Part 21

22.3K 1K 18
                                    

Happy reading all....

Setelah selesai mencoba baju di butik dan membeli salah satu baju di butik tersebut yang harganya cukup mahal bagi Namira, namun kedua orang itu memaksa untuk membeli baju dengan alasan bahwa uang yang digunakan untuk membayarnya adalah pemberian sebagai ucapan terimakasih dari calon pengantin pria karena sudah mau menolong mencoba baju pengantin tadi. Alhasil karena alasan itu Namira setuju untuk membeli gaun hijau tosca yang sangat cocok dikenakannya.

"Beli baju udah. Sekarang kita makan dulu yuk! Laper nih.." kata Nia sambil mengusap perutnya yang tadi berbunyi meminta untuk segera diisi makanan lezat.

"Iya mbak sama, aku juga udah laper nih." Kata Ina dengan semangat 45 nya menyangkut makanan.

"Yuk kita makan.. spageti enak kayaknya."

"Ayok.." Ina dan Namira serempak menjawab ajakan Nia.

Begitu sampai di salah satu restoran, mereka langsung memesan makanan dan begitu pesanan datang langsung disantap dengan semangat oleh ketiga orang itu.

Ting..

Tiba-tiba saja hp Namira berbunyi tanda ada pesan masuk.

Mama Desi
Ra. Malam ini Aira nginep dirumah mama boleh ya? Perlengkapannya ada kok disini, tinggal nanti mama minta tolong mang Ujang untuk beli susunya.

Menantu
Iya ma boleh kok. 😊

M

ama Desi
Terimakasih sayang 😘

Namira tau, Aira adalah cucu yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh mamanya Aldi, dan begitu keinginannya tercapai pasti beliau ingin menghabiskan waktu dengan cucu pertamanya itu.

Tentu tak mungkin kan Namira melarang Aira untuk menginap apalagi itu bersama neneknya sendiri, rasa-rasanya kurang enak.

"Makan udah. Kita pulang yuk, istirahat?" Kata Ina.

"Iya yuk pulang aku juga capek" kata Namira yang memang sudah merasa lelah ditambah kekenyangan sehabis makan membuatnya ingin segera berbaring di kasur kesayangannya.

"Ya udah yuk! Apa boleh buat kalian ini udah mau pulang aja." Jawab Nia dengan cemberut dia beranjak dari tempat duduk karena disaat dirinya masih ingin jalan melihat-lihat tapi ke dua orang yang bersamanya itu tak mendukung dengan memilih segera pulang.

Begitu sampai rumah Namira segera mandi dan bergegas melaksanan shalat ashar lalu merebahkan badannya di kasur kesayangannya yang bisa menghilangkan rasa lelahnya.
Diam termenung seorang diri, itulah yang Namira lakukan saat ini. Nasib seseorang tidak ada yang tahu, sama seperti Namira yang tengah memikirkan bagaimana nasib kehidupannya esok hari dan hari-hari mendatang.

Keesokan harinya...

Setelah sarapan Namira memutuskan untuk menyiram tanaman bunga mawar kesukaannya, tapi sebelum itu tiba-tiba handphonenya berbunyi.

Kriiiiing.... Kriiiiing...

"Hallo. Assalamu'alaikum ma."

"Wa'alaikumussalam.. Ra ke rumah mama sekarang juga."

Mendengar suara bu Desi sangat panik dan langsung memutuskan sambungan telepon sepihak membuat Namira jadi khawatir takut terjadi sesuatu yang buruk.

Hayyo kira-kira apa yang terjadi ya??? 🤔🤔🤔

Married by Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang