21. Hari Ke-39

370 69 16
                                    

ARJUAN X RANIA

.

McM

.

Happy Reading

.

.

RABU, 08 APRIL 2020

HARI KE-39 COVID19 DI INDONESIA

Rania akan mengartikan ini sebagai sebuah bentuk silahturahmi. Sesama manusia yang dulunya pernah memiliki hubungan, hendaklah untuk tetap menjaga etika dalam bersosialisasi. Rania tidak bisa menolak, ya jangan menyalahkannya.

"Kamu udah mau nikah?"

Itu Halim yang bertanya. Keduanya sedang berjemur di pagi hari. Tenang, mereka menggunakan masker, duduk bersampingan berjarak 60 cm . "Iya," singkat Rania.

"Kapan?"

Rania menatap melalui ujung matanya pria tampan yang semakin lebih baik itu. "Pertengahan Juni. Minta alamat lu deh, ntar gue kirim undangan ke sana."

Halim menoleh pada si calon istri Arjuan. Kata orang, mereka yang akan menikah terlihat lebih indah dan harum dari biasanya. "Masih yang lama kok."

Rania dan daya ingatan bukanlah sahabat karib. Menghilangkan rasa canggung, Rania justru tertawa yang membuat suasana menjadi semakin buruk, "gue lupa."

"Nomor kamu masih yang lama?"

Rania merasakan panik ringan saat ini. Untuk apa mantan kekasihmu menanyakan nomor? Ini tidak masuk akal. Rania sudah mengatakan akan menikah, tahun ini! Apa Halim tidak mengerti dengan semua yang Rania jabarkan kalau dia tak ingin lagi membuka diri?

"Ran! Malah bengong. Nomor kamu masih yang lama gak? Ntar aku WA alamatnya."

Rania masih terlihat seperti manusia yang kehilangan jiwa.

Halim tertawa dan itu cukup membuatnya semakin tampan. "Santai aja. Aku juga udah punya keluarga. Maaf gak bisa ngundang kamu karena kita nikahnya di tempat keluarga istriku."

Rania tertawa, ya dia sedang berusaha untuk tidak mempermalukan dirinya lebih banyak lagi.

"Malu ya? Kirain aku bakalan deketin lagi ya?"

Rania menatap sengit Halim yang sedang menjahilinya. "Idih, jangan kepedean. Calon laki gue lebih cakep dari lu."

"Istri aku juga lebih cantik dari kamu."

"Kok nyolot!"

"Ini bukan sih nomer kamu?" Halim perlihatkan layar ponselnya pada Rania. Senyum itu teruntai kecut kala melihat nama Rania yang Halim simpan, 'SMAN 8 Rania'.

"Iya itu."

Halim tarik kembali tangannya dan sibuk mengetikkan pesan di sana.

Rania memerhatikan dalam diam, hingga ponsel di saku jaketnya berbunyi. Malas tangannya mengambil, ia pikir itu Halim yang me-miscall nomornya. Namun, Rania salah. "Mas Juan?!" panik membuatnya begitu saja menjawab panggilan vidio Juan.

"Assalamualikum." Juan sudah terlihat rapi, bersih dan tentu tampan.

Rania dan Halim sedang berhadapan, membuat Juan tak mencurigai jika dia sedang bersama suami orang. "Waalaikumsalam. Mas Juan ngapain nelpon?"

Next To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang