Ale sudah bangun sejak sepuluh menit yang lalu dan yang dilakukannya sekarang hanya berjalan di kamar Ken lalu karena bosan ia keluar dan menemukan Ken masih sibuk dengan pekerjaannya. Ia melirik ke arah jam di tangannya dan sudah jam tujuh malam. Ia tertidur cukup lama dan membuatnya sedikit malu sekarang. Kemudian Ale berjalan ke arah pintu dengan kaki yang di jinjit berusaha tidak mengeluarkan suara apapun."Mau kemana kamu?"
Ale berbalik dan dengan gugup ia berkata, "Pulang dan terimakasih."
Ken menutup berkas di depannya lalu berdiri dan mengambil jas. Ia memakainya dengan tenang lalu berkata, "Temani aku makan dulu."
"Tapi aku-"
"Alette Jane Lorraine, aku meminta kamu untuk tidak berdebat sekarang."
Dan Ale mengangguk, ia akan menuruti perkataan Ken sekarang karena ia ingin berbalas budi. Pria yang sekarang berjalan di depannya sudah membantunya dan ia akan melakukan hal yang sama.
Ken membawa Ale ke salah satu kedai pinggir jalan. Ada banyak orang yang sudah duduk lesehan dan menunggu pesanannya datang. Lalu Ken meminta Ale untuk duduk dimanapun sedangkan pria itu yang memesan makanan. Hampir semua orang yang mengenal siapa Ken berbisik dan membuat tempat makan itu seakan baru saja kedatangan orang penting.
Ken berjalan ke tempat Ale berada dan ia dengan datar berkata, "Kenapa mereka tidak bisa menerima AMEX?"
"Kamu belum pernah kesini?"
"Belum."
"Dan kamu mengajak aku makan di sini dengan kamu pakai AMEX?"
"Ya."
Seorang pelayan datang dan memindahkan empat piring ke atas meja. Dua piring nasi dan dua piring sate. Setelah pelayan pergi, Ale berkata, "AMEX tidak akan berguna ditempat ini. Kamu harus membayar dengan uang cash. Apa kamu membawanya?"
Ken mengangguk membuat Ale tersenyum tanpa sadar. Ia lalu menoleh ke sekitar dan berkata, "Apa pendapat kamu makan di tempat ini?"
"Tidak buruk," Jawab Ken lalu mengambil piring Ale yang berisi sate. Membantu memisahkan dagingnya dari tusukan lalu kembali memindahkannya ke depan Ale. Kemudian ia melakukan hal yang sama untuk dirinya sendiri.
"Jadi, apa kamu akan melepaskan tanggungjawab kamu? Maksud aku, kamu tidak perlu mengikuti permintaan orang-orang. Aku akan bekerja di perusahaan kamu tanpa protes dengan harapan kamu tidak perlu melakukan apapun. This is ridiculous Ken. Kamu yang melakukan sesuatu hanya karena permintaan orang-orang itu tidak masuk akal."
"Apa dengan aku yang tidak melakukan apapun bisa membuat kamu berhenti bersikap tidak sopan? Tidak membantah semua perkataan aku?"
"Aku akan melakukan itu kalau kamu juga melakukan apa yang aku inginkan."
"Kenapa kamu tidak ingin orang-orang menjadi khawatir kepada kamu?" Tanya Ken setelah mengunyah makanannya.
Ale kemudian bertanya juga kepada Ken, "Kenapa kamu tidak ingin meninggalkan Cealine saat orang-orang menginginkan kamu meninggalkannya? "
"... "
"Sama seperti kamu. Saat aku masih bisa bertahan aku tidak ingin membuat orang-orang khawatir. Aku bisa bertahan sampai batasnya dan kalau aku merasa sudah waktunya, aku baru akan melepaskannya. Dan saat orang-orang meminta sebaliknya, bukankah mereka yang terlihat lebih egois?"
"Apa kamu menganggap aku dan kamu memiliki kesamaan, Ale?" Tanya Ken dengan sinis.
"Ya."
"Kamu sangat terlalu percaya diri. Kamu tidak kehilangan apapun, Ale."
Ale dengan ketenangannya menjawab, "Tidak ada yang tahu rasa kehilangan terbesar yang aku alami. Dan mungkin dengan harapan yang sangat tinggi, aku tidak akan merasakan itu lagi. Semoga saja selama aku bisa berdiri dengan kaki aku sendiri dan tanpa bantuan siapapun, aku bisa seperti ini. Aku akan hidup dengan keinginan aku sendiri."
"Aku tidak ingin orang lain ikut campur, Ken. Orang lain ataupun kamu, aku tidak menginginkannya."
"Bagaimana kalau setelah Mike Coleman aku dapatkan?" Jawab Ken.
Ale menggeleng, ia menoleh ke sekitar dan memastikan kalau tidak ada yang mendengarkan kata-katanya, "Aku tidak ingin kamu menangkap Mike Coleman. Aku tidak mengerti kenapa semua orang seperti harus menyalahkan Mike? Aku tahu kalau dia pernah memberikan aku minuman yang membuat aku panas. Tapi Ken, Mike bukanlah kriminal."
"Grace Anderson, kamu melihat apa yang sudah didapatkannya dari pria itu."
Ale mengangguk, "Luka lebam di tubuhnya."
"Dan bagaimana kamu bisa berpendapat kalau Mike bukanlah kriminal?"
. ..
..."Kamu tahu kalau menangkap Mike tidak lah menguntungkan. Jadi berhenti mencoba menangkapnya. Ini hanya permainan politik yang membosankan, Ken. Dan kalau kamu menangkap Mike, aku sangat yakin kalau kamu akan mendapatkan jalan untuk pembangunan ininfrastruktur di megaproyek Tanaka House sekarang tapi kamu juga tahu kalau sampai kamu ikut andil, tidak mungkin kalau beberapa media tidak mencium sesuatu. Listen to me-"
"Aku mendengarkan kamu."
"Dan kamu harus mendengarkan aku. Kamu tidak akan menangkap Mike hanya karena apa yang dilakukannya kepada Grace. Grace Anderson hanyalah pion, tidak, Mike juga pion yang sedang dimainkan oleh orang tua mereka sendiri dan kamu hanya akan pion mereka juga pada akhirnya."
"Tidak," Ken memberikan ultimatum yang membuat Ale bingung. "Aku tidak akan pernah menjadi pion siapapun karena aku yang ingin memainkan caturnya. Dan kamu, aku tidak perlu orang-orang meminta aku untuk mengkhawatirkan kamu. Aku bisa melakukan semau aku. Dan karena kamu juga bagian dari Tanaka House."
"Kalau begitu aku akan mencari cara agar kamu tidak perlu melakukannya," Jawab Ale dengan tegas. "Trust me, saat kamu harus bersusah patah mengkhawatirkan aku, ada orang lain yang mungkin lebih membutuhkannya."
"Apa yang membuat kamu tidak bisa menerima kekhawatiran orang lain? Jangan bilang karena kamu bisa sendiri. Manusia tidak pernah benar-benar bisa hidup sendiri. Dan aku tahu kalau kamu sebenarnya tidak merasa keberatan dengan apa yang aku lakukan. Tapi kamu dengan keras kepala meyakinkan diri sendiri kalau kamu tidak membutuhkannya."
"Aku memang tidak membutuhkannya."
"Kamu naif, Ale."
"Bagaimana kalau aku mengatakan kalau kekhawatiran orang-orang mungkin saja akan menyakiti orang lain. Cemburu dan rasa sakit hati akan membuatnya perlahan mati, Ken. Menyedihkan."
"Dan cerita novel apa yang sedang kamu baca sampai kamu berpikir seperti itu?"
"Kamu tertarik membacanya?"
"Untuk orang yang lebih menyukai realita daripada cerita fiksi, tidak, terimakasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers in autumn
Romancekamu dan aku yang tersenyum di musim gugur. Mengatakan kalau kita sudah berada di ujung jalan untuk menyeberang dan menyapa. Melewati yang namanya penolakan untuk saling menerima. Alette Lorraine memperhatikan jari manisnya dan berkata, "Setidakny...