16

60 13 5
                                    


Pagi ini, Ale bangun dengan rambut berantakan dan wajah yang bingung. Ia menemukan Ken sedang tidur di sofa apartement. Ale mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Pertama, Ken memaksa ingin menginap dengan alasan banyak serangga di apartemennya. Kedua, pria itu hanya ingin memastikan kalau Mike tidak menemukan Ale. Dan ketiga, pria itu haus dan mengajak Ale minum bersama. Ale menghela napas dan berjalan melewati Ken untuk ke dapur. Ia tidak menemukan apapun saat membuka kulkas dan berdecak.

"Kosong. Berapa hari kamu tidak mengisi kulkas?"

Ale menutup kulkas lalu berbalik. Ia melihat Ken berdiri di depannya dengan keadaan yang sama seperti dirinya. Berantakan. Lalu ia berpikir kalau pria di depannya tidak menyadari kalau pakaiannya terangkat di bagian perut, membuat Ale bisa melihat perutnya yang terawat.

Ale berdeham dan berkata, "Aku tidak pernah mengisinya karena selalu beli di luar."

Ken mengangguk, "Kita akan mengisinya hari ini."

"Apa?"

"Berbelanja dan mengisi kulkas kamu."

Ale menggeleng, "Tidak. Kamu tidak perlu melakukan itu. Kalau kamu ingin makan, kamu, tidak, kita bisa membelinya keluar."

"Aku akan sering kesini, Ale. Dan aku tidak ingin makan diluar."

Ken berbalik dan berjalan ke arah kamar mandi. Ale sendiri hanya terdiam mendengarkan semua kata-kata Ken pagi ini. Ia menunduk dan melihat kedua kakinya. Saat pria itu mengatakan ia akan sering kesini, Ale menyukainya. Lalu saat ia kembali berpikir kalau Ken mungkin memiliki alasan sendiri dan pastinya tidak berhubungan dengan dirinya, membuat Ale mulai menyadari kalau dirinya hanya akan kembali seperti dulu. Tempat singgah sementara.

Ale akan bertanya pada Ken setelah pria itu selesai mandi. Atau mungkin setelah sarapan. Oh ayolah Ale, berhenti melihat pintu kamar mandi dan berharap Ken keluar sekarang.

Ale menggeleng lalu menyadarkan dirinya sendiri kalau ia harus melupakan apapun pikirannya pagi ini. Kendranata Alden Tanaka hanya membutuhkan tempat tinggal sementara bukan membutuhkan dirinya. Dan Ale mulai menarik ujung bibirnya tepat ketika Ken keluar dari kamar mandi.

"Apa ada yang lucu, Ale?"

"Tidak. Dan pakaian kamu, kamu tidak menggantinya?" Tanya Ale kepada Ken yang sekarang berdiri di depan cermin dan mencoba menyisir rambutnya dengan jari tangan. "Di bawah ada toko pakaian. Kamu bisa membelinya," Kata Ale.

"Apa aku harus pergi membeli pakaian dengan handuk yang masih aku pakai? Apa kamu ingin semua orang melihat aku dalam keadaan seperti ini? Kalau kamu tidak keberatan, aku akan-" Sebelum Ken menyelesaikan kata-katanya, Ale segera berjalan ke lemarinya dan mencari sweeter berukuran besar lalu memberikannya kepada Ken. Ketika ia meminta Ken untuk memakai itu saja, pria itu bertanya, "Apa ini sweeter pacar kamu?"

"Tidak. Aku membelinya tiga bulan yang lalu saat ada diskon. Apa kamu keberatan kalau pakai baju diskonan?"

"Aku akan memakainya. Dan Ale, kamu harus mandi sekarang," Kata Ken kepada Ale.

Ketika Ken menyelesaikan kata-katanya, Ale mengangguk dan segera berjalan ke arah kamar mandi. Ia akan mandi seperti biasanya, ia tidak peduli kalau pria yang sekarang berada di apartemen nya mungkin marah karena menunggunya. Ale seperti baru saja menemukan kesenangannya yaitu melihat Ken marah karena menunggunya.

Ken memakai sweeter yang diberikan Ale lalu ia mengambil handphone untuk mengecek sesuatu. Ada nama Cealine di chat teratas dan saat ia membaca semua chat dari Cealine, Ken tahu kalau wanitanya masih berada di apartemennya sejak kemarin. Dan Ken menghubungi Cealine dengan wajah serius.

Flowers in autumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang