The Medicine

1.1K 227 34
                                    

Chapter 5

Sooyoung menatap jenuh tak percaya pada sosok yang sedang tersenyum sombong, sangat menyebalkan.

"Apa menurutmu aku percaya kau tidak akan membunuhku?"

Victory menggerakan bahunya, "Kenapa tidak mencoba? Bukankah kau juga ingin mengakhiri kehidupan sialmu?"

Sooyoung kaget, "Apa maksudmu?"

Victory tersenyum percaya diri, "Tetanggamu yang mengatakannya lewat pikirannya tadi. Dia bilang, gadis sial sepertimu bisa menyeret lelaki tampan sepertiku ikut kedalam kesialanmu. Dia bilang, percuma saja kau mulai mencoba hubungan baru, karena nantinya kesialanmu akan mengahancurkannya."

"Siapa yang berani-beraninya berkata begitu?" Sooyoung yang kesal, berdiri sambil bertolak pinggang ke hadapan Victory.

"Tetanggamu yang seksi tadi!"

Sooyoung menghempaskan nafasnya kesal, "Yura? Tapi tadi dia tidak berkata begitu. Dan seksi katamu? Kalau memang dia seksi, Kau ikuti saja dia serta tinggal dengannya saja sana!" Entahlah, Sooyoung tidak mengerti kenapa ia jadi semakin kesal saja rasanya.

"Bukankah aku sudah bilang padamu, kalau hanya kau satu-satunya yang akan bisa menolongku. Kau yang memanggilku! Dan hanya kau satu-satunya manusia yang tidak bisa kubaca pikirannya!"

Sooyoung mengerutkan dahinya, "Jadi, yang kau dengar dari Yura itu adalah isi pikirannya? Begitu maksudmu?"

Victory menganggukan kepalanya dengan mata yang menatap tajam ke arah Sooyoung.

"Cih....!" Sooyoung tersenyum meremehkan, "Apa menurutmu aku juga akan percaya saat kau bilang kau bisa membaca pikiran orang lain? Jika memang bisa, coba buktikan! Buktinya, kau saja tidak bisa membaca pikiranku!" Sooyoung berbalik dari hadapan Victory dan lebih memilih untuk mengambil kantong plastik besar untuk menampung seluruh barang pecah belah yang telah hancur.

"Itu juga yang membuatku bingung! Aku masih bisa membaca seluruh pikiran orang lain tapi tidak bisa membaca pikiranmu!"

Sooyoung berbalik untuk melihat Victory saat memunguti barang-barang yang sudah menjadi sampah, "Lalu apa yang Yura pikirkan saat pertama kali melihatku tadi? Apa dia langsung berpikir seperti apa yang tadi kau bilang?"

Victory menggelengkan kepalanya, "Kau perempuan sial yang sedang beruntung karena bisa bercinta hebat dengan lelaki tampan sepertiku. Dia juga berpikir kalau kau sedang memarmerkan hasil percintaanmu dengan ku tadi!"

Sooyoung benar-benar tidak percaya! Kesabarannya mulai habis lagi. Kenapa Yura harus berpikir begitu? Apa makhluk sinting ini sedang mengarang?

"Pamer kau bilang? Apa yang harus dipamerkan?" Sooyoung bertanya sambil melototkan kedua matanya pada Victory.

Victory menaikan dagunya, "Lehermu yang memerah!"

"APA?" Sooyoung kembali kaget, kemudian ia yang memang belum bercermin sejak bangun tidur, segera berlari menuju dressing table nya dan memeriksa pantulan dirinya dalam cermin.

Mulut Sooyoung menganga saat melihat lehernya yang sebelumnya putih mulus sekarang banyak jejak memerah. Kemudian ia menyentuh lehernya dengan raut wajah sedih, "Padahal aku mendapatkan ini karena aku sudah hampir mati tercekik, bukan karena habis bercinta hebat! Ah... menyebalkan sekali sih!" Kekesalannya kembali menyerangnya saat mengamati mahkluk menyebalkan yang sombong itu.

Victory yang masih tidak peduli, lebih memilih berjalan dan mendekat ke ranjang lalu kembali membaringkan tubuhnya disana, "Jadi bagaimana? Apa kau sudah mulai memercayaiku?"

Sooyoung mengepalkan kedua tangannya. Lalu dengan langkah lebar, ia menghampiri Victory kemudian memukul dada bidangnya keras, "Brengsek! Kau pikir aku bisa percaya bergitu saja?" Sooyoung memukul dada itu lagi sebelum kembali mengomel, "Bisa saja kan kau mengarang! Lagi pula siapa sih yang mengizinkan kau untuk terus berbaring diranjangku? Benar-benar makhluk jahanam yang menyebalkan! Tidak beerguna sama sekali!"

The Lucky of the Unlucky LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang