Siang ini, siang yang sangat terik.
Shasya menunggu sosok yang memaksanya tadi pulbar.Dia ada Sam, si playboy yang punya sejuta pesona terhadap kaum hawa, katanya sih ganteng banget tapi sayang, Shasya anti playboy!
Walaupun Sam selalu memaksanya pulang bareng ataupun ke kantin bareng Shasya menolaknya.
Tapi hari ini dia menerimanya untuk pulang bareng tapi hanya sekali, cuma karna Shinta dan Shea tidak bisa pulbar saja.
Sungguh Shasya sangat malas menunggu disaat terik matahari sangat menyengat hari ini.
Sehingga saat Shasya menelusuri area parkiran itu dia memicingkan matanya dan melihat seorang Sam itu sedang duduk di warkop dengan seorang adik kelas sangat mesra, dan dekat.
Oh my god!? Are you seriously?
Shasya sangat kesal, bahkan jijik menatap nya, dia menunggu si playboy itu dari tadi hingga panas panasan, dia malah enak nongkrong disitu sambil mesraan?Wtf!? Anjing! Pencitraan bgt gblk!
Shasya tidak cemburu, tidak sama sekali! Dia hanya benci orang yang ingkar dengan janjinya!Shasya menghampiri Sam yang sedang gombal gombal receh ala dia, dengan muka merah padam.
"Ternyata lo disini? Ngapain?"
"Lagi ngapel" Jawabnya polos
"Oh iya gue tau, gue bisa liat ko lo lagi ngapelin adek kelas.asik banget lo sampe lupa sama janji sok manis lo itu, gue nunggu disana panas panasan sedangkan elo disini ngadem sama dia, cih nyesel banget gue percaya sama lo! Gue cuman ngingetin dapet kepercayaan gue itu ga mudah! Oh iya sebelum itu, sorry ya udh ganggu kasmaran kalian, permisi" Ujar Shasya dingin dan ketus, lalu meninggalkan mereka berdua.
Sam merutuki kesalahannya, dia lupa janjinya dengan Shasya. Tapi Sam berani sumpah, dia tidak bermaksud ngancurin kepercayaan Shasya, dia tadi cuman bosen doang nunggu Shasya, makanya dia ngapel sebentar, hanya itu!
Segeralah dia mengejar Shasya yang terpaksa jalan kaki karna kesalahannya.
"Tunggu tunggu, gue ga bermaksud buat ingkar janji sama lo, gue juga tadi lagi nungguin lo" Kata Sam lembut, sambil berusaha meraih lengannya.
Namun perempuan itu tidak menggubris perkataan Sam, lalu dia melihat seseorang sedang melaju pelan dengan motornya.
"Revan! " Panggil Shasya
Lelaki yang memakai motor ninja hitam itu segera menepikan motornya ke pinggir jalan.
"Kenapa sya? " Tanyanya bingung, sumpah dia baru sekali direspon omongan nya dari Shasya sicewek super dingin itu, jujur dia suka.
"Anterin gue balik" Ucapnya
"Hah?! " Kejutannya, sumpah saat ini Revan sedang salting cuma tertutup helm fullface nya jadi tidak terlihat sedikitpun.
"Pulang bareng gue" Ralat Shasya sehingga Revan mengangguk paham dan mengode Shasya naik.
"Duluan ya Sam" Ujar Revan melajukan motornya.
Sam menatap nanar kepergian Shasya dengan Revan, dia menjambak jambulnya frustasi.
Apakah dia cemburu?
Mengapa dia se frustasi ini? Mengapa dia seperti tidak sanggup melihat Shasya bersama yang lain? Apa ini yang cinta sesungguhnya?
Inikah yang dinamakan cemburu?
Seperti sangat jengkel melihatnya?Banyak pertanyaan dibenak Sam tentang itu, dia benci situasi ini!
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple girls {√}
Teen Fiction[ END ] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! PLAGIAT? HUSH! HUSH! HEMPAS AJA! Shinta. dia punya pribadi yang tidak bisa dimainkan. jika orang itu sudah keterlaluan, Shinta tidak akan main main lagi dia akan mengajak orang itu baku hantam! tidak ada kata ampun...