Enjoy reading....
Hari-hari berlalu, tak terasa kini Aira sudah berusia tiga bulan. Dia tumbuh dengan sehat dan sangat menggemaskan, apalagi berat badannya yang naik pesat dibanding saat dia lahir. Pipi gembulnya yang jadi kegemaran orang-orang untuk mencubitnya. Seperti sekarang ini di toko kue ketika Namira sedang mendudukkan Aira di pangkuannya Ina dan Nia menghampiri lalu mengusik ketenangan bayi itu.
"Hai sayang keponakan aunty..."
"Hai sayang... Sini sama Tante Ina aja sayang.. ayo ayo Tante gendong."
"Ih jangan mau sayang. Udah sama aunty Nia aja oke"
"Eh aku duluan Na."
"ih kalian ini bisa diem gak sih. Berisik banget. Anak aku nangis entar" ucap Namira geram ketika melihat tingkah Ina dan Nia yang sangat berisik sekali.
"Kamu sih Na"
"Kok aku sih mbak Nia kan kamu juga sama berisik"
"Tapi kamu kan yang duluan"
"Kalian bisa diem gak? Kalau gak bisa diem biar aku pulang ke rumah saja" ucap Namira yang tak habis pikir pada dua orang yang saling menyalahkan itu.
'seperti anak kacil' pikir Namira."Iya maaf sih Ra."
"Iya maaf Ra. Kita yang salah ya Na?"
"Iya."
Namira tersenyum melihat tingkah Ina dan Nia 'benar-benar seperti anak kecil' katanya dalam hati."Oh iya Ra, Aira sekarang kan udah umur tiga bulan udah gede dia. Kira-kira kamu kapan nikah sama pak Aldi?"
"Iya bener Ra. Udah lama dari kamu melahirkan, udah boleh nikah. Mau kapan?"
"Enggak taulah mbak. Mas Aldinya aja sekarang lagi di Jakarta. Sebelum ke Jakarta dia gak bilang apa-apa. Kemarin mama ke rumah juga gak ngebahas pernikahan. Gak jadi kali" kata Namira dengan lesu.
"Ya kali Ra enggak jadi. Bukannya udah bilang dulu mau nikahin kamu." Kata Nia begitu mendengar Namira bilang kemungkinan enggak jadi.
"Iya Ra. Kalau emang enggak jadi, buat apa dulu sampai kesini maksa mau ketemu kamu." Sambung Ina.
Namira hanya diam, tak menanggapi ucapan dua orang yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri itu.Jangan lupa vote comment follow ya gaes.... 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident (End)
General FictionSeorang perempuan yang bekerja sebagai office girl di salah satu perusahaan terkenal terlah terenggut kehormatannya oleh bosnya sendiri.