05. Hari Ke-23

478 93 14
                                    

ARJUAN X RANIA

.

McM

.

Happy Reading

.

.

SENIN, 23 MARET 2020

HARI KE-23 COVID19 DI INDONESIA

"Happy birthday."

Juan menoleh kala ada yang menepuk pundaknya. "Saya Dok?" tanya Juan kepada dokter yang diketahui Dokter Fahri.

Keduanya sedang menggunakan jubah hazmat, jika tidak menghapal bentuk tubuh, akan sulit membedakan orangnya. "Dokter Juan ulang tahun kan hari ini."

Juan mengangguk ragu, berkas kondisi pasien ia berikan pada suster pendampingnya.

"Selamat ulang tahun Dokter Arjuan."

Juan mengangguk lagi kala suster pendampingnya menyelamati. "Makasih Suster Jihan. Kok- pada tau ya ulang tahun saya?"

"Itu suster sama dokter cewe pada ngomongin tadi di depan. Katanya dapet info dari instgaram calon istrinya Dokter Juan."

Dahi Juan berkerut. Meski tak terlihat jelas. "Rania? Calon istri saya?"

Jihan menganggukan kepala dengan semangat. "Jadi tuh suster muda pada kepoin instagram Dokter Juan. Nah, di bagian bio kan Dokter Juan mention instagram tunangan Dokter, yaudah anak anak stalking. Dan tunangan Dokter Juan buat satu baris feed foto masa kecil Dokter Juan terus bikin story sampe titiknya banyak"

Juan menghela napasnya.

"Tunangan Dokter Juan pasti sayang banget ya sama Dokter?" Fahri akhirnya berkomentar.

Juan meringis, kepalanya hanya bisa mengangguk. Bukankah semalam dia meminta kekasih nakalnya itu untuk tidak bertingkah? Rania lupa?!

.

.

Rania dengan wajah memohonya sedang berhadapan dengan kakak ipar dan ibunya. Mereka bertatap muka melalui vitur panggilan vidio.

"Tuh, Mama sampe ngeluh lagi pinggangnya sakit. Udah tau dokter kesayangan Mama lagi sibuk." Lia sedari tadi tak berhenti memanasi adik iparnya itu.

"Ya siapa suruh Mama ikutan. Nia kan minta tolong ke Kak Lia doang. Mama aja yang salah."

"Kok nyalahin Mama? Adek dong yang salah karena nyuruh menantu Mama pergi keluar rumah. Orang disuruh presiden sosial distancing, ini malah nyuruh kakak iparnya ke Mall."

"Nia gak nyuruh ya, Nia minta tolong!" Rania tidak akan pernah ingin mengalah untuk perdebatan awal.

"Padahal ini kue juga bisa beli sendiri ntar pas dia pulang kerja." Lia mengeluh lagi.

"Kaya yang bisa aja bikin kue." Mama akan selalu di samping menantu cantiknya.

"Bisalah. Kan nanti Mama sama Kak Lia bantuin Nia." pernah mendengar anak bungsu selalu ingin kehendaknya dituruti? Tidak semua anak bungsu sepertinya.

"Kan kuenya bukan buat suami Kakak."

"Bukan buat suami Mama juga."

"Kan buat calon suami Nia! Ya dibantuin dong!"

Next To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang