* Chapter 20 *

289 35 0
                                    

Okeh Happy Reading 🌹

—XANDER POV—
  Tubuhku benar-benar lelah setelah bekerja seharian.Dengan langkah gontai aku memasuki Mansion yang terlihat lenggang."Sweetheart aku pu—lang,"ucapanku tersendat karena melihat dua sosok yang paling ku benci tersenyum menatapku.Namun dimataku senyuman itu seperti seringaian kejam.

     Aku mengeram tertahan."Xander kenapa dua iblis itu belum juga pulang.Aku sudah terlalu lelah menghadapi keduanya?" tanya Xavier dengan nada tajam melalui mindlink.

    "Aku juga tidak tahu.Selain kejam mereka juga menyebalkan,Sok akrab dengan mate kita," mindlinku dengan nada kesal.

    "Ah kau sudah pulang sweetheart," ucap Yui-ku berjalan menghampiriku.Aku terlonjak kaget dan juga senang saat mendengarnya memanggilku 'sweetheart' panggilan sama yang kugunakan untuknya.Bahkan Xavier melolong senang dikepalaku.

   Sebuah tarikan diwajahku membentuk senyuman lebar."Tentu sweetheart," ucapku mencium pucuk kepalanya."Eghm Alpha Xander, saya ingin membicarakan sesuatu pada anda," ucap Lord Elvano berjalan ke arahku.Aku mendengus kesal.Ck mengganggu saja.

    Yui tersenyum lalu mengecup pipiku pelan,aku menompang pinggangnya karena dirinya harus berjinjit untuk menciumku,tingginya hanya mencapai dadaku."Jaga emosimu sweetheart," ucap Yui-ku tepat ditelingaku.

   Ia tersenyum menatapku lembut dan mengambil tas kerjaku.Aku mengangguk."Baiklah mari Alpha Xander," Aku mengekori lord Elvano yang membawaku ke ruang perpustakaan.

    "Maaf sebelumnya alpha saya mengganggu anda,Yang seharusnya istirahat setel.."

   "Tidak usah berbasa-basi ucapkan apa maumu aku lelah ingin segera istirahat," potongku dengan nada dingin.Tak tahukah ia bahwa aku mati-matian menahan emosi bahkan Xavier beberapa kali memberontak ingin mengambil alih tubuhku.

Lord Elvano tersenyum ke arahku membuatku waspada."Saya hanya ingin meminta maaf atas dosa saya kepada anda.Maukah anda memaafkan saya dan juga melupakan kejadian itu,demi ..."

  "Tidak usah meminta maaf papa,karena itu..memang kesalahannya," ucap seseorang dari arah pintu.Aku menggeram marah ketika tahu siapa yang mengucapkannya.

   Aldrick dengan langkah Arogan berjalan mendekatiku.Ia berdiri dihadapanku.Aku tak dapat menahan Xavier dan membiarkannya menguasai separuh tubuhku.

   "Apa maksudmu?" tanyaku dengan nada tajam.Ia menyeringai."Itu memang kesalahan ayahmu yang tidak becus mengawasi tikus-tikusnya sehingga membuat para tikus itu lolos mengambil benda berharga milik klanku,"

     "Dasar bodoh,Seharusnya kalianlah yang patut disalahkan.Kalian yang tidak becus menjaga benda berharga milik kalian.Dan aku...tidak akan pernah memaafkan kalian yang telah membunuh kedua orang tuaku!!!" Teriakku dengan emosi yang meledak.Nafasku terengah-engah.Lord Elvano menunduk terlihat menyesal,dan aku yakin jika itu hanyalah sebuah akting.

   Tok tok tok

"Gomen¹ mengganggu,tapi makan malam sudah siap.Kami akan menunggu diruang makan," terdengar suara sweetheart-ku dari balik pintu,lalu terdengar suara langkah kakinya yang menjauh.

DOUBLE MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang