18.|Triple Girls

320 33 1
                                    

Seseorang menatap Shinta dengan tatapan tidak suka, dia mengepalkan tangannya kuat².

"Gue benci sama lo, lo rebut semua yang ada disini" Kata gadis itu.

Lalu seseorang menghampiri gadis yang menggeram kesal itu sambil tersenyum smirk.

"Lo benci dia? Gue juga, dia yang buat nyokap gue stress, dan dia ngerebut papa gue" Kata gadis itu menahan emosinya.

"Gue ga ada urusan sama lo" Kata gadis itu kesal.

"Gue juga ga ada urusan sama lo, tapi gue mau ngerencanain sesuatu biar dia celaka" Katanya

"Maksudnya, lo ngajak gue patner?" Kata gadis itu.

"Yap, lo pinter jadi, lo mau jadi patner gue? " Tanya gadis itu

"Oke" Jawabnya tersenyum smirk

Gadis 1membisikkan sesuatu kepada gadis 2,lalu gadis 2 menganggukkan paham.

"Oke gue laksanain nanti" Ucap gadis 2 lalu pergi.

*****

"Guys gue udahan ya, gue ga boleh terlalu capek nih" Kata Shinta

"Yah, tanggung ta" Keluh Alga

"Nanti gue kambuh guys, maaf ya" Kata Shinta tidak enak

"Emang lo punya penyakit ta? " Tanya Michael bingung, membuat mereka juga menatapnya begitu.

"Eh maksud gue, gue juga ga tau, bunda gue ga ngijinin, daripada gue disuruh keluar dari basket mending mana? " Kata Shinta yang hampir keceplosan.

"Yaudh deh, kapan kapan kita main bareng deh" Kata Jordan

"Sip guys, gue ganti baju dulu, ntar lagi masuk" Kata Shinta diangguki oleh semua teman basketnya.

Setelah Shinta selesai mengganti bajunya dia mampir ke kantin sebentar untuk membeli air hangat, supaya tidak pusing.

Tapi Shinta kehabisan waktu, belum sudah berbunyi tandanya dia tidak bisa ke kantin lagi, apakah dia harus bolos? Oh tidak boleh, bunda sudah melarangnya.

Yasudahlah Shinta terpaksa untuk tidak membolos, hanya demi bunda saja.

Saat memasuki kelas, semua orang menatapnya dengan tatapan tidak santai, Shinta menatapnya heran.

"Shinta kamu masuk kelas ibu lagi? " Tanya bu Yona guru matematika, karna Shinta adalah murid kesayangan bu Yona.

"Ibu mau saya keluar? " Tanyanya balik.

"JANGAN! " Seisi kelas berseru.

"Kenapa? " Tanya Shinta, membuat mereka semua tidak ingin menjawab didepan bu Yona.

"Ya sudah kamu duduk saja, ibu hanya senang, karna kamu masuk kelas ibu lagi" Jawab bu Yona tersenyum senang pada Shinta.

Mereka juga merasa senang, karna Shinta akhirnya ingin memasuki kelas lagi, mereka juga sedih Shinta yang dulu sudah tidak ada.

Shinta yang sekarang adalah Shinta yg selalu menatap mereka datar, tidak sama sekali tersenyum walau dia sedang bahagia.

Dia berjalan menuju bangku terpojok, membuat bu Yona menyerngit heran.

"Ko kamu duduk disitu? " Tanya Bu Yona bingung

"Biar yang lain juga paham apa yang ibu jelasin" Jawabnya

Bu Yona hanya menghembuskan nafasnya kasar, dan melanjutkan pelajaran nya yang tertunda.

20 menit bu Yona menjelaskan pelajaran.

"Baiklah, siapa yang bisa menjawab soal didepan?" Tanya Bu Yona menatap mereka satu per satu, begitupun Shinta.

"Saya bu" Jawab Shinta menu kedepan dan menjawab soal didepan.

Tak lama Shinta sudah siap dengan jawabannya, sangat simple, hanya menggunakan 2 rumus matematika saja.

"Benarkan bu? " Tanya Shinta, Bu Yona mengangguk lalu tersenyum kearah Shinta dengan bangga.

"Ko lo bisa jawab cepet sih ta? Padahal udh lama lo ngga belajar" Celetuk salah satu temannya.

"Cukup lo fokus sama pelajaran dan ngga ush ngurusin hidup orang pasti lo bakal berguna kelak" Jawab Shinta kembali duduk ke kursinya.

Seisi kelas tercengang termasuk bu Yona, apa itu sindiran? Seketika mereka hening, tapi perkataan Shinta benar adanya.

Cukup fokus dan ga ush ngurusin hidup orang pasti kita pasti berguna kelak.

Suasana kelas semakin hening, bahkan Bu Yona sudah tidak berniat untuk mengajar sekarang.

"Untuk hari ini sampai sini dulu, kalian kerjakan hal 56 sampai nomor 20,tidak ada yang dibawah 60 nilainya, ibu harap kalian belajar pada Shinta, permisi" Ujar Bu Yona meninggalkan kelas.

Selepas Bu Yona meninggalkan kelas, suasana kelas semakin hening, Shinta menatap mereka jengah, lalu beranjak meninggalkan kelas.

"Lo mau kemana ta? " Ucap salah satu dari mereka.

"Penting? " Singkatnya

"Iyalah, kita kan temen lo"

"Sorry lo ga butuh temen drama Queen kaya gue" Kata Shinta sukses membuat mereka kicep

Dan dia meninggalkan kelas begitu saja.

******

Kring.... Kring...

Bel berbunyi dan seluruh siswa/i berbondong-bondong menuju kantin, disitu Shinta sudah memakan makanannya dengan santai.

Shasya, Shea, Sam, dan Athaya memesan makanan mereka dan duduk satu meja dengan Shinta.

Shinta yang melihat itu hendak pindah meja namun dicekal oleh Shasya.

"Mau sampai kapan lo ngehindar?" Tanyanya menatap Shinta.

"Sorry, gue ganggu waktu makan kalian" Ucapnya dingin melepas cekalan itu lalu duduk di meja lain, paling pojok.

Setelah Shinta makan, dia mengeluarkan 4 pil obat khususnya, namun ada orang yang merampas obat itu dan membuangnya.

"Diem deh, gue ga ada masalah sama lo" Ujar Shinta ingin mengambil obat yg masih utuh di plastik, namun sekali lagi dirampas dan diinjak-injak.

"Mau lo apa sih?" Ujar Shinta kesal, mukanya sudah pucat karna telat minum obat.

Tapi tidak dijawab lagi oleh Aurel dkk, yah mereka yang membully Shinta sekarang.

Shinta muak lalu beranjak pergi namun didorong hingga terbentur dinging, sekarang tubuh Shinta sepoyongan.

"Jangan ganggu gue kali ini aja" Ujar Shinta sudah pusing

Semua orang sudah menatap kearah Shinta dan Aurel dkk.

Karna terlalu lama Shinta tidak meminum obat, darah mengucur dari hidungnya sekarang Shinta sudah sangat pucat.

Hingga.....

*****

Penasaran? Vote dulu dong, heheheh.

Voment nya.

TBC~

Triple girls {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang