*Chapter 7*

508 43 0
                                    

   Okeh Happy Reading 🌹

—ALDRICK POV—
      "Cantik sekali," ucapku  bersandar dipintu kamarku.Aku memakai setelan tuxedo biru gelap,serasi dengan gaun mateku.Aku berjalan ke arahnya dan berhenti dihadapannya.

   "Terima kasih kalian boleh pergi," ucapku tanpa mengalihkan pandanganku.Tunggu apa aku baru saja mengatakannya?'terima kasih?suatu hal aneh karena aku tak pernah mengucapkan kata itu dan ini adalah pertama kalinya setidaknya setelah perang Vampire werewolf itu.

   Kedua maid itu terlihat kaget lalu membungkuk hormat dan buru-buru keluar kamarku.

   Mateku masih saja menundukan kepalannya.Aku meraih dagunya dan mendongakannya supaya ia menatapku.

   "Tatap aku honey," Dan itulah yang ia lakukan.Aku memeluk pinggangnya dan menghapus jarak antara kami.Ia terlihat gugup wajahnya memerah seperti kepiting rebus ketika aku menatapnya intens.

  "Ada apa Aldrick?" ia bertanya ketika aku tak kunjung mengucapkan sesuatu.Aku terlalu sibuk memandang wajahnya yang berkali-kali lipat lebih cantik.

  "Aku ingin memberitahumu tentang jati diriku tapi ku mohon,jangan takut ataupun menjauhiku oke?" ia mengangguk.

  Aku menghela nafas perlahan dan sejenak menutup mataku.Saat mataku terbuka ia terlihat kaget bercampur takut melihat mataku yang berwarna merah semerah darah.

    Tubuhnya menegang kala melihat taringku yang perlahan memanjang."ka...kau vampire?" Ia mendorong dadaku menjauh namun aku semakin mengeratkan pelukanku.

   "Honey,Jangan takut aku tak akan menyakitimu.Aku adalah prince vampire yang sebentar lagi akan menjadi king vampire," aku berhenti sejenak dan menatapnya lembut tak ketinggalan dengan senyum menawan milikku."Dan kau....adalah mateku,belahan jiwaku.Kau adalah milikku,istriku,calon ratu dan ibu dari anak-anakku kelak,"

   "Itulah mengapa jika aku bersikeras melarangmu pergi.Maafkan aku,aku benar-benar mencintaimu dan aku akan hancur jika kau pergi," Aku berucap dengan nada sedih.

    Tiba-tiba tangannya memegang pipiku dan tersenyum manis ke arahku.Aku mengangkat tanganku dan menaruh diatas tangannya.

    "Honey,kau telah mengetahui siapa sebenarnya diriku.Apakah kau mau menerimaku apa adanya?" Aku menunggu jawabannya ia tetap tersenyum dan berkata."ya aku menerimamu apa adanya Aldrick," Ucapannya membuatku sangat bahagia dan Aku menciumnya.

    Aku memiringkan kepalaku dan mendekat ke arahnya.Ia terlihat kaget namun hanya sebentar.Aku memejamkan mataku dan merasakan hembusan hangat nafas mateku.Aku menciumnya dengan perlahan dan penuh kelembutan.Ciuman Pertamaku dengan mateku.
  
   "Oh my beautiful eyes!!,"Seseorang berteriak didepan pintu. Aku segera memutuskan ciumanku dan menatap tajam Derek yang tengah menutup mata menggunakan tanganya.

  Aku memeluk posessive pinggang Yui.Pipinya kembali memerah."Seharusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu,"
Derek terkekeh."Bagaimana aku harus mengetuk jika pintu kamarmu terbuka lebar dan membuatku melihat sesuatu yang mm menajubkan," ucapnya yang disertai kekehan diujung kalimatnya.

    "Ada apa kak Derek mengapa kau berteriak?" tanya Ara yang tiba-tiba muncul disamping Derek. sejenak ia menatap ke arahku lalu kembali menatap Derek.Derek tersenyum menyebalkan dan membisikan sesuatu ditelinga Ara.

DOUBLE MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang