang ikut menyiapkan barang barang milik hajoon berjongkok, satu kaki dilipat dibawah menyentuh tanah lalu kaki kanan nya dibuat untuk menumpangkan siku tangan kanan mereka dan kepala menunduk menatap pucuk kaki mereka masing masing.

Hajoon mengangguk lalu menarik seikat tali yang menyambung dengan kepala kuda, kuda itu langsung berjalan diikuti Lima prajurit.

Para pangeran dan prajurit langsung berdiri tegak, "aku percaya pada appa hyung" ucap namjoon menenangkan sang kakak.

-

Yoora tengah berada digudang sekolah nya ditemani oleh jaemin dan eunhye.
"Ekhemmm... Aku sungguh ingin menanyakan tentang hal ini dari kemarin kemarin, tapi aku selalu lupa dengan tujuan ku, jadi jadi aku akan menanyakan nya sek--"

"Tak usah berbelit belit tanya apa yang kau ingin tanyakan" potong yoora dengan mengumpat karena permainan yang ada diponselnya kalah.

"Kenapa kau bisa berteman dengan adik kelas? Kenapa kau jarang membully lagi? kenapa kau tak membully adik kelas yang mendekati mu? Kenapa kau jarang bermain dengan ku--jaemin dan eunhye--" pertanyaan beruntun dari jaemin membuat yoora sedikit pusing.

"Pertanyaan pertama, kedua dan tiga. Entahlah aku juga tak tau, aku sangat nyaman dengan adik kelas itu, aku jadi tak tega untuk membullynya, dia sangat cerewet dan manja, aku sungguh sangat nyaman bahkan ia bisa menjadi adik sekaligus kekasih ku, tapi sayangnya aku hanya menganggap nya adik..." Yoora menjeda jawabannya.

"... Terakhir, aku selalu berdiam apartemen tanpa keluyuran malam, aku memasak, membersihkan apartemen, mengerjakan tugas atau pergi ke mansion almarhum appa dan oemma ku"lanjut yoora.

Jaemin dan eunhye mengangguk mengerti.

"Aku percaya padamu yoora, aku akan selalu ada untukmu" ucap eunhye seraya menepuk pundak yoora. Yoora tersenyum kaku lalu kembali melanjutkan bermain game nya.

-

Sudah dua hari yoora tak bertemu dengan jungkook, keadaan jungkook kian melemah, tetapi TaeHyung terus berusaha mengeluarkan sisa sisa darah yoora yang ada di tubuh jungkook.

Dan sekarang adalah hari ketiga tanpa bertemu dengan jungkook, tanpa yoora sadari ia sangat merindukan orang asing yang telah membuatnya mengerti bagaimana rasa menjadi kakak.

-

"H-hyung" panggil jungkook dengan suara lemasnya, jungkook baru saja terbangun dari tidur panjang nya. Taehyung yang tengah membaca buku diperpustakaan istana mendengar suara seperti bisikan yang ia--taehyung-- yakini adalah jungkook.

Jarak antara perpustakaan dan kamar jungkook cukup jauh, butuh 10-15 menitan untuk mencapai kamar jungkook, taehyung memiliki kemampuan untuk mendengarkan suara dari jarak yang jauh, sekitar 900 meteran.

Taehyung menutup buku yang ia pegang dengan kasar lalu meletakkan buku itu ke nakas dekat ranjang nya.

Melesat secepat mungkin untuk segera menemui adik sepupu tersayangnya. Angin menghembus ke seluruh kamar yang terbilang sangat luas, harum. Satu kata yang menggambarkan keadaan kamar yang jungkook tempati. Angin dan aroma harum-lebih tepatnya maskulin- datang dengan waktu yang bersamaan.

"Kau sudah membaik?" Tanya taehyung yang tiba tiba datang dari balik pintu, jungkook tak kuat untuk menjawab pertanyaan yang taehyung lontarkan, ia hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan taehyung.

Taehyung mengikis jarak antara nya--taehyung dan jungkook--, lalu menempelkan tangan nya ke tengkuk jungkook. Bukan berbuat apa, memang untuk kaum demons jika mengecek keadaan seseorang harus dari tengkuk, entah mengapa.

"Kau sudah baikan, jangan meminum darah yoora lagi, banyak meminum air putih, makan makanan yang mengandung vitamin C agar daya tahan tubuh mu meningkat, tapi jangan terlalu sering memakan makanan kaum manusia, karna kau juga butuh darah" ucap Taehyung dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Jungkook hanya mengangguk paham, "berapa lama aku tertidur?" Mata taehyung yang semula menatap jungkook beralih menatap atas menandakan ia tengah berfikir. "Baru tiga hari"

"Benarkah? Apa paman sudah pergi?" Taehyung mengangguk lalu berkata "selesaikan tugas mu sekarang, jangan mengulangi kesalahan yang sama" titah Taehyung, tubuh nya langsung menjadi asap hitam tebal, lalu menghilang saat asap itu memudar.

-

Pukul sepuluh malam. Halte busway

Surai rambut sepanjang punggung berwarna hitam kehijauan yang diikat keatas, memamerkan leher jenjangnya.

Memakai Hoodie kebesaran ditambah trening berwarna hitam bergaris putih ketat yang memperlihatkan kaki nya yang kecil dan panjang tengah menumpu badan mungil yoora.

Tangan nya tak berhenti dan terus bertambah lincah, bibir yang terus mengumpat saat permainan yang diponsel nya membuatnya sedikit emosi.

"Kau merindukan ku noona?" Seorang lelaki bertubuh tinggi tiba tiba berada disisi yoora, yoora melirik sebentar lalu kembali ke layar ponselnya.

"Dari mana saja kau?" Tanya yoora dengan nada dingin, jungkook terkekeh lalu memeluk wanita yang ada disamping nya. "Aku sakit, dan aku harus pulang ke istana ku beberapa hari lalu"

Yoora acuh lalu mencoba melepaskan tangan Jungkook yang tengah memeluknya, "noona, tolong jangan marah, aku sungguh sakit kemarin" yoora melirik jungkook sebetar.

Yoora melambaikan tangannya ke jalanan.

Chiiiittt

Taksi berhenti lalu yoora melepaskan pelukan an jungkook. Jungkook yang tau bahwa yoora tengah marah padanya langsung membawa yoora berteleporasi ke dalam apartemen yoora.

Sopir taksi itu bingung ditambah ketakutan karena tiba-tiba penumpang nya menghilang, bulu kuduk nya meremang , tangan nya menggosok tengkuk nya cepat lalu ia menginjak pedal gas melajukan taxinya dengan sangat cepat.

~~>ICA.AFS<~~

Blood Sucker [KTH FF) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang