10 May 2020
Angin siang itu terasa sejuk, tapi lama-kelamaan membuat bulu kudukmu menjadi merinding seketika. Seulgi dengan wajah berurai air mata terus saja mendongakan wajahnya untuk terus mengamati selembar kartu yang sebelumnya ada ditangannya namun lepas dan berkibar mengukuti arah angin yang menghempasnya. Kartu itu melayang, menari-nari diudara tanpa tujuan. Atau boleh jadi, ada satu tujuan yang memang harus dituju.Kartunya terus terbang semakin menjauhi Seulgi.
Entah apa yang terjadi!
Air mata Seulgi yang beruarai mengaliri kedua pipinya, tiba-tiba berhenti. Butirannya bahkan terlihat. Semuanya berhenti! Kang Seulgi mematung!
Bukan hanya Seulgi, tapi semua manusia, semua makhluk saat itu, jam itu, menit itu dan detik itupun berhenti. Hanya selembar kartu yang terus bergerak. Salah! Hanyalah angin yang terus bergerak, berhembus, menerbangkan selembar kartunya.
"The things you can't, but i can"
Tulisan bercetak tebal yang tertera dari selembar kartu tarot yang dibelakangnya bergambarkan sebuah jam yang hanya dikeliligi angka nol itu lama kelamaan hilang, tersapu angin yang terus saja menghempaskan kartu itu.
Kartunya terus melayang, sedangkan semua makhluk yang ada dimuka bumi saat itu masih terdiam, membatu dan tidak mengerti apa-apa. Semuapun sama, tidak mengerti! Hanya dialah yang mengerti, hanya dialah yang tahu, karena hanya dialah yang memiliki tujuan, dan hanya dialah yang bisa.
Angin yang membawa kartu itu terbang berhenti pada satu tubuh perempuan yang mulai kaku, yang dibelakang kepalanya sudah digenangi oleh aliran darah segar. Raut wajah cantiknya masih elok dengan mata tertutup damai. Kartunya jatuh dan meniban ke atas dada kiri perempuan itu.
Alirah darah yang mengental dan mengotori aspal tiba-tiba surut sedikit demi sedikit hingga hilang entah kemana. Semua terjadi begitu saja! Berputar ke belakang tidak mampu terjelaskan.
Keberuntungan selalu berpihak padanya, padanya yang memiliki harapan besar, yang dicintainya....
***
"Park Sooyoung!"
Perempuan yang baru saja membuka kedua matanya, yang masih merasakan sakit kepala yang luar biasa dikepalanya hanya mampu mengedip-kedipkan kedua matanya. Kepalanya yang pusing membuat dirinya memiliki banyak pertanyaan. Siapa dirinya? Dimana dia sekarang? Dan siapa dua orang yang menatapnya dengan penuh kebahagiaan ini? Serta, apa yang sedang terjadi padanya? Kenapa rasanya ia sangat lelah dan sedih?
"Aku akan menghubungi suster, kau disini saja dan temani Sooyoung!"
Seulgi menganggukan kepalanya sambil tersenyum sebelum Jimin, suami yang baru ia nikahi enam bulan lalu benar-benar keluar dari salah satu kamar inap rumah sakit yang sekarang sedang mereka diami.
"Jangan lupa hubungi orangtuanya! Katakan kalau Sooyoung sudah membuka kedua matanya, dia akan segera pulih dan kembali normal seperti dulu."
Jimin menganggukan kepalanya. Senyum bahagianya masih setia hadir menghiasi wajah imutnya. Sedang Seulgi, ia menatap wajah sahabatnya dengan raut wajah super bahagia, "Akhirnya kau bangun setelah hampir lima tahun koma, Terima kasih tuhan..."
Sooyoung yang merasa tidak mengerti apa-apa, hanya bisa mengedip-kedipkan kedua matanya bingung.
***
Tiga hari kemudian...
Namanya Park Sooyoung, usianya tiga puluh tahun. Sekarang tanggal 8 May 2020. Katanya, ia mengalami kecelakaan sekitar lima tahun yang lalu, dan Sooyoung harus koma selama itu akibat dari kecelakaan itu. Kecelakaan tragis yang sekarang membuatnya harus bangun setelah lima tahun tertidur panjang dengan keadaan bodoh. Alias ia hilang ingatan, tidak tahu apa-apa, bahkan tentang dirinya sekalipun. Membingungkannya!

KAMU SEDANG MEMBACA
The Lucky of the Unlucky Lady
Fanfiction"Kau harus mati!" Sosok yang bersayap hitam itu menatap tajam ke dalam mata Sooyoung penuh dendam. Kemudian dengan sangat cepat, sepeti sebuah kilat, sosok itu sudah ada dihadapan Sooyoung yang bahkan belum sempat mengedipkan matanya. Dengan menampi...