Who am I ?

711 166 35
                                    

Chapter 17

Victory dan Sooyoung sama-sama terkejut dan saling menatap sambil melebarkan kedua matanya. Satu detik, dua detik, kemudian...

"Arghtttt....!" Sooyoung berteriak kemudian lari ke dalam kamar mandi pontang panting. Samar-samar, Victory mendengar suara cempreng Sooyoung yang berkata kencang, "KENAPA SIH KAU TIDAK BISA HIDUP NORMAL DAN MENGETUK PINTU DULU? KENAPA HARUS TIBA-TIBA MUNCUL BEGINI? DASAR IBLIS MESUM!"

Victory langsung mengerutkan keningnya, tak suka pada kalimat terakhir yang Sooyoung ucapkan padanya, "Kenapa aku yang dikatai mesum? Dia saja yang terlalu ceroboh!"

Victory berjalan dan duduk disofa kesayangannya. Ah... sofanya ternodai darahnya. Besok ia mungkin harus membeli sofa baru. Ia perlu menghabiskan seluruh uangnya. Victory yang sudah menempelkan bokongnya diatas sofa nyaman, tiba-tiba kembali mengingat bayangan Sooyoung yang baru saja ia lihat tadi. Apalagi seluruh kulit putihnya yang tidak tertutupi handuk, benar-benar!

"Ah...kenapa juga dia hanya memakai handuk dan berkeliaran di rumah ini? Bagaimana jika ada seseorang yang tiba-tiba masuk? Ckckckckck... Dasar perempuan ceroboh!"

Sooyoung yang sudah keluar dari dalam kamar mandi dan sudah memakai pakaiannya, menatap tajam Victory sambil berkata lantang, "Tidak akan ada yang datang dan masuk tiba-tiba ke dalam rumahku kalau bukan seorang makhluk yang tidak tahu sopan santun, makhluk mesum!"

Belum sempat Victory mengeluarkan suaranya, Sooyoung kembali mengintrupsinya. "Lagi pula inikan rumahku. Biarpun kecil begini, ini tetap rumahku. Hak ku jika aku mau berbuat apapun di rumahku ini. Aku mau berlari-larian disini, mau berenang, bermain lumpur atau menari telanjang sekalipun di dalam sini, itu semua sah-sah saja. Semua itu tidak melanggar HU-KUM!"

Victory memerhatikan Sooyoung yang memicingkan matanya kesal padanya. Kemudian ia tersenyum mendapati lucunya wajah perempuan itu kalau sedang marah-marah seperti saat ini. "Ya sudah, menari-nari telanjang saja sekarang! Itukan tidak melanggar HU-KUM!"

Sooyoung kembali melebarkan kedua mata jernihnya, kesal. "Kau ini, benar-benar menyebalkan!"

"Apa?" Victory sengaja memberikan wajah angkuh dan mencoba mengolok-olok Sooyoung.

Sooyoung menghempaskan nafasnya lalu berjalan mendekati Victory. Kemudian ia memukuli salah satu tangan Victory lalu duduk disampingnya.

"Rasakan ini, rasakan!" Sooyoung masih memukuli Victory dengan sekuat tenaga. Padahal Victory hanya tertawa-tawa karena merasa geli. Pukulan Sooyoung yang diterima Victory pun tidak terasa sama sekali ditubuh Victory.

"Kau malah tertawa sekarang?" Sooyoung menghentikan pukulannya kemudian memincingkan matanya, "Aku akn mencubit kulit iblismu sekarang. Rasakan ini!" Sekarang Sooyoung ingin mencoba memberi cubitan ke perut Victory.

Victory yang berpikir kalau cubitan yang dimaksud Sooyoung tidak akan mempan dan berasa ditubuhnya, ternyata salah. Cubitan perempuan itu benar-benar bisa menyakitinya. Cekit-cekit pedih!

"Awww...! Berhenti! Ku bilang berhenti!" Victory yang sebelumnya tidak memberikan perlawanan atau pertahanan, sekarang mulai memberikan pertahanannya. Ia mencoba meraih kedua tangan Sooyoung, memeganginya kemudian mengegelitiki perut Sooyoung.

Poinnya sekarang satu sama! 

Karena sekarang Sooyoung sudah berbaring sambil tertawa cekikikan akibat gelitikan yang diberikan Victory pada perutnya.

"Hentikan!" Sooyoung masih mencoba melepas jeratan satu tangan kuat Victory pada kedua lengannya.

"Ku bilang hentikan!" Percuma saja Park Sooyoung. Victory masih senang bercanda dan menggelitikimu. Buktinya, Victory tidak mau mendengarkan ucapan Sooyoung.

The Lucky of the Unlucky LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang