Part 17

24.4K 1.1K 8
                                    


Enjoy reading gaes....

Setelah menempuh jarak lumayan jauh, sampailah di kediaman Bu Desi.

Tok... Tok...

"Assalamu'alaikum" ucap Namira dan Aldi berbarengan seraya mengetuk pintu.

"Wa'alaikumussalam.. Al, eh sama Namira juga toh? Ayo masuk." Jawab bu Desi lalu mempersilahkan masuk.

"Kok kalian bisa barengan sih?" Lanjutnya.
"Iya dong ma bareng. Kan Al tadi ke rumah Namira dulu." Jawab Aldi cengengesan.
"Oalah pantesan.."
"Ma, Aira udah tidur?" Tanya Namira sambil celingukan mencari keberadaan anaknya.
"Iya Ra udah tidur, itu mama tidurkan di kamar Deket tangga."
"Oh iya ma. Ma, maaf ya pasti mama kerepotan sama Aira." Tutur Namira tak enak hati.
"Apa sih Ra, enggak kok. Cucu sendiri juga dan lagi dia enggak rewel kok Ra." Jelas Bu Desi membuat Namira tenang.
"Kamu nginep aja disini Ra. Udah malem lagian Aira juga udah tidur. Kasihan kalau pulang malem-malem gini." Lanjutnya.
"Em... Tapi ma..." Namira ragu, tapi perkataan mamanya Al benar juga.
"Udah pokoknya kamu nginep disini. Mama gak kasih ijin kamu pulang. Titik!" Bu Desi memotong perkataan Namira yang sepertinya ragu.
"Iya ma. Aku nginep disini." Kata Namira pasrah. Toh calon ibu mertuanya ini kalau sudah memutuskan tak bisa diganggu gugat. Al yang melihat interaksi ibu dan calon istrinya itu tersenyum.

🍂🍂🍂🍂

PoV Aldi

Setelah lumayan lama mengobrol dengan mama dan Namira, aku meminta Namira segera tidur karena ku lihat beberapa kali dia menguap tanda matanya sudah lelah untuk terus terbuka.

Pukul 11 malam tiba-tiba aku terbangun. Aku merasa haus, tenggorokanku kering sekali rasanya. Tapi, begitu ku lirik di kamarku tak ada air minum aku lupa mengisinya. Ku turunin anak tangga lalu berjalan ke dapur.

Glek.. glek.. glek..

"Aah.. lega rasanya setelah minum." Tutur Aldi.

Setelah selesai minum aku berjalan menuju kamarku, tapi tiba-tiba saja mataku tertuju pada satu pintu di dekat tangga. Pintu yang dibaliknya ada dua perempuan yang aku sayang tengah tertidur. Ya, Namira dan Aira.

Aku berjalan menghampiri pintu itu. Ku pegang dan ku putar knop pintu, terpampang lah pemandangan yang sangat indah

Married by Accident (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang