"Diharapkan kepada Shinta untuk menuju ruang bk sekarang juga, saya ulangi lagi Shinta diharapkan menuju ruang bk sekarang juga"
Suara mikrofon sekolah itu terdengar jelas, Shinta diharapkan keruang bk sekarang juga.
Shasya menatap Shinta dengan tatapan jengah.
"Lo buat masalah apa lagi sih ta? Ga kapok apa lo? " Jengah Shasya
"Bukan salah Shinta ko, tadi dia mukulin kaka kelas gara-gara ngegoda aku" Jawab Shea
"Hah!? Ko bisa? " Kejut Shasya
"Udahlah ga penting, gue pergi dulu guys tungguin dikantin bye" Ujar Shinta langsung berjalan santai di Koridor.
Sesampainya Shinta diruang itu, guru bk menatap Shinta malas, karna sudah berulang kali Shinta masuk bk lagi.
"Masalah apa lagi Shinta?" Tanya guru itu lembut
"Cih sok lembut, ujung-ujungnya juga gue dibentak! Najis pencitraan! " Batinnya mencibir
" Ibu udh tanya dia belum? "Kata Shinta dingin.
" Leo? Mengapa kamu bisa dibuat seperti ini oleh Shinta?" Tanyanya
Sepertinya kaka kelas itu terjebak sendiri dalam ulahnya, dia yang mengadu, tapi dia yang dihukum.
"Jawab dong ka! Jangan merasa korban kalau lo yang salah! " Kesal Shinta sinis menatapnya.
"Shinta! Jaga sikap kamu, dia senior kamu jadi sopan dikit! " Bentak guru bk
"Dia aja ga sopan sama adik kelas, gimana saya mau sopan" Cibir Shinta kesal.
"Apa maksud kamu?" Tanyanya
"Sekarang gue tanya sama lo, buat apa lo colek-nyolek Shea hah!? Buat apa? Lo pikir dia cewe murahan yang ngasih mahkotanya sama cowok brengsek kaya elo?" Sinis Shinta menatap Leo.
Awalnya bu Gyna yang selaku guru bk itu hanya menyimak perkataan Shinta, sekarang dia terkejut ternyata ini yang terjadi.
"Lo ga ush fitnah ya!" Elak Leo
"Kalau ibu ga percaya sama saya, lihat CCTV dibelakang sekolah, permisi! " Ucap Shinta keluar ruang bk itu.
*****
Shinta berjalan santai di Koridor menuju kantin utama sekolah, jujur saja dia merasa risih dengan tatapan yg diberikan siswa/i disitu, tapi mau bagaimana lagi? Itu sudah biasa baginya.
"Gimana? Nanti ngebasket ga?" Tanya Alga tiba-tiba dihadapan Shinta.
Shinta meresponnya dengan mengangkat bahunya acuh, lalu melanjutkan perjalanannya.
Tak lama perjalanannya itu terhalang kembali, ada seorang lelaki yang sepertinya adik kelas Menyodorkan coklat padanya.
"Buat gue?" Tanya Shinta
"Iya buat kaka, jangan lupa dimakan ya ka" Jawabnya malu malu dan pergi.
"Baru tau ada yang suka sama gue, biasanya juga ngehindar. Ck, dasar aneh" Gumamnya
Sampai dikantin utama Shinta menghampiri sahabat² nya yang sedang melahap makanan.
"Pesenin gue dong" Pinta Shinta
"Kamu mau apa? " Tanya Shea
"Nasgor pedes sama air putih aja" Jawabnya santai.
"Oke, tunggu ya" Katanya pergi.
"Lo dihukum? "Tanya Shasya dan Shinta menggeleng pelan
" Critain kejadiannya " Kata Shasya
Flashback on~
"Ka Shinta gawat ka gawat" Ujar adik kelas menghampiri Shinta
"Kenapa? " Tanya Shinta malas
"Itu, ka Shea hampir dilecehin kaka kelas dibelakang sekolah" Kata adik kelas itu.
"Kurang ajar! " Umpat Shinta segera menyusul kebelakang sekolah.
Disana dia melihat Shea sudah menangis dicolek colek kaka kelas itu, amarah Shinta sudah menaik, segeralah dia menghabisi kaka itu.
Bugh!
Bugh!
Plak!
Bugh!
Bugh!
Plak!
Plak!
Bugh!
Shinta membabi buta mereka yang ikut menggoda Shea.
"Lepasin tangan kotor lo dari sahabat gue! " Kata Shinta menahan emosinya agar tidak keluar lagi.
Sehingga mereka semua melepaskan Shea dan pergi begitu saja.
Flashback off~
"Oh pantes lo masuk kelas mukanya merah gitu, gue kira elo sakit" Kata Shasya.
"Nih makanan nya ta" Ujar Shea
"Makasih Shea" Ucap Shinta tersenyum manis, hingga menampakkan dia lesung pipi dikanan dan kiri pipinya.
"Gila lo tadi senyum?" Tanya Shasya, dan Shinta tidak perduli.
"Shea, lo mulai sekarang jangan jauh jauh antara gue ataupun Shinta" Ujar Shasya.
"Ish kan ga selamanya aku bareng kalian" Rajuk Shea kesal
"Demi kebaikan lo juga" Timpal Shinta sambil mengunyah.
"Gimana nanti kalau Shasya ada pertemuan penting sebagai anggota PMR, terus Shinta juga harus latihan basket, aku gimana?" Tanya Shea memberi alasan
"Gue titip lo ke abang lo lah" Jawab mereka santai.
"Ish ga enak terus aja dikekang" Gerutunya kesal
"Elo mau ngalamin kejadian kaya tadi pagi? " Tanya Shinta
"Engga mau lah" Jawabnya ngegas
"Ya makanya, kita jaga elo" Jawab mereka bareng lagi.
"Oh iya, gue ada latihan hari ini, jadi ga ush nungguin gue pulang ya" Kata Shinta
"Oh iya, aku juga ada latihan dance" Kata Shea
"Yaudh gue pulang duluan" Kata Shasya.
"Kuy ke kelas udh bel" Kata Shea berjalan duluan.
®®®®®
Huhuy part pertama nih, jangan lupa votenya, comment bila perlu ataupun apalah.
Untuk cerita Angkasa vs matahari aku hapus ya, maaf karna sedikit error error gitu.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple girls {√}
Teen Fiction[ END ] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! PLAGIAT? HUSH! HUSH! HEMPAS AJA! Shinta. dia punya pribadi yang tidak bisa dimainkan. jika orang itu sudah keterlaluan, Shinta tidak akan main main lagi dia akan mengajak orang itu baku hantam! tidak ada kata ampun...