Hai hai, ini cerita versi terbaru dari flowers in autumn. Dibaca lagi gapapa kan ya? 😂Ada sebuah kisah tentang anak laki-laki penunggu mawar merah.
Di dalam hutan terlarang, dimana tidak ada seorangpun manusia yang ingin tinggal di dalamnya. Seorang pria tua dan anak lelakinya memutuskan untuk tinggal disana. Membuat rumah dari pohon sekitar dan mencari makanan dengan berburu. Mereka hidup bergantung kepada alam.
Anak lelakinya yang bernama Sam selalu tertawa riang setiap berjalan mengelilingi hutan. Tupai yang melompat disekitarnya ataupun rusa yang menatapnya dari jauh seperti menjadi pemandangan biasa. Lalu matanya berhenti menatap di satu titik yang tidak jauh darinya. Ia berjalan mendekat lalu menunduk. Bunga mawar berwarna merah. Ia menatap sekeliling dan tidak menemukan bunga yang serupa disana. Sam memutuskan untuk mengambil dan akan menanamnya di halaman depan rumah.
Sam merawatnya sangat baik sampai bunga mawar itu memiliki tangkai yang banyak dan hampir mengelilingi seperempat halamannya. Satu persatu bunga mawar bermekaran dan Sam takjub melihatnya. Indah, sangat indah. Ia berjanji akan terus merawat bunga mawar seperti keluarganya.
Sam kembali mengitari hutan dan ia kembali menemukan bunga mawar. Ia mengerutkan dahi karena warnanya yang berbeda. Sam memutuskan untuk mengambil mawar itu dan menanamnya di halaman depan, bercampur dengan mawar merah. Sam merawat keduanya dengan baik sampai bunga mawar yang baru juga mengelilingi seperempat halamannya. Sam melihat warna keduanya yang berbeda dan mengerutkan dahi. Ia tidak menyukai mawar merah, ia lebih menyukai mawar lainnya. Lalu Sam hanya merawat mawar lainnya dan mengabaikan mawar merah.Beberapa hari kemudian, Sam melirik mawar merah dan ia hanya menemukan bunga layu disana. Ia tetap mengabaikannya sampai mawar merah menjadi mati. Sam mengerutkan dahi saat ia melihat hampir tiga perempat halaman depannya sudah dikelilingi mawar lain. Ia memperhatikan tempat biasanya mawar tumbuh dan ia menangis. Ayahnya lalu datang dan bertanya, "Ada apa, Sam?"
"Mawar merah tidak ada."
"Kenapa kamu menjadi sedih? Kamu bisa mencarinya lagi di hutan."
Sam mengangguk. Dan ia kembali mencari mawar merah. Berhari-hari ia mencari dan tidak menemukannya. Ia pulang dan duduk lesu. Ayahnya kembali menghampiri dan berkata, "Ada apa, Sam?"
"Aku tidak menemukan mawar merah."
"Kalau begitu tidak usah mencarinya."
Sam menggeleng, "Tapi aku ingin melihat mawar merah lagi, ayah."
"Untuk apa? Kamu sudah memiliki mawar lainnya..."
Kendranata mengerutkan dahinya saat ia mendengar seorang wanita dengan kaos kebesaran dan celana jins yang kotor di beberapa tempat sedang mendongeng kepada anak kecil berumur sekitar lima tahun. Ken memperhatikan wanita itu dengan bingung saat seorang pria bertubuh besar mendatanginya dan menggendong anak kecil lalu menggumamkan terimakasih. Tidak sampai disitu, Ken bisa melihat kalau wanita itu mendapatkan amplop berwarna coklat dan ia sangat yakin kalau isinya adalah uang. Wanita itu menyimpan amplopnya ke dalam tas lalu berbalik setelah pria tadi sudah pergi.
Ken memperhatikan semua yang dilakukan wanita itu. Mengumpulkan semua rambutnya menjadi satu dan mengikatnya dengan karet gelang berwarna merah. Mengangkat lengan kanannya dan melihat luka gores memanjang disana. Lalu helaan napas dan suara decakan. Ken kemudian memperhatikan langkah kaki wanita itu yang berjalan mendekat ke arahnya dan Ken yakin bukan dirinya yang dituju wanita itu, tapi kursi kosong di depannya. Wanita itu mengambil hansaplas bergambar beruang kutub dan menempelnya di luka lengan. Tidak ada suara ringisan yang didengar Ken saat wanita itu dengan sengaja menepuk lukanya beberapa kali.
"Apa kamu tertarik kepadaku?" wanita itu mendongak dan menatap Ken dengan datar. Ia memperhatikan setelan pakaian Ken yang mahal lalu ia memperhatikan jari kelingking Ken dan tersenyum.
"Tidak," jawab Ken.
Wanita itu mengangguk lalu berdiri. Ia kembali menatap Ken dengan serius dan berkata, "Pria baik tidak akan berselingkuh. Jaga wanitamu dengan baik. Setidaknya aku tidak perlu membacakan cerita tentang anak lelaki penunggu mawar merah kepadamu." Lalu wanita itu pergi dan membuat Ken menjadi sedikit bingung. Ia sangat tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya.
Pria baik tidak akan berselingkuh? Jaga wanitamu? Ken tertawa kecil dan menggelengkan kepala. Ia melirik ke arah jari manis dan tersenyum puas. Cincin di jari manis dan penilaian orang selalu membuatnya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in autumn
Romancekamu dan aku yang tersenyum di musim gugur. Mengatakan kalau kita sudah berada di ujung jalan untuk menyeberang dan menyapa. Melewati yang namanya penolakan untuk saling menerima. Alette Lorraine memperhatikan jari manisnya dan berkata, "Setidakny...