Part 12

28.2K 1.3K 5
                                    

Happy Reading.... 😂😂

PoV Namira

Mas Aldi menepati janjinya untuk menjemput ku. Setelah selesai makan siang aku dan mas Aldi pamit pada ibu.

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan antara aku dan mas Aldi.

Aku terus memikirkan bagaimana hidupku ke depannya. Apa keputusan yang ku ambil sudah tepat? Walaupun aku memang sudah mengagumi mas Aldi sejak lama tapi keraguan itu masih ada meski melihat dari sikapnya mas Aldi sangat tulus padaku.

Setelah sampai di rumah aku segera turun dan mas Aldi pamit langsung pulang. Sebelum memasuki rumah aku ke toko terlebih dulu. Sekarang menunjukan jam 4 sore semua pegawai sibuk membereskan toko karena sebentar lagi tutup.

"Ra udah pulang?" Tanya mbak Ina.
"Iya mbak. Langsung kesini nih."
"Gimana rame mbak hari ini?" Sambungku.
"Alhamdulillah rame. Besok juga ada pesenan lumayan banyak Ra, buat yang ulang tahun dan hantaran." Jawab mbak Ina.
"Alhamdulillah. Mbak, kalau gitu aku mau ke rumah dulu ya." Kataku sambil tersenyum.
"Iya Ra."

Begitu masuk rumah aku langsung shalat ashar lalu menuju dapur menyiapkan bahan makanan untuk ku masak.

Setelah berkutat dengan peralatan dapur dan masakanku sudah matang aku menyiapkannya di meja makan lalu mencuci semua peralatan kotor yang telah ku gunakan.

"masak sudah, beberes rumah sudah sekarang aku akan membersihkan diri lalu makan." Kataku.

Sudah lama aku tak menghubungi mbak Nia, setelah makan aku pun menghubungi mbak Nia. Begitu panggilan tersambung terdengar suara mbak Nia lalu aku menceritakan kejadian kemarin pagi.

"Apa? Jadi yang kamu denger itu..." Kata mbak Nia menggantung.
"Iya mbak, ternyata aku salah paham. Pak Andre yang bilang langsung di telpon kemarin."
"Hah Syukurlah kalau itu hanya salah paham." Mbak Nia menghela nafas lega.
"Terus ketika pak Aldi tanya kamu jawab apa Ra?" Sambung mbak Nia.
"Ya... Aku bilang iya mbak. Bagi anakku materi dan financial mungkin aku bisa memenuhi itu. Tapi, sosok ayah yang juga sama dibutuhkannya tak bisa aku penuhi. Setelah aku pikir-pikir lagi, aku mau yang terbaik untuk anakku. Aku gak mau dia tak merasakan kasih sayang dari ayahnya."
"Iya juga sih Ra bener. Kasihan anakmu nanti ya."
"Iya mbak. Em... Oh ya mbak, mbak kan bilang pengen kerja di Bandung kalau bisa yang gak jauh-jauh banget dari rumah. Em.. kalau..."
"Kalau apa sih Ra? Lama banget tau kalaunya." Kata mbak tak sabar memotong ucapan ku.
"Em... Mbak mau gak kerja di toko kue ku? Dan masalah gaji.. gajinya memang beda dengan yang mbak dapat sekarang." Kataku.
"Bener Ra boleh nih kalau mbak mau? Ada lowongan buat mbak?"
"Iya mbak."
"Mbak mau Ra. Masalah gaji mbak gak masalah, yang penting ada penghasilan dan deket sama ibu."
"Yasudah bulan depan mbak mulai kerja ya Ra?" Sambung mbak Nia.
"Iya mbak."

🍂🍂🍂🍂

Keesokan harinya....

PoV Aldi

Hari ini aku harus kembali ke Jakarta. Sekarang sudah menunjukkan jam 6.30 pagi, jarak dari rumah ke bandara 2 jam sedangkan jadwal penerbangan jam 9. Aku tak punya banyak waktu aku buru-buru berangkat menuju bandara diantar mamah dan mang Ujang.

"Nanti kalau udah nyampe kabari mama Al." Kata mama.
"Iya ma, pasti." Kataku.

Setelah kurang lebih 35 menit penerbangan aku tiba di bandara Soekarno-Hatta dan pak Amin sudah datang menjemputku.

Begitu sampai di rumah aku langsung menghubungi mama agar tak kuatir keadaanku. Tapi... Setelah menghubungi mama aku baru ingat, ada satu hal yang aku lupakan.

Namira... Namira ku.
Kenapa aku bisa lupa meminta nomor telponnya? Bagaimana aku bisa menghubunginya? Minta nomornya pada mama sama saja bohong. Mama gak akan kasih dan pasti malah mengejekku karena aku yang notabenenya sebagai calon suaminya tapi sekedar nomor telpon tak punya.

Aku harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaanku agar bisa segera kembali ke Bandung.

Aku menjalani hari-hariku seperti biasa. Ah tidak. Ada yang berbeda sekarang. Kini sepulang dari kantor aku tak ikut ke club' bersama teman-temanku.

2 hari kemudian...

Sekarang aku sudah berada di Aceh, lebih tepatnya di hotel tempat ku menginap. Besok aku akan meninjau proyek dan anak cabang perusahaan ku disini.

🍂🍂🍂🍂

PoV Namira

Sudah tiga hari mas Aldi tak menemui ku. Mas Aldi lama mengobrol dan menemaniku hampir seharian waktu itu.

Rindu. Aku merindukan mas Aldi yang selalu lembut padaku, yang begitu perhatian. Tapi sekarang? Perhatian padaku menemui ku saja tidak. Ah aku baru ingat, bahkan mas Aldi tak pernah meminta nomor telponku. Apa mas Aldi menyesal? Apa mas Aldi berubah pikiran tak mau bertanggung jawab lagi? Apa karena aku yang tadinya menghindar? Kenapa harus sekarang mas Aldi pergi dan berubah pikiran? Kenapa tidak dari dulu saat pertama kali bertemu kembali?

Seharian ini hanya berdiam diri di rumah, aku tak ingin ke toko kue. Aku lelah, terlalu banyak tanya di kepalaku. Aku menangis dalam diam, mengapa rasa rindu ini sangat menyiksa..

Jangan lupa vote & comment ya gaees... 😊😉😘

Married by Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang