8.|Triple Girls {Shea II}

459 41 1
                                    

"Dareen, kalau cowok suka cewe modelan kaya gimana? " Tanya Shea tiba²

"Ko nanya gue? "

"Kan lo cowo, jadi gimana selera cowo? " Kata Shea polos

"Buat apaan sih? " Tanya Dareen

"Gue tuh udh lama suka sama dia, cuma gue ga pernah nunjukin nya karna di playboy" Kata Shea

"Curhat bu? " Tanya Dareen

"Ish lo ngeselin deh"

"Oke², kenapa lo suka sama dia? Diakan playboy? Nanti lo mati konyol gara² diduain" Ceplos Dareen ngasal.

"Ihh, gatau gue juga, tapi gue udh suka dia 1 tahun loh" Kata Shea

"Siapa namanya? " Pertanyaan itu lolos keluar dari mulut Dareen membuat Shea gugup

"Ehm... L-lo ha-harus tau g-gitu? " Tanyanya gugup

"Ya iyalah, siapa tau gue" Jawabnya pd.

"Sam" Cicitnya pelan

Tunggu, apa? Sam? Dia pikir dia, karna dirinya termasuk playboy heheh, oemji Dareen serasa tidak rela jika Shea menyukai Sam. Mengapa harus sahabatnya? Kenapa bukan orang lain saja?

"Oh" Balasnya cuek

"Lo jadi bantuin gue ga? " Tanya Shea cemberut

"Ga" Jawabnya singkat

"Kenapa? Tadi katanya mau"

"Gue ga tau selera dia" Alibinya

"Ih bohong! " Tukas Shea.

Kebetulan sekarang mereka sedang di rooftop, Dareen yg memaksa Shea untuk menemaninya membolos.

Walau berkali-kali Shea sudah menolaknya tetap saja, Dareen tidak menerima penolakan.

Kring... Kring.. (Bel sudah berbunyi)

"Yaudh bodo amat! Gue bisa sendiri tanpa bantuan lo! " Bentak Shea kesal dan pergi.

Jujur saja, semenjak jawaban dari Shea, Dareen hanya ingin sendiri dulu, dia benci situasi ini.

*****

1 minggu kemudian....

Sudah 1 minggu ini Dareen tidak mengusik hidup Shea.

Shea seharusnya senang, tapi dia merasa kehilangan sesuatu yang berarti di kehidupannya.

Jujur, dia rindu badboy itu. Dia ingin sekali pulang bareng bersamanya, bertemu bundanya, menjahili nya,Dia rindu itu.

Tapi, dia bukan siapa-siapa Dareen bukan, dia juga melihat Dareen dekat dengan adik kelasnya, jujur saja adik kelas itu terlihat cabe.

Dengan keberanian penuh Shea menghampiri Dareen yang sedang mengeluarkan sejuta pesonanya.

"Dareen" Cicitnya

"Apa? " Bentaknya kasar

"Gue mau ngomong"

"Ngomong aja disini, gue sebagai pacarnya berhak tau dong" Ujar adik kelas itu, dilihat juga dia tidak sopan sebagai junior.

"Lo yang sopan dong jadi adik kelas" Ujar Shea

"Suka suka gue lah, siapa lo ngatur gue" Ucapnya mendorong Shea kasar hingga terbentur dinding keras, Shea menangis.

Triple girls {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang