23. Hari Ke-41

373 69 11
                                    

ARJUAN X RANIA

.

McM

.

Happy Reading

.

.

JUMAT, 10 APRIL 2020

HARI KE-41 COVID19 DI INDONESIA

Rania masih memerhatikan catalog online yang ada di ponselnya. Saat ini dia sedang terhubung dengan Tasya. Kebetulan keduanya sama-sama tak sibuk, ada baiknya mereka bekerja mempersiapkan pernikahan.

"Mba Rania," panggil Tasya yang tersirat nada ragu.

Rania lepas perhatiannya pada ponsel menuju layar laptop. "Ya, mba?"

"Mba Rania udah pertimbangin saran aku waktu lalu? Kemarin aku mau bahas pas ada Mas Juan, tapi akunya bingung mau mulai gimana."

Pandangan Rania turun, bibir bawahnya tergigit, "aku juga masih bingung, mba."

"Dipikirin aja dulu mba. Kita gak tau wabah ini kapan selesainya. Kaya yang aku info-in ke Mba Rania aja, gedung sama catering baru mulai operasi Juni. Itu juga belum pasti kalau sampai akhir Mei corona masih ada, mba."

Rania jelas memikirkan ini.

"Daripada akhirnya Mba Rania sama Mas Juan cuma nikah di KUA dulu dan resepsi diundur. Apa gak sebaiknya semuanya diundur? Untuk revisi undangan aku yang urus Mba."

Rania meringis, bingung apa yang harus dia katakan. Melihat itu semua, dapat disimpulkan jika Rania tak ingin rencana awalnya diganti.

"Aku paham kalau Mba Rania mau sesuai rencana, tapi coba dibicarain aja dulu ama Mas Juan dan keluarga. Banyak kok Mba client yang lain mutusin buat undur pernikahannya." Tasya tampak begitu berusaha untuk membujuk Rania.

"Mba Tasya bisa bantu kita atur ulang, 'kan?"

Tasnya mengangguk pasti, senyumnya teruntai kecil. "Aku pasti bantu Mba Rania sama Mas Juan sampai selesai acara."

Rania hela napasnya, "aku bicarain dulu ya mba sama Mas Juan."

"Iya, mba. Kalau memang Mba Rania sama Mas Juan mau lanjut, kemungkinan terburuknya kalian hanya akan akad nikah di KUA. Resepsi pasti diundur."

Rania terkekeh, ada hal yang berlari di dalam pikirannya. "Kesel gak sih mba, rencana udah disiapin dari lama batal begini?"

"Ditunda, mba. Namanya juga keadaan yang memaksa. Aku juga maunya nikahan ini gak diundur mba, biar bisa nyari project baru lagi," ia akhir dengan tawa kalimatnya itu.

Lepas tawa Rania yang membuatnya semakin ramah, "kejar setoran buat lebaran ya mba?"

"Setoran apa, mba! Ini pada diundur semua."

Sungguh, Rania tak ingin pernikahan ini diundur!

.

.

Hari kedua Juan menikamati pemandangan langit cerah Jakarta lebih dekat. Biasanya dia akan melihat itu dari koridor terbuka rumah sakit, atau kemarin dari atap hotel tempat tenaga medis beristirahat. Kali ini dia lakukan di dalam mobilnya, di depan sebuah perumahan.

Next To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang