17

68 14 7
                                    

Sepuluh jam yang lalu,
Kendranata Alden Tanaka terdiam dan memastikan kalau seseorang yang berada di depannya adalah wanitanya, Cealine Layina Marc. Satu langkah, dua langkah, dan tiga langkah, Ken berhenti dan dengan bingung ia bertanya, "Kapan kamu pulang?"

Cealine tersenyum dan berjalan mendekati Ken. Ia memeluknya lalu berbisik, "Aku pulang dari kemarin. Dan aku sudah disini sejak satu jam yang lalu."

Ken melepaskan diri dan dengan datar ia bertanya kembali, "Kenapa kesini?"

"Aku ingin bertemu kamu."

"Untuk apa?"

"Talking about us."

Tentang kita. Rasanya Ken ingin tertawa malam ini. Bagaimana bisa wanita di depannya tiba-tiba ingin berbicara tentang kita. Ken memejamkan matanya lalu ia berjalan ke arah lemari. Mencari baju ganti tapi kegiatannya terhenti saat Cealine berkata, "Ken, aku pulang untuk kembali bersama kamu."

Ken meletakkan kembali baju yang dipegangnya dan ia berbalik untuk mendapati Cealine berdiri di depannya. Wanita yang dicintainya sekarang berada di depannya, peluk dia Ken. Kamu merindukannya selama ini. Tapi Ken tidak melakukan apapun. Ia masih belum bisa menerima kedatangan Cealine yang tiba-tiba.

"Kamu seperti wanita yang tidak punya harga dirinya, Cealine. Kamu meninggalkan aku saat seharusnya kita menikah. Dan kamu kembali dengan tiba-tiba dan memaksa aku untuk menerima kamu. Is this like a game for you?"

Cealine terdiam. Ia mengerti dan sangat mengerti kalau Ken marah kepadanya. Pria itu pantas dan berhak untuk marah kepadanya tapi Cealine akan berusaha dengan keras untuk kembali mendapatkan Ken. Cealine berusaha menyentuh lengan Ken tapi pria itu segera menghindar.

"Ken-"

"Aku masih mencintai kamu, Cealine. Sangat. Tapi aku juga masih kecewa kepada kamu. I prepared everything for our wedding but you just left."

"Aku kembali Ken. For you."

Ken menggeleng, "Dan apa kamu pikir aku akan kembali kepada kamu begitu saja? Cealine, kamu tahu bagaimana cintanya aku kepada kamu. But you also have to understand, bagaimana aku harus menerima kamu kembali."

"... "

"Kalau kamu ingin tetap disini, tidak masalah. Aku akan pergi."

Ken berjalan pergi tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Ia mendengar Cealine yang memanggilnya tapi Ken mengabaikannya. Ia ingat pembicaraannya dengan Bayu tadi siang.

"Cealine tidak akan pernah bisa digantikan siapapun, Bayu."

"I know. Tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu. Dan seandainya Cealine kembali, aku akan tetap memilih bersamanya."

Ken memang akan kembali kepada Cealine tapi ia hanya ingin wanitanya belajar yang namanya konsekuensi. Ketika Cealine memilih untuk meninggalkannya maka wanita itu harus tahu bagaimana caranya mendapatkan apa yang sudah ditinggalkan. Ken tidak pernah menyukai siapapun yang dengan seenaknya mendapatkan apa yang diinginkannya.

Tanpa disadarinya Ken berada di luar selama satu jam. Mengelilingi Jakarta tanpa arah. Dan saat ia memutuskan untuk berhenti di depan apartemen yang dikenalnya, Ken menghentikan mobil dan keluar. Ia menatap gedung apartemen di depannya dengan serius. Lalu tanpa disadarinya ia melihat Ale berjalan cepat ke luar apartemen.

Alette Jane Lorraine membuat Ken melangkah mendekatinya dan memanggilnya.

"Ale?"

Flowers in autumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang