* Chapter 26 *

300 32 4
                                    

Okeh Happy Reading 🌹

—AUTHOR POV—
   "Jadi bagaimana apakah kau melaksanakan tugasmu dengan baik hmm?" tanya seorang gadis dengan jubah hitamnya.Ia meneguk berkali-kali segelas wiski,kelihatan sekali jika ia adalah peminum kuat. Seorang pria berbaju seperti pastur mengangguk pelan."Tentu saja nona,saya berhasil membuat mereka semua melupakan pertukaran darah," jawab pria itu.Senyum puas tercetak dibibir gadis itu.

   "Bagus ini tambahan untukmu," gadis itu meletakan dua kantung koin emas dimeja yang langsung diserubut rakus oleh pria itu."Kau boleh pergi," usir gadis itu seraya mengkode lewat tangannya yang mengibas.

   "Steven dimana Raven?" tanyanya mendekati pria bertelanjang dada yang sedang melahap sepotong daging rusa."Entah mungkin menghadiri pernikahan gadis berdarah langka itu," jawab Steve melahap potongan terakhir."Jadi bagaimana,apakah pastur itu berhasil?"

   Gadis itu menyeringai kejam."Tentu saja.hah aku tak sabar membuat gadis tengik itu sengsara," ucapnya dengan tawa devilnya.Steven itu berdecak kesal."Kau berisik sekali.Dasar gadis bermulut knalpot," ucap Steven melewati gadis itu."Dasar aneh," desis gadis itu.menyusul Steven yang lebih dulu meninggalkan dirinya.

    Sedangkan ditempat lain semua orang tengah berpesta pora tanpa menyadari sesuatu yang berbahaya berhasil menerobos masuk.

  "Ojiisan....obaasan,"

  Yui membulatkan mata tak percaya,melongo menatap ke arah dua pasangan tua yang tersenyum ke arahnya.

Grep

  "Akhh apa kau mau meremukan semua tulang tua ini,Hikari?" tanya Eliza Karena Yui memeluknya terlalu erat."Ah gomenne obaasan,Aku hanya terlalu senang karena dapat  bertemu dengan kalian lagi," Yui melepas pelukannya.

   "Nah kalau begitu sekarang kau harus memanggil kami berdua dengan panggilan Sofusan dan juga bobosan,Dan kalian suami Yui,kalian juga harus memanggil kami dengan sebutan itu," Ucap Rion dengan senyum hangatnya.

  "Hai' sofusan,"

"Sebuah kehormatan dapat memanggil anda dengan sebutan sofusan," ucap Xander dan juga Aldrick dengan kikuk,merasa takut jika apa yang diucapkan keduanya salah.

  Rion terkekeh,ia menepuk bahu Xander dan juga Aldrick."tidak usah seformal itu kalian sekarang cucuku juga," Xander dan Aldrick hanya mengangguk kikuk,tak menyangka akan disambut baik oleh sosok yang dulunya terkenal kejam dan bengis.

"Tapi..jika kalian adalah nenek dan kakekku mengapa kedua orang tuaku terlihat tak menyukai kalian?" Tanya Yui setelah dirasa ada yang mengganjal.

   "Kami akan menceritakan padamu Hikari tapi bisakah kita duduk dulu tulangku rasanya mengeropos karena terlalu lama berdiri," ucap Rion yang dibalas Devon dengan jentikkan jarinya dan munculah sebuah meja panjang yang telah disediakan berbagai macam makanan.

  "Pantas saja dulu kau selalu terlihat aneh," cibir Yui seraya duduk diantara Xander dan Aldrick."Kau percaya kan sekarang kalau aku memang mempunyai kekuatan super," Devon menaik turunkan alisnya.Yui hanya memutar bola mata malas mendengar ucapan sombong dari mulut Devon.

    "Nah Yui aku akan mengatakan sesuatu yang telah lama menjadi rahasia," Rion berhenti sejenak."Orang tuamu telah meninggal dunia tepat saat peristiwa sadis Tujuh ratus tahun yang lalu,sebenarnya kau juga telah meninggal saat itu namun kau telah bereinkarnasi," Yui tercekat mendengar penuturan Rion.

   "Peperangan itu terjadi Karena mereka sangat terobsesi memiliki darahmu yang terkenal sangat-sangat langka.Mereka membunuh kedua orang tuamu dengan sadis namun mereka tidak berhasil mendapatkan darahmu karena kau telah meninggal bersamaan dengan hembusan nafas terakhir kedua orang tuamu,"

DOUBLE MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang