Next To You

26. Hari Ke-44

ARJUAN X RANIA

.

McM

.

Happy Reading

.

.

SENIN, 13 APRIL 2020

HARI KE-44 COVID19 DI INDONESIA

"Ada pertanyaan nih, dok. Halo Dokter Juan."

"Halo," balasnya akan sapaan pengrim pesan yang Chandra bacakan.

"Mau nanya nih dok, kalau OTG itu kan gak punya gejala. Apa itu artinya virus corona akan ada di dalam tubuh selamanya?" pandangan Chandra lepas dari layar tabletnya. "Gimana Dokter Juan, kalau OTG akan memliki covid19 selamanya?"

Juan tahu tak akan ada yang memerhatikan penampilannya saat ini, tapi ia tetap merapikan beanie hitam di kepalanya itu. "OTG itu kan orang tanpa gejala. Terinfeksi virus itu akan memiliki gejala yang berbada-beda untuk masing-masing tubuh. Ada gejala ringan, berat, bahkan tidak ada gejala. Kenapa tidak ada gejala, itu karena imunitas tubuhnya bekerja dengan baik untuk melawan virus."

Chandra bergumam sembari kembali memantau pesan lainnya.

"Dan, apakah virus akan selamanya ada di dalam tubuh? Jawabannya tentu tidak. Karena imunitas kita pasti melawan virus tersebut. Meskipun tidak ada gejala, virus itu tetap ada di dalam tubuh kita seperti area pernapasan atau pencernaan."

"Dok, saya penasaran nih. Katanya ada yang sampai paru-parunya terendam dan akibatnya sesak napas akut."

Juan menghela napas, sedangkan Chandra menahan tawanya. Bibir tipis Juan bergerak tanpa suara ingin menyumpahi Chandra. "Virus corona akan masuk ke dalam tubuh, turun hingga ke alveolus atau saluran napas terminal. Hal itu akan menimbulkan reaksi pada tubuh dengan keluarnya sitokin-sitokin. Sitokin adalah zat yang dihasilkan oleh sistem imunitas kita."

Juan sengaja memberi jeda sesaat agar para pendengar perlahan memahami.

"Sitokin ini dapat mempengaruhi kerja sel di sekitarya. Itu sebabnya ada yang sesak napas. Jika sitokin ini keluar dengan jumlah sedikit, itu gak akan membahayakan pasien. Tapi kalau dia mengluarkan secara berlebihan, itu dinamakan badai sitokin yang akan membuat komplikasi pada paru-paru."

"Jadi kesimpualannya, walaupun kita OTG virus itu tatap masuk ke dalam tubuh. Dan tubuh akan melawan dengan sistem imunitasnya?"

Juan mengangguk dengan wibawanya. "Ya, kurang lebih seperti itu."

"Oke, setelah ngedengerin penjelasan dari Dokter Juan, kayanya kita harus rilex sejenak. Kita kembali lagi bersama Dokter Arjuan setelah Hary Styles dengan Adore You."

Juan melepas headphonenya, diikuti dengan Chandra yang melakukan hal sama. "Seneng lu bikin gue mikir?"

Chandra tak meresa bersalah. "Itu sudah tugas anda. Tentu saja saya senang."

"Chan, Rania marah nih masalah velg."

"Hadapilah sahabatku."

Juan tanpa suara menyumpahi Chandra. "Bantuin gue."

"Mau bantuin apaan? Kalau masalah cewe lu tanya ama Laiv, kan dia paling pinter."

Juan menyesal mendengar saran Chandra. "Kalau lu lupa Laiv abangnya Rania."