10. Hari Ke-28

393 76 11
                                    

ARJUAN X RANIA

.

McM

.

Happy Reading

.

.

SABTU, 28 MARET 2020

HARI KE-28 COVID19 DI INDONESIA

"Gak guna banget masuk cuma buat minta tanda tangan kita sebagai pelaksana!" Mesya belum berhenti barang sejenak untuk mengomel.

"Bayi, ntar mual aja marah-marah mulu." Chandra menyahuti dari kursi kemudi.

"Panggilan sayang kalian bisa diganti gak sih? Kok gue yang mual gitu." Rania di kursi belakang sedang terduduk lemas. Tampak tidak bersemangat untuk memaki bawahannya yang membuat dia harus merelakan libur akhir pekan.

"Lu juga Ran. Lu kok gak kesel sih? Lu bahkan belum mandi pas gue jemput!" abaikan saja amarah Mesya.

"Cape gue, lemes. Mau dapet kali. Tanggal berapa sih?"

"Dua puluh delapan kalau gak salah." jawab Chandra, ia sempatkan untuk menoleh pada kekasihnya. "Udah jangan marah-marah mulu." ia larikan jemarinya untuk mengusap pipi Mesya.

"Tau ah kesel banget." manja Mesya sebagai balasan.

"Gue pernah gak sih bikin kalian jadi nyamuk kalau jalan sama Mas Juan?"

Mesya menoleh ke belakang. "Gak pernah."

Rania mengambil bantal yang tersedia di mobil Chandra dan memeluknya erat. "Jalan ama abang jadi nyamuk. Jalan ama lu bedua jadi nyamuk. Besok besok gue balas dendam."

Chandra terkekeh. "Alah, modelan Juan lagi kalau jalan ama lu bawa kita. Dia kan sukanya beduaan aja. Tipe-tipe soft-fuck boy Juan mah."

Rania pukulkan bantal tadi ke lengan Chandra.

"KOK LU MAIN PUKUL LAKI GUE?"

"LAKI LU NGATAIN LAKI GUE!"

Sejenak mobil Chandra hening setelah jeritan dua wanita yang sedang berada pada batas emosi. "Klabing yuk?"

"Sinting!" seru Rania.

"Gila!" sambung Mesya.

"Atuh dengerin dulu teteh geulis! Klabing mah klayapan bingung. Ngiderin Jaksel aja. Biar kalian juga ngelihat sepinya kota Jakarta bahkan di saat weekend. Terus ntar makan siang drive thru biar aman. Gimana ladies?"

Mesya menoleh ke belakang. Rania menganggukkan kepala.

"Boleh deh."

"Nah, udah tenang aja. Jadi cewe jangan suka teriak-teriak, harus anggun."

"Jadi cowo jangan kebanyakan bacot, nanti anggun."

"Yang ada hubungannya ama Juan tuh pasti titisan dajjal!" Chandra menyerah menghadapi Rania.

Sekali lagi Chandra terkena pukulan bantal oleh Rania. "Gue anak bapak emak gue ya! Terus laki gue kagak ada hubungannya ama dajjal!"

Chandra hanya meringis. "Bayi kok gak belain aku?"

"Rania bener."

Mereka sedang melewati pemukiman warga, terlihat beberapa orang sedang berkumpul. Rania menegakkan posisi duduknya. "Bang berenti dong."

Next To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang