Okeh Happy Reading🌹
Peringatan keras untuk part ini banyak kata-kata 18+ mohon kerja samanya.
—YUI POV—
Cahaya mentari menerobos masuk lewat fentilasi kamar.Cahaya itu bergerak lurus mengenai wajahku,yang tentu saja membuat tidurku menjadi terganggu.Mataku berkedip-kedip silau.Ku gerakan tanganku supaya menutupi wajahku,menghalau sinar itu.Tatapanku bergerak menoleh ke arah kanan dan kiriku.Aldrick dan Xander masih tertidur pulas setelah menghabisiku habis-habisan tadi malam.Tubuhku rasanya remuk redam,hah sepertinya aku butuh panti pijat.Pipiku merona mengingat kejadian panas itu.Bagaimana bisa diriku menikmati sentuhan keduanya yang sebenarnya tidak lembut malah cenderung kasar,tapi tetap saja rasanya sungguh...urghh aku tak mau mengatakannya.
Jam telah menunjukan pukul delapan lebih tujuh menit saat mataku tak sengaja menatap angkanya.Ah sudah siang ternyata.Aku ingin segera mandi dan mengenyahkan cairan kental berwarna merah dibawah tubuhku.
Namun belitan tangan juga rasa sakit yang menggelanyar dari selangkanganku membuat gerakanku terhenti.Aku meringis kesakitan,tanpa kusadari air mataku luruh membasahi bantal.
"Hmm....?" Aldrick dan Xander terbangun begitu mendengar isakan tangisku.Keduanya langsung terbangun dan menatapku khawatir."Honey..." tatapan mata Aldrick dan Xander langsung menuju ke arah tanganku yang meraba-raba daerah sensitivku."Ah kau pasti kesakitan Sweetheart tunggu sebentar...," Xander membantuku duduk dan bersender.Lalu dirinya segera pergi ke arah kamar mandi.
Tangan Aldrick bergerak menyibak selimut yang langsung segera kutahan."Ada apa?" tanyanya dengan wajah masam tak menyukai tindakanku.Aku menggeleng pelan dengan wajah panas."Aku sudah melihatnya honey bahkan mem*suk*nya ayolah kenapa harus merasa malu," dalam hati aku merutuki ucapan Aldrick yang menurutku sangat vulgar.
Tangan Aldrick kembali menyibak selimutku dan tanganku kalah telak menahan gerakannya.Aku memekik seraya menutupinya menggunakan tangan."Lepaskan tanganmu!" perintahnya dengan nada dingin,aku menggeleng.
"Lepaskan....!"
"..."
"Lepaskan..!!"
"...."
Saat aku dan Aldrick masih sibuk berdebat datang Xander dengan tangannya yang memegang tisu juga salep."M*ngak*ng!!"
Mwo perintah Xander jauh lebih menyeramkan dibandingkan perintah Aldrick.Aku tetap menggeleng.Tidak sabaran Aldrick segera memb*ka l*bar pah*ku.Aku memekik dalam hati,ya tuhan ini adalah hari terburuk sepanjang hidupku.
Xander segera mengelap darahku menggunakan tisu yang dibawanya setelah selesai Aldrick segera memberinya salep.Rasa geli sekaligus dingin membuatku nyaman juga tersiksa secara bersamaan.Aku menggigit bantal menahan suara seram milikku yang mungkin saja akan membangunkan kedua makhluk buas dihadapanku.
Aku menghela nafas lega saat tangan Aldrick selesai mengoleskan salep.Keduanya masih terdiam dengan posisi duduk mengelilingiku.Aku juga tidak berani berkata walau hanya satu huruf saja bayangan keduanya yang menarikku kasar juga tatapan matanya yang tajam membuatku bertambah takut melebihi kemarin malam.
Sepuluh menit kami masih bertahan dengan posisi diam seperti ini sampai aku memilih mengucapkan sesuatu."Maaf," aku berkata lirih."Maafkan aku,aku tidak berniat untuk menyakiti hati kalian....aku...aku hanya menemaninya menghabiskan waktu di pantai itu.Aku...aku hiks aku tidak tahu jika....hiks dia....akan menciumku..hiks...aku..aku mohon maafkan aku," ucapku tersendat-sendat karena sesenggukan.Hatiku merasa bersalah karena telah melukai hati keduanya.Sungguh jika aku tahu Daniel akan berbuat hal senekat itu aku tak akan mau menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE MATE
RomanceWerewolf dan vampir ,apakah kalian percaya dengan makhluk mitos itu? jika kalian tak percaya, maka kalian salah, mereka beneran ada dan nyata. Aku Yui Hikari remaja 17 tahun. awalnya aku tak percaya dengan namanya vampire dan werewolf, hingga sekola...