Pagi ini adalah pagi dimana semua orang malas beraktifitas pagi hari, pagi ini biasa disebut Senin pagi.
"Fika lo udh siap belum? " Tanya Shinta sambil memakai sepatunya.
"Udah ka, ayo berangkat" Kata Fika memasuki mobilnya.
"Omah, kita pergi dulu ya" Pamit Shinta.
"Hati-hati nak" Balas Omah.
Selama diperjalanan, hanya ada keheningan. Supir sibuk dengan jalan, Shinta sibuk dengan ponsel dan Fika sibuk menatap jendela.
Tak lama mereka sampai didepan gerbang sekolahnya. Shinta dan Fika segera turun dari mobil.
"Belajar yang bener, kalau ada apa-apa bilang sama kakak, jangan disembunyiin" Kata Shinta
"Iya kak tenang aja, aku duluan ya" Pamit Fika tersenyum lalu pergi.
Shinta berjalan santai dikoridor sekolah, semua orang menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya
Shinta melirik kearah mereka dengan lirikan tajam.
"Apa lo liatin gue gitu" Kata Shinta sinis, karna dia merasa risih, dan mereka hanya menggeleng takut.
"Ga jelas" Cibir nya pergi.
Sesampainya Shinta dikelasnya semua orang yang berada dikelas menatap nya sangat intens
"Apasih lo semua ngeliatin gue gitu? Lo berdua juga kenapa sih? Memang ada yg salah sama penampilan gue? " Sinis Shinta
"Nanti lo juga tau ta" Jawab Shasya menepuk pundaknya.
Sekarang dikelas tidak ada orang selain Shinta, dia sedang mencari sesuatu yang teramat penting.
"Ya Tuhan topi gue dimana" Kata Shinta panik, dia mengobrak-abrik tasnya mencari topinya, namun nihil topinya tidak ada.
Dengan pasrah Shinta berjalan menuju lapangan upacara, dia akan bersiap untuk diceramahi 7hari 7malam oleh guru.
"Lo ga bawa topi ta? " Tanya Shasya panik begitupun Shea
"Iya nih gue lupa naronya dimana" Kata Shinta khawatir, tiba-tiba seseorang memakaikan topi ke kepala Shinta.
"Makanya jangan ceroboh" Kata Dareen tiba-tiba datang.
"Lo gimana? " Tanya Shinta
"Ya gue dihukum lah" Jawabnya santai, sementara Shinta panik
"Gaush deh, mending gue aja yang dihukum" Kata Shinta menyerahkan topinya.
"Gue juga bisa kabur" Ucap Dareen mengacak-acak pucuk rambut Shinta dan pergi.
Bagaimana dengan yang melihatnya? Banyak sekali yg menyaksikan kejadian itu, bagaimana tidak? Mereka ada dilapangan coy! Dasar Dareen!
Sementara disisi lain.
"Gue ga boleh cemburu! Buat apa coba? Lagian dia ngga pernah anggap gue ada" Kata orang itu tersenyum getir.
"Lo bikin berita ini semakin nyata Shinta, gue minta maaf karna saat ini gue mau lo jadi milik gue, bukan milik Athaya ataupun Dareen! " Kata yg lainnya tersenyum sinis.
******
Di pelajaran pertama, kelas Shinta sedang free class karna, guru fisika sedang izin sehari.
"Ta, berita itu beneran ga sih?" Kata Shea mulai terbakar kepo
"Berita apaan sih?" Tanya Shinta bingung apa yg ditanyakan teman temannya dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple girls {√}
Teen Fiction[ END ] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! PLAGIAT? HUSH! HUSH! HEMPAS AJA! Shinta. dia punya pribadi yang tidak bisa dimainkan. jika orang itu sudah keterlaluan, Shinta tidak akan main main lagi dia akan mengajak orang itu baku hantam! tidak ada kata ampun...