5.|Triple Girls {Shea}

538 55 2
                                    

Plak!

"Jangan tampar Shea lagi,sakit" Rintih Shea menangis.

"Makanya kalau lo ga mau ditampar, lo harus nyerahin diri lo kekita" Ujar preman itu.

"Ga Shea ga mau, abang Dendy bantuin Shea" Isak Shea.

"Lo ga ush nangis, kita ga bakal luluh" Ujar yang lainnya.

Brak!

Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!

"Jangan sentuh cewe gue" Ujarnya dingin lalu menggendong Shea ala bridal style.

*****

"Bi!bibi! " Teriaknya dari arah pintu sambil berlari.

"Ada apa den? " Ucap bibi sambi berlari dari arah dapur.

"Tolong mandiin dia, gantiin bajunya, biar saya yang obatin" Ujar Dareen (si badboy sekolah)

"Siap den" Ucap bibi itu.

Selang beberapa jam Shea sudah berpenampilan baru lagi, tidak seperti tadi sangat berantakan.

"Uhh.. Pipi Shea sakit" Keluh nya

"Lo udh gpp kan? " Tanya Dareen

"Iya Shea gpp" Jawab Shea melihat penampilannya.

1 detik...

2 detik....

3 detik....

"HUAA, BAJU GUE LO YANG GANTI YA? PASTI LO MESUM BANGET! PASTI LO APA APAIN SHEA! " Teriaknya

"Sttt..  berisik banget sih lo" Cibir Dareen kesal.

"Lo brengsek anjir! " Ujar Shea memukul pukul Dareen pakai bantal di sampingnya.

"Lo tenang dulu napa sih!" Kata Dareen menahan Shea.

Namun karna Shea terlalu memberontak Dareen kehabisan tenaga lalu mereka jatuh bersamaan, dengan Dareen menimpa Shea, lalu pandangan mereka bertemu.

Satu detik....

Lima detik...

Sepuluh detik..

"Aduh maaf bibi ganggu, ini makanan nya ya den bibi taruh disini" Ucap bibi langsung keluar.

Oh my god!! Malu sekali!!

Percayalah itu tidak sengaja, hingga Dareen bangkit dari posisinya dan duduk disamping Shea yang sudah duduk kembali.

"G-gue an-anter lo balik" Ucap Dareen berdiri dan berjalan keluar

Shea melamun sebentar dan kembali sadar lalu mengambil tasnya dan keluar kamar.

Sebelum Shea memanggil nama Dareen dia melihat orang tuanya bertengkar dan dia duduk di sofa.

Dia melihat wanita paruh baya yang memakai baju kantor itu menangis, terlihat jelas wanita itu adalah bundanya Dareen.

Shea membelakkan matanya tak percaya, lelaki itu adalah pamannya sendiri, dia ingin melukai perempuan oh tidak!

Triple girls {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang