Pagi ini, saat semua orang sangat sibuk dengan berita tentang kedatangan Kendranata Alden Tanaka dengan pakaian yang sangat kasual lalu tangan kanannya memegang tas dengan logo Dior lalu di belakangnya, Alette Jane Lorraine berjalan dengan sedikit lambat. Saat ia berdiri cukup dekat dengan Ken dan mendengar perkataan pria itu kepada Fendy Ardian, ia mengerutkan dahi lalu berusaha menghentikan pembicaraan mereka dengan berkata, "Aku akan tetap bekerja disini."
Ken melirik sebentar lalu kembali berkata kepada Fendy, "Alette Lorraine sudah dipindahkan ke Tanaka House mulai hari ini dan aku sudah berbicara dengan CEO Royal Hotel. Dan Fendy, aku menginginkan CCTV di hari Mike Coleman datang ke hotel ini sudah dikirim ke email Tanaka House lima belas menit dari sekarang." Yang artinya saat Ken berada di kantornya dan duduk di kursi, ia sudah bisa melihatnya.
Alette memutar matanya jengah lalu ia kembali berbicara, "Pak, saya tidak bisa bekerja di Tanaka House. Saya sudah tanda tangan kontrak. "
Ken kali ini menoleh membuat Ale mundur selangkah, "Kamu tahu siapa pemilik tempat ini kan, Ale? "
Ale mengangguk dengan kaku, "Anda."
"Dan saya menginginkan kamu untuk tidak bekerja di tempat ini lagi. Jadi, apa yang salah?"
Ale tidak mengatakan apa-apa lagi, terlebih saat beberapa orang menjadi sangat tertarik dengan mereka. Saat ia menoleh dan menemukan keberadaan Orva, wanita itu hanya tersenyum lebar dan mengendikkan bahu. Ale sangat tahu kalau Orva tidak tahu apapun yang dilakukan kakaknya.
Ken lalu berbalik dan berjalan terlebih dahulu setelah menyerahkan tas Dior kepada Ale dan berkata, "Kamu bisa membawa tas itu sendiri kan, Ale? Tangan kamu tidak terluka. "
Ale menggigit bibir bawahnya lalu berkata, "Iya."
Lima menit sebelum Ken masuk ke hotel, Ale meminta pria itu untuk memegang tas nya sebentar karena ia harus membenarkan pakaiannya. Dan saat ia berdiri dengan tegap dan bersiap untuk mengikuti Ken, ia menemukan pria itu sudah berjalan meninggalkannya. Kendranata Alden Tanaka dan tas wanita di tangan kanannya, membuat Ale menjadi terdiam. Seperti ayahnya dua tahun lalu dan ia membencinya. Sebelum dirinya kembali ke mobil Ken, Ale berkata, "Apa kamu terbiasa membawa tas wanita dengan tangan kamu?"
Ken yang awalnya ingin kembali berjalan, langsung menoleh dan berkata, "Ya."
"Seperti kamu membawa tas milik Cealine Layina Marc?"
"Cealine," Ken merasa tidak mengerti kenapa tiba-tiba Ale menyebutkan nama Cealine. "Membawa tas nya sendiri karena dia mandiri."
"Dan aku tidak mandiri? "
"... "
"Aku akan membawa tas aku sendiri kalau begitu."
Ken mengangguk dan membiarkan Ale berjalan terlebih dahulu. Ia menatap Ale sebentar sebelum kembali berjalan. Mereka berdua harus kembali ke Tanaka House lalu Ken akan meminta Stephanie untuk mengantarkan Ale ke ruangannya. Dan saat Ale tahu apa pekerjaannya ia menjadi kesal. Stephanie mengatakan kalau itu pekerjaan sementaranya sampai Mike Coleman berhasil ditemukan.
Untuk hari pertamanya, Ale menjadi sangat sibuk. Ia membantu pegawai lain mencetak berkas, membuat kopi, dan sebagainya. Dan saat ia akhirnya bisa duduk dengan santai di lantai bersama dengan pegawai lainnya, Ale memperhatikan sepatunya yang kotor. Converse yang dibelinya sebulan lalu seperti tidak ada harganya.
"Ale, mau makan apa?"
Ale menoleh dan menemukan perempuan bertubuh sedikit pendek dan berisi bertanya kepadanya. Namanya Nafila dan Ale menyukai bagaimana Nafila bersikap menerimanya dengan baik. Ale melirik ke yang lain lalu berkata, "Aku ikut saja."
Semua mengangguk serempak lalu berdiri. Ale mengikuti mereka yang melangkah ke luar kantor. Berjalan sekitar seratus meter dan berbelok ke kiri. Soto daging. Ale duduk di paling ujung dan dekat dengan Nafila. Saat seorang pelayan memberikan semangkuk Soto, Ale mencicipinya. Ia mengerutkan dahi lalu mengambil air dan menambahkannya ke dalam mangkuk.
"Aku melihat Pak Leo Oetama di ruangan Pak Ken tadi."
"Ada yang korupsi?"
Nafila menggeleng lalu berkata, "Tentang adik perempuan Pak Leo."
"Dan siapa adik perempuan Pak Leo?" Kali ini Darwin yang bertanya, pria sedikit lentik itu menaruh antusias dalam cerita Nafila.
"Aku tidak tahu." Dan Darwin mendecak membuat Nafila kesal.
Ale hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka. Lalu setelah selesai, ia berdiri membuat semua orang menatapnya, "Aku sudah selesai. Boleh pergi duluan?"Darwin menggeleng, "Kita datang bersama dan harusnya kembali bersama."
Ale melihat mereka satu-satu lalu mengangguk. Ia kembali duduk dan Nafila yang melihat gelas minuman Ale tidak berkurang bertanya, "Kamu belum minum?"
Ale mengangguk, "Aku tidak terbiasa minum dengan gelas."
"Dan kalau kamu tetap minum?"
Ale menatap Nafila dengan datar lalu menjawab, "Mati."
...
...
"Aku hanya bercanda. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in autumn
Romancekamu dan aku yang tersenyum di musim gugur. Mengatakan kalau kita sudah berada di ujung jalan untuk menyeberang dan menyapa. Melewati yang namanya penolakan untuk saling menerima. Alette Lorraine memperhatikan jari manisnya dan berkata, "Setidakny...