Part 23 - END

44.4K 1.3K 45
                                    

5 tahun kemudian.....

"Pagi bunda..."
"Pagi sayang... Ayo duduk. Ayahnya mana sayang?"
"Ayah masih dikamar bun, katanya sebentar lagi turun."
"Oh gitu. Baiklah kita tunggu ayah ya."
"Oke"

Ya, dia adalah Aira. Bayi kecilnya kini telah tumbuh menjadi seorang anak yang pintar menggemaskan dan cantik tentunya, kini Aira sudah bersekolah di taman kanak-kanak.

  Namira menunggu kedatangan Aldi sembari sesekali mengelus perutnya yang sudah membuncit karena kandungannya sudah berusia 36 minggu, tinggal menunggu hari bayinya lahir. Dua minggu setelah pernikahan, Aldi membawa Namira ke Jakarta. Aldi tidak mungkin selalu harus bolak balik Jakarta-Bandung, sedangkan toko kue milik Namira dia percayakan kepada ke dua orang yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri Ina dan Nia.

"Pagi kesayangan ayah.. maaf ya ayah sedikit lama" kata Aldi menghampiri Aira lalu menciumnya, tak lupa Namira dan perutnya mengusap sayang sudah tak sabar menunggu kelahiran bayinya.

"Pagi mas.. ayo duduk kamu harus nganterin Aira sekolah dulu loh, nanti telat lagi."
"Iya iya yang"

Setelah selesai makan Aldi dan Aira pamit pada Namira untuk segera berangkat.

🍂🍂🍂🍂

Jam menunjukkan pukul. 15.30 Aira sedang menonton kartun kesukaannya sambil memakan biskuit yang baru saja selesai Namira buat.

"Bunda ayah pulangnya jam berapa sih?"

"Sebentar lagi deh kayaknya, katanya sih habis ashar ayah pulang."

"Oh begitu. Bunda dedek lahirnya kapan sih? Aira udah gak sabar pengen cepet-cepet lihat dedek terus nanti dedeknya Aira ajakin main sepeda" katanya dengan semangat yang sudah tak sabar menanti kehadiran sang adik.

"Kayaknya sebentar lagi deh sayang" kata Namira sembari mengelus perutnya yang akhir-akhir ini sering merasakan mulas.

"Waktu itu Aira tanya ayah katanya sebentar lagi. Sekarang Aira tanya bunda katanya sebentar lagi juga. Sebentar laginya itu kapan sih? Kek sebentar lagi terus?"

"Ya sebentar lagi sayang, tak akan lama. Aira harus sayang dedek ya? Nanti dedeknya Aira jagain."

"Iya bunda. Pasti dedeknya Aira jagain kok bunda tenang aja"

Tak lama seseorang yang sedang mereka tunggu akhirnya datang juga.

"Assalamu'alaikum bunda, Aira"

"Wa'alaikumussalam ayah" jawab Namira dan Aira bersamaan.

"Ayah Aira mau digendong"

"Eh nanti dulu sayang.. ayahnya mandi dulu ya, nanti kalau udah mandi baru deh minta gendong. Ayahnya bau keringet loh" peringat Namira.

"Hahaha iya sayang.. nanti dulu ya."

"Ya udah ayah cepetan mandi." Kata Aira yang langsung ditinggalkan Aldi bergegas mandi.

"Jangan lama-lama ayah" Aira berteriak memperingatkan Aldi.

"Sayang bunda susul ayah dulu ya. Aira mainan dulu oke sayang"

"Iya bunda"

Begitu masuk ke kamar Namira dikagetkan dengan kehadiran Aldi.

"Loh mas kok kamu masih disini belum mandi?"

"Iya aku sengaja nungguin kamu"

"Kenapa nungguin aku?"

"Kamu bilang sama Aira apa tadi? Aku bau?" Tanya Aldi sambil memojokkan Namira.

Married by Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang